Bagian 27

4.7K 161 3
                                    

"Kamu ikut gak?"

"Gimana ya? Mungkin ikut deh"

"Iya sekalian kita refresing"

"Oke deh"

Setelah berdebat akhirnya aku memutuskan ikut rombongan sekolahku berjalan - jalan ke Bogor dalam rangka undangan pernikahan kepala sekolah kita yang baru.

Biasa pasangan yang masih khasmaran suka mengumbar kemesraan, seperti aku dan Kevin yang kembalu bermesraan di depan teman - teman lainnya. Yang lain gak masalah, karena kami memang sudah mempublikasikan hubungan yang baru masuk tahap 3 minggu pacaran.

Selain undangan, kami pun sempat - sempatnya berfoto ke sana ke sini, aku dan Kevin pun berfoto layaknya sepasang kekasih. Menikmati momen kebersamaan dengan Kevin dan teman lainnya

Bip!

Aku mengecek ponselku dan tersenyum seraya membalas dengan santai chat yang masuk

Jasson

Mon 13.14
Sayang kamu dimana?
Sudah balik ke Jakarta?

Mon 13.15
Masih di Bogor
Jalan - jalan
Sore paling balik
Kenapa?

Mon 13.17
Gak
Aku cuma kangen kamu

Mon 13.20
Oh..

Aku meletakkan kembali ponsel ke dalam tas dan bercanda lagi bersama Kevin dan teman - teman lainnya. Tidak mau ambil pusing dengan pria yang juga berstatus pacarku. Inilah hidupku!

"Sayang.. Beli kelapa muda yuk" ajak Kevin

"Ayok, tapi aku cape yank" rengekku manja

"Mau aku gendong?"

Aku menggeleng "Cium saja aku!" penuh nada perintah

Cup!

Satu kecupan di bibirku yang terasa manis, yeah! Aku tak berniat mencicipi tubuh kekar Kevin, entahlah. Aku tidak merasa bernafsu. Setiap kali dia menciumku, wajah Jasson selalu terlintas dan aku benci itu! Membuat aku dan Kevin harus berpacaran bersih tanpa bermain kotor sedikitpun. Padahal kalau kata iklan, berani kotor itu..baik!

Puas menikmati hari - hari bersama Kevin dan beberapa temen seperkerjaan membuat aku tiba dirumah sore menjelang malam hari. Jadi sama sekali tidak ingat mengecek ponsel, karena bagiku tidak ada yang penting lagi.

.
.
.
.

Sudah lama rasanya aku menjalani peran baruku lagi menjadi seorang Playgirl. Dan aku menikmatinya meski rasa jenuh itu ada. Bersiap - siap meledakkan satu bom yang akan menghancurkan Jasson sehancur - hancurnya. Jika kalian bertanya, cintakah aku pada Kevin? Jawabannya Tidak. Aku tidak mencintai dia seperti aku mencintai Jasson, bagiku Kevin adalah korban yang sama seperti koleksi pria - pria bodohku.

Anggap kini aku mendapat Karma dari semua sikapku yang selalu bermain dengan perasaan pria. Yang mungkin 3 dari 10 pria yang aku sakiti menaruh rasa yang tulus buat aku tapi aku mempermainkannya. Ah sudahlah, jalan hidupku mau gimana lagi?

Asyik melamun di pinggir kolam belakang rumah, aku di kejutkan dengan setangkai mawar merah di hadapanku. Aku menoleh dan menatap Jasson tersenyum lembut di sebelahku. Dia sangat tampan, benar - benar tampan, tapi sekelebat bayangan Jasson yang mempermainkanku muncul membuat rasa mual di perutku

"Hei" sapanya yang aku balas senyuman tipis

"Ngelamun apa sih sampe gak denger aku panggil?"

"Gak ada" jawabku kemudian mengacuhkannya. Terdengar helaan napas panjang Jasson yang kemudian duduk di sebelahku

"Sayang, masih marah aja sama aku?"

Aku menatapnya "Marah? Kenapa mesti marah?"

"Bener udah gak marah? Kamu jarang balas chat aku, sms aku juga. Bahkan aku telpon jarang di respon"

"Hmm.."

"Kamu kenapa?"

"Lagi sibuk aja di sekolah" jawabku seadanya

"Aku mau cerita, aku beso ada interview kerja di sekolah swasta kamu mau gak doain aku biar keterima?"

Bertepatan dengan Jasson bicara ponselku berbunyi, dan itu panggilan dari Kevin.

"Ya, oke. Aku angkat telpon dulu" jawabku yang bangkit dengan santai dari dudukku meninggalkan Jasson.

"Ya Kevin?"

"Sibuk sayang?"

"Gak juga, kenapa?"

"Jalan yuk" aku melirik Jasson yang termenung di pinggir kolam.

"Oke"

"Aku jemput?"

"Ga usah, kita ketemu di Mall aja. Sekalian nonton"

"Oke kabari aku kalau kamu udah siap"

"Oke"

"See you sayang"

Aku memutuskan panggilan dan berjalan pelan kearah Jasson. Jasson menoleh dan memasang senyum termanisnya tapi sayang, senyum itu tak lagi bisa memikat hati aku.

"Sayang, hari ini libur. Kamu mau kemana? Aku anterin kemanapun kamu pergi. Aku yang traktir deh"

Aku menggeleng "Gak usah, aku ada janji sama temen"

Jasson menatapku aneh "Sama Temen?"

Aku mengangguk mantap "Iya sama Temen. Sekarang aku sudah punya banyak temen dan aku gak mau kamu melarang aku berteman lagi!"

"Maafin aku Silva, banyak kesalahan yang udah aku perbuat sama kamu. Aku ga akan melarang kamu berteman kok"

"Enggak apa - apa. Santai aja" aku bangkit dan hendak meninggalkannya begitu saja

"Mau aku temenin ketemu temen - temen?" tawar Jasson

"Enggak makasi. Kamu pulang saja" usirku dan berlalu meninggalkan Jasson tanpa belas kasihan. Dia sudah jauh -jauh ke sini bertemu kurang dari 30 menit dan aku mengusirnya. Apakah aku tidak merindukannya? Entahlah, aku hanya mau menyakitinya sesakit -  sakitnya.

Jahat ya aku punya niatan balas dendam? Dia salah kalau menganggap aku teman main yang lemah, aku bisa membalas 2 kali lipat rasa sakitnya.

Tbc

PLAYGIRL TOBATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang