Bagian 12

5K 181 0
                                    

Hany menatapku penuh tanya. Aku hanya bisa menyeruput es melon di hadapanku mengalihkan tatapan mata Hany yang menyudutkanku

"Kamu tau kan Sil, kalau Vany suka sama Jasson?" ujarnya pelan namun penuh penekanan

Aku mengangguk cuek "Tau"

"Terus kenapa kamu deketin Jasson juga??"

Aku menatap mata Hany "Han, Jasson itu pacarnya Yunita. Harusnya Yunita yang marah - marah gini, bukan kamu. Lagian Vany dan Jasson gak ada hubungan apa - apa kan?"

Hany menghela napas "Udah tau Jasson punya pacar terus kenapa kamu deketin?"

"Baru pacar kan? Bukan suami! Bebas donk aku deketin" ujarku cuek. Lalu bangkit dan menuju meja kasir membayar minuman yang aku dan Hany beli. Lalu melangkah keluar dari Warung Kedai itu.

"Silva!" panggil Hany lagi. Aku menoleh sambil tetap berjalan

"Jangan deketin Jasson" peringat Hany aku menatapnya tajam

"Kenapa? Aku suka sama Jasson, dan sepertinya tidak ada di buku undang - undang untuk gak merebut pacar orang!" jawabku sedikit dengan nada tinggi

"Silva, persahabatan kita bisa hancur kalau kamu kaya gini!"

"Terus aku mesti kaya apa?" tanyaku menatap Hany. Hany diam saja dan aku putuskan kembali berbicara "Menahan perasaan sukaku sama Jasson? Menjadi penganggum rahasianya? No! Bukan Silva namanya kalau gak bisa dapet apa yang diinginkan. Aku mau Jasson, dan aku akan dapatkan dia!"

"Kamu terlalu obsesi sama Jasson, ini bukan rasa suka atau cinta. Ini namanya Obsesi!"

Aku tersenyum miring "Apalah katamu, i' dont care! Bye Hany" ujarku memasuki mobil dan meninggalkan halaman kost Hany

Ini namanya obsesi.

Kata - kata Hany terngiang - ngiang dipikiranku. Aku bukan anak kemarin sore yang baru mengenal cinta. Sepak terjangku di dunia Asmara sudah terlampau jauh. Mengenal karakter setiap pria. Dan aku tau betul mana yang obsesi mana yang cinta. Mana ada orang obsesi yang jantungnya berdebar setiap kali melihat pria yang di suka? Bukan obsesi donk. Jantung bedebar, ngilu di ulu hati dan wajah memerah itu hanya dialami wanita yang sedang Fall in love. Bukan obsesi. Aku beneran jatuh cinta sama Jasson, ngerti!

****

Tiga bulan kemudian.

Hubunganku dengan Jasson semakin baik, kami masih sering berkomunikasi dengan mesra. Namun intensitas pertemuan kami cuka di kampus saja. Pulang kuliah aku akan menelpon Jasson dan kita akan BBM sampai larut malam

"Terus gimana status loe sama Jasson?" tanya Ima sembari menyodorkan sekotak coklat di depanku. Aku mengedikkan bahu cuek dan tetap asyik berchat dengan Jasson. Ima meraih ponselku dengan cepat

"Ima!!"

"Liat bentar!!" ujar Ima menjauhiku dengan membawa ponselku

Jasson

Fri 18.35
I miss you Silva cantik

Fri 18.38
Miss you too
Kamu lagi apa yank?

Fri 18.40
Lagi mikirin kamu ayang
Masih dimana?

Fri 18.45
Dirumah sahabat aku sayang
Kamu sudah makan?

Fri 18.50
Sudah
Kamu sudah belum yank?
Jangan pulang malam ya 😘

Ima menyodorkan kembali ponselku dan menatapku aneh. Dia melirikku dari ujung rambut sampe ujung kuku kakiku.

"Kenapa loe?"

"Loe yang kenapa!" ujarnya "Ngapain loe jadi Alay gitu bbm sama Jasson?"

"Alay gimana? Normal keles!"

"Normal pala lo botak! Liat tu BBMnya pake sayang - sayangan, Alay banget!" ujarnya

"Ish kenapa emangnya? Kagak bole?"

"Mana pernah lo chat kaya gitu ke mantan - mantan lo? Dasar! Lo sama Jasson udah jadian belum sih?"

Aku menggeleng sambil mengunyah coklat Almond yang tersedia "Belum kayanya, doi belum nembak" jawabku

"What the Fuck Man?? Belum jadian juga! Gila, lo lama banget proses Pedekate nya?"

Aku berpikir sebentar "Rasanya udah 4 bulan deh" jawabku menghitung - hitung lamanya aku melakukan pendekatan dengan Jasson

"Masih betah ngejar itu cowo?" aku mengangguk mantap

"Makin penasaran bray!" aku tertawa

"Sinting! Terus para laki - laki lo kemanain?"

"Gue kremasi, terus gue buang di laut" jawabku asal yang sukses membuat Ima menoyor kepalaku

"Edan! Loe putusin semua?" aku mengangguk mantap "Demi Jasson doang?"aku mengangguk lagi, Ima hanya menghela napas

Dia duduk dengan tegap menatapku serius "Kayanya lo beneran kenak sindrome jatuh cinta deh sama si Jasson" aku mengangguk saja karena sibuk mengunyah coklat
"Mestinya lo minta kepastian sama Jasson"

"Kepastian?" aku tertarik

"Ya, sejenis status. Masa lo di gantungin gini. Dipacarin kagak di sayang - sayang iya. Friend Zone lo!!" ujar Ima. Aku terdiam sepertinya aku mulai berpikir

"Tapi dia belum putus Ma sama si Yunita" ujarku sedikit merengek

"Lah, lo jadi cadangan doang? Mau aja sih! Mantan Playgirl ini! Ish!!" ujar Ima

"Gue harus gimana?" Ima mengedikkan bahunya acuh

"Ga tau gue! Males gue, lo mau aja di bodoh - bodohin sih!" tegur Ima sembari kembali bergulat dengan I-podnya meninggalkanku dengan segala pemikiranku.

Statusku dengan Jasson?

Happy Valentinr day, ini hari Valentine dan besok adalah hari ulang tahunku. Happy banget deh, karena aku akan merayakan ulang tahunku ke 19 tahun. Gila! Masih muda ya gue? Bahaha! Kan baru masuk kuliah.

Aku membawa sekantong timtam dan sekotak coklat hasil buatanku. Coklat timtam aku ikat pita dan aku bagikan kepada teman sekelasku, semua. Sedangkan coklat hasil buatanku maunya aku kasih Jasson

"Happy Valentine" ujarku kepada semua teman yang aku beri coklat

"Coklat buat aku mana?" sapa Jasson membuat atmosferku berkurang, semakin dag dig dug saja. Aku pun menyodorkan sebuah coklat timtam padanya

"Thanks" ujarnya kemudian tersenyum dan berlalu. Saat aku sadar aku salah memberi coklat!

Jiah! Harusnya kan coklat spesial buat si Jasson. Oh Silva, you're Stuppid girl!

Sampai dirumah seperti biasa, aku menelpon Jasson. Kali - kali doi mau ngajak aku dinner diluar atau apalah. #ngarep.

"Halo?" sapanya pelan

"Jas, maaf! Tadi salah kasih coklat" ujarku penuh penyesalan. Dia tertawa renyah

"Gak apa - apa, yang tadi juga enak"

Aku tersenyum sendiri "Malam ini kamu mau acara kemana sama pacar kamu?" entah kenapa rasanya nyeri sendiri akan pertanyaanku pada Jasson

"Gak ada kemana, aku sudah jomblo" ujarnya

"Ohya? Kok bisa?" aku berjingkat dari tempat dudukku

"Aku udah putus sama Yunita semalam"

"What??"

Tbc

PLAYGIRL TOBATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang