Hari Pertama

24.7K 467 8
                                    

Sinar mentari menyeruak paksa masuk ke kamar melalu celah - celah korden besar yang tertutup. Suara burung bersiul saling bersahutan membuat pagi terasa begitu indah.

Tok .. Tok.. Tok

"Mba Silva banguun donk" teriak seseorang dari balik pintu. Seolah malas untuk membuka mata seolah belum saatnya terjaga dari mimpi indah pagi hari.

"Mba Silva..." teriak suara dari luar aku terpaksa membuka mataku yang masih tertutup dengan kain penutup mata. Aku terduduk di ranjang dan melepas kaitan pada kain mata yang menutupi mataku. Aku membuka selimutku dan memakai kimonoku

Berjalan dengan malas membukakan pintu untuk wanita cilik di luar sana. Rasanya kesal saat dia menganggu tidur pagiku.

"Apa sih dek?" tanyaku masih mengucek kedua mataku. Gadis cantik itu sudah bertolak pinggang di depanku menatapku tajam

"Mba Silva belum mandi?? Belum siap - siap juga??" tanyanya dengan nada jengkel. Aku meliriknya malas

"Ini masih pagi dek! Kamu ganggu mba tidur tau gak" ujarku berbalik hendak kembali ke alam indahku

"Mba ini hari pertama mba ospek loh!!" teriaknya membuat mataku terbuka sempurna. Astaga! Aku lupa.

"Ah ya!!" tanpa ba bi bu aku berlari ke kamar mandi kamarku melirik jam sekilas diatas nakas. Sepertinya aku tak sempat melakukan ritual mandi. Aku membasuh wajahku, menggosok gigiku sebentar dan berkumur dengan listerine. Mengganti pakaian dalamku dan bergegas menuju lemari

Aku mengobrak abrik seluruh lemariku mencari seragam ospek yang akan aku gunakan hari ini. Aku menggerutu kesal karena tidak menemukannya

"Mba Nah... Baju Silva mana ya??" teriakku keras pada pembantu rumahku. Mba Nah berlari memasuki kamar besarku dan menyodorkan aku setelan seragam yang aku akan kenakan. Aku dengan terburu - buru memakai seragam itu

"Non Silva.."

"Duh mba, nanti aja deh. Silva buru - buru" ujarku tak menghiraukannya. Aku meraih hand bagku dan berlari menuruni tangga meraih kunci mobil baruku. Ya aku baru saja dibelikan mobil cantik oleh ayahku.

"Silva.." teriak mamaku saat aku berlari menuju garasi mobil

"Ma Silva berangkat ya. Silva bawa mobil sendiri, udah bisa kok. Tenang aja" ujarku percaya diri

"Tapi Sil.."

"Daa mama" aku mengacuhkan panggilan mama dan masuk ke dalam mobil cantikku ini dengan bangga aku menjalankan mobilku menembus jalanan ibu kota yang mulai sedikit macet.

"Duh bisa telat nih" ujarku pada diri sendiri menyesali aksi bodohku menonton drama korea sampai larut malam.

Dengan terburu - buru aku memarkirkan mobil kesayanganku namun.. Bruuukk..krett...

Aku memekik sendiri tanpa sengaja menyerempet tembok tempat aku akan parkirkan mobil baruku. Sial!! Dengan sedikit berlari aku menengok mobilku. Astaga! Dia mengalami cidera serius dan aku pastikan aku akan di kuliti oleh kedua orang tuaku. Yah wajar saja. Aku baru latihan mengemudi 3x dan itupun diajarkan kilat oleh ayahku. Hastaga!!

Aku tak punya waktu untuk bernangis ria meratapi cidera serius pada Bugatti Veyronku. Aku melangkah cepat memasuki gerbang kampus baruku untuk mengikuti acara yang bernama Ospek. Kalian pasti tahu kan apa itu Ospek? Ya aku adalah mahasiswi baru di sebuah kampus swasta. Kenapa kampus swasta? Yah otakku terlalu dibawah standar untuk masuk universitas negri.

 Kenapa kampus swasta? Yah otakku terlalu dibawah standar untuk masuk universitas negri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mengambil jurusan Matematika. Kenapa? Ya karena aku suka sekali matematika. Entahlah. Aku lebih menyukao berhitung dari pada menghapal. Aih!

"Hei lo!!" bentak seseorang aku terpaku diam di depannya. Dia pasti salah satu senior terlihat dari nametagnya bertuliskan panitia.

"Lo Maba? Baru dateng lo??"

"Iya kak" ujarku pada pria songong di depanku. Bener - bener songong!

"Heh! Lo pikir ini kampus punya nenek moyang lo? Dateng telat seenak upil lo hah?" bentaknya keras.

"Ya saya kan bayar kak di sini" jawabku asal

"Lo berani nyahut omongan gue??" ujarnya dengan nada tinggi

"Gak kak maaf" jawabku agar masalah tidak semakin panjang dan aku bisa lolos dari pria resek ini.

"Ada apa sih bray, lo marah - marah?" sapa seorang pria di sebelahnya. Mungkin temannya

"Ini nih Maba, songong banget! Udah telat setengah jam lebih malah nantangin gue" ih siapa yang nantangin coba? Rasanya pengen ku olesi sambal tu mata.

"Sabar bray! Lo, mending lo masuk ke barisan sana! Gabung sama yang lain" perintahnya. Aku mengangguk dan berjalan hendak melewati mereka berdua

"Eits! Tunggu!!" aku menoleh apaan lagi sih??

"Kenapa kak?"

"Lo mandi gak sih??" pertanyaannya yang membuatku keheranan. Memang aku keliatan banget ya kagak mandi? Atau badanku ga wangi ya? Aki mengendus bau badanku sendiri membuat dua pria resek itu terkekeh

"Lo masih ada jigong noh di pipi lo!" ujarnya lagi membuatku memegang pipiku dan ada bekas pasta gigi menempel di pipiku. Astaga! Aku tak membasuh muka lagi setelah menyikat gigi

"Cantik - cantik jorok banget lo" tawa mereka berdua kemudian menjauh meninggalkan aku. Aku meraih kaca di hand bagku dan melihat wajahku. Memberishkan sisa pasta gigi dan belekan di mataku. Sialan! Bisa turun harga diriku nih sebagai wanita idola saat SMA.

Hari pertama kuliah yang menyebalkan untukku pemirsah. Semoga part berikutnya aku ga ketiban sial melulu!!

Ohya karena terburu - buru tadi. Aku lupa berkenalan dengan pemirsa semua. Aku bernama Silva Chandeny aku anak pertama dari 3 bersaudara. Aku punya adik perempuan dan laki - laki. Adik keduaku bernama Aldi Fahreza. Sedangkan adik perempuanku yang tadi pagi menganggu tidur nyamanku namanya Shinta Chanfainy. Mereka adalah adik - adik kesayanganku. Aku memiliki keluarga yang cukup berada. Ayahku seorang Anggota Dewan ( ini hidup nyata gitu, bukan seperti cerita lainnya memiliki keluarga pengusaha. Sebisa mungkin tidak banyak berhayal lah) sementara Ibuku, dia memiliki usaha sendiri, seorang bisniswomen bukan seorang CEO dengan perusahaan besar di dunia, itu mah hayalan banget! Dia seorang owner dari sebuah butik sekaligus beauty salon. Dia juga memiliki usaha tempat Fitnes dan juga kos - kos'an.

Pacar? Haha! Dari judul saja kalian akan tau pacarku siapa. Aku si tokoh utama cerita ini, kok tau? Lah part ini menceritakan hidupku kok. Aku seorang playgirl kawan - kawan. Pacarku banyak dan tersebar di semua penjuru Nusantara. Bercabang - cabang gitu. Sesuai judul ya, Playgirl Tobat! Haha

Tbc

PLAYGIRL TOBATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang