Bagian 23

9.9K 223 15
                                    

3  tahun kemudian

Hari berganti hari, bulan berganti bulan tahun berganti tahun, hari ini adalah happy Anniversary ke 3 tahun hubunganku dengan Jasson. Awet ya? Keliatannya begitu sih, tapi apa yang terjadi padaku tidak aku ceritakan secara detailnya. Hubungan yang kita bina ini tidak pernah berjalan mulus, sering bertengkar, perbedaan pendapat, beda Visi maupun Misi, dan rata - rata seolah tidak ada satupun pemikiran yang sama antara aku dan Jasson. Apalagi setelah Jasson terpilih menjadi Ketua sebuah organisasi kemahasiswaan, percikan api yanh membuat hubungan kita memanas semakin sering. Aku yang notabene adalah perempuan yang cemburuan, tidak suka saat melihat Jasson yang begitu ramah pada teman - teman perempuannya di organisasi. Tapi lagi - lagi percikan api itu segera aku siram dengan air agar tak semakin membesar.

Sikap Jasson yang terkadang mulai sedikit arogan, dan pemarah membuatku mau tak mau mengalah dengannya. Aku hanya tidak ingin kita berpisah, jujur saja Jasson adalah hidupku saat ini. Mencintainya sepenuh hati hingga sejauh ini benar - benar membutuhkan perjuangan ektra keras, melunakkan hati Jasson. Sedikitpun aku tak berani menentang keinginannya. Aku takut kehilangannua, Naif banget ya? Namanya juga di mabuk asmara. Sudahlah, jalani saja.

Karena hubunganku dengan Jasson pula aku kehilangan sahabat - sahabatku, Ima dan semua sahabat lainnya. Pasalnya Jasson melarangku dekat dengan mereka, katanya mereka membawa pengaruh negatif untukku. Setiap ada acara kumpul - kumpul dengan teman - teman, atau undangan - undangan pernikahan temanku, Jasson selalu melarangku untuk hadir. Entahlah, aku hanya mengikuti apa katanya. Jangan bilang aku tolol dan dibutakan cinta ya, coba aja jika kalian ada di posisiku, setengah mampus cinta sama cowo, rela gak sih untuk lepas dari dia hanya karena egois kita? Gak pasti kan, 89% wanita akan memilih mengalah dan menahan perasaannya demi mempertahankan cinta tololnya kan? Sisanya bodo amat dengan cinta - cinta bulshit, kaya aku dulu! Inget Karma deh.

"Sayang, minum dulu" aku meletakkan segelas teh di meja sebelah laptopnya. Hari ini aku dan Jasson sedang merevisi skripsi milik Jasson. Iya benar sekali, aku dan Jasson sudah masuk ke tahap akhir perkuliahan, sidang skripsi.

Jangan pikir gampang hingga aku bisa dalam proses ini, susah tau. Akan aku ceritakan dalam versi singkat susah payahnya aku agar skripsiku di terima Ketua Jurusan kampus ini. Namanya bapak Ernest. Dia masih muda, ya sepantaran usianya mencapai 28 tahunanlah. Dia sedikit cabul kalau menurutku. Kenapa begitu? Dia suka genit dengan mahasiswi yang cantik - cantik, termasuk aku juga. Bukannya aku GR dan merasa masuk nominasi perempuan cantik tapi ya begitu kenyataannya.

Bapak Ernest ini memusuhi Jasson setelah tau bahwa Jasson adalah kekasihku. Setiap mata kuliah yang diajarkan, Jasson selalu mendapat nilai D. Padahal jawaban Jasson denganku sama, anehnya aku dapat nilai B setiap matkulnya. Dan itu berlaku juga pada semua wanita yang masuk nominasi cantik versinya. Termasuk Weinda.

Awal aku mengajukan judul skripsiku selalu di tolak mentah - mentah, bahkan judulkupun aku selipkan dengan bahasa - bahasa planet yang sulit aku mengerti sendiri. Semua itu juga ditolaknya sampai akhirnya dia menyetujui dan bahkan memberikan aku judul skripsi mudah

"Kamu ngapaiin sih mau cepet - cepet tamat? Santai ajalah" ujar bapak Ernest waktu itu

"Yah bapak, saya kan mau cepet tamat kuliah"

Dia tertawa "Mau nikah sama Jasson kamu ya?"

Aku menggeleng "Kita sudah putus pak" bohongku, kali - kali dia bisa menerima judulku kali ini. Bapak Ernest mendelik menatapku setelah pernyataan bohongku barusan

"Beneran udah putus sama Jasson?" tanyanya begitu ingin tahu, aku mengangguk mantap meyakinkan dirinya bahwa aku memang udah berpisah dengan Jasson

"Wah kalau begitu, coba Bapak lihat judul skripsimu"

See? Langsung di Acc dan bahkan dia memberiku judul termudah. Dengan semangat aku mengerjakan proposalku bersama Jasson. Jasson juga tidak semudah itu mendapat ACC dari Bapak Ernest. Karena dia kenal 'seseorang' atasan di kampus, makanya dia di ACC dengan mudah dan terpaksa.

Sekarang, aku sedang mengerjakan dia skripsi. Skripsiku dan skripsi milik Jasson. Aku ingin dia juga tamat semester ini. Aku melirik Jasson yang asik dengan ponselnya, lalu dia bangkit dan pamit menuju toilet.

Dengan pelan aku membuka ponsel Jasson, katakanlah aku ini lancang. Tapi aku ingin tau, sejak terpilih menjadi ketua sebuah organisasi di kampus, dia terlalu banyak dekat dengan perempuan

Suandewi

Mon 15.47
Iya kak, nanti dek tanya deh
Kakak lagi apa?

Mon 15.48
Kerjain skripsi dek
Kamu lagi apa?

Mon 15.49
Oke semangat ya.
Bedewe, hasil rapatnya nanti dek kasih kakak ya. Buat di tanda tangani

Mon 15.50
Iya dek. Beres kasih aja ke aku
Makasih ya 😚

Aku hampir membanting ponsel Jasson, memang tidak terlalu mesra tapi panggilan 'kakak-adek' itu sangat menggangguku. Dan hubungan 'kakak-adek' ketemu gede ini tentu harus di waspadai

Cling!

Ponsel Jasson kembali berbunyi. Aku melirik ke arah pintu kamar mandi, sepertinya masih lama dia di kamar mandi.

Gita Ningrum

Mon 16.24
Kak, dimana sih?
Jadi ketemu gak?
Gita tunggu jam 8 di Caffe Ananta ya
Pink!!

Aku menutup lagi ponsel Jasson dab terdiam. Dia janjian dengan wanita lain?

"Silva, udah beres?" tanyanya duduk di sebelahku mengecek skripsinya yang aku buat. Aku hanya diam dan berpura - pura membaca. Lalu setelahnya Jasson mengecek ponselnya.

"Nanti malam ada acara kemana?" tanyaku dengan tetap membaca buku tebal di tanganku

"Aku ada acara, kenapa?" tanyanya. Aku berdehem

"Dengan siapa?" tanyaku pelan, dia hanya diam

"Dengan Gita?" tembakku langsung. Dia menatapku

"Kamu buka ponsel aku?" tanyanya yang aku jawab dengan anggukan mantap

"Iya aku buka, setidaknya aku tau kamu punya hubungan special dengan dua adik kelas kita!!"

"Kamu tu salah paham!" ujarnya lagi

Aku tersenyum sinis "Salah paham gimana? Kakak adek ketemu gede bisa jadi pacar lo? Janjian sama cewe lain jam 8 malam di cafe patut di curigau loh!!" dia menghela napas

"Karena aku lebih tua, makanya dia manggil aku kakak. Dan ketemu Gita itu buat ngasih beberapa berkas penting. Bukan buat macem - macem. Kamu tau kan Gita itu bendaharaku, dan Suandewi adalah sekretarisku! Ga usah dianggap hal besar!" ujarnya

"Ohya? Begitu? Tapi aku ga suka kamu dekat dengan wanita siapapun, paham? Dan malam ini kamu ga boleh pergi kemana - mana!" dia menghela napas

"Terlalu protektive!" ujarnya lagi. Aku tak peduli dan memilih melanjutkan skripsinya.

Inikah rasanya cemburu?

Tbc

PLAYGIRL TOBATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang