Bagian 17

4.5K 173 4
                                    

Aku tak mudah dibuat jatuh cinta
Maka percayalah
Kau sangat luar biasa saat kau melakukannya

***

What?!

"Halo? Silva.." panggil Jasson membuatku kembali tersadar bahawa aku masih ada di dunia, masih menerima telpon dari Jasson

"Ya?"

"Kamu mau gak jadi pacarku?" ulangnya

"Aku-"

"Ya udah kamu tunggu jawaban dari aku hari selasa besok ya?"

"Hah?" aku semakin bingung

"Ya Silva, nanti aku kasih jawabannya. Hari selasa ya pulang kuliah. Oke deh, kamu istirahat ya, see you Silva"

"Ah? Oh oke deh"

Dan panggilan terputus, membuat segudang pertanyaan di kepalaku. Apa sebenarnya maksudnya nih cowo? Aku berpikir lagi, tadi kalau gak salah nih si Jasson lagi nembak aku, tapi pas aku mau jawab kenapa aku yang disuru nunggu jawaban?

Ini bukannya kebalik ya?

Jadi bikin bingung. Tapi ya sudahlah, aku tinggal menunggu jawabannya hari selasa besok. Tapi tetep aja, harusnya si Jasson yang nunggu jawaban dari aku. Tapi kenapa jadi aku sih? Yang nembak kan dia? Pria unik!

Dua hari kemudian

Dengan dada berdebar aku menanti Jasson di sebuah Caffe yang memang sudah kita janjikan bertemu hari ini. Aku datang lebih dulu, karena saat Jasson hendak berangkat bersamaan denganku, Redita dan teman - temannya menghalangi. Jadilah aku yang berangkat lebih dulu.

Aku bingung harus berkata apa, ini sangat tiba - tiba dan sumpah menunggu datangnya Jasson membuat perutku mulas - mulas. Kenapa sebegini parah efek Jasson ya? Aku mengulang rentetan peristiwa malam itu, saat Jasson mengajakku pacaran tapi dia juga yang memintaku menunggu jawabannya. Aku jadi bingung sendiri. Cuma yang ingin aku tau, apa motifnya hingga dia bisa mengajakku berpacaran? Bukankah beberapa waktu lalu dia sudah jelas menolakku? Dengan alasan tidak mau pacaran dan sebagaimana lah itu aku malas mengingatnya.

Apa dia hanya bercanda? Bermain - main? Atau memang dia menyukaiku? Atau mencintaiku? Jangan GR ah, kapok besar kepala! Kecilin aja nih kepala biar gak keGR'n

"Hai, lama nunggu?" sebuah tangan kekar menyentuh bahuku lembut membuatku kembali ke dunia nyata. Astaga Jasson?

BISAKAH AKU BERTERIAK?

He is Handsome! Sumpah deh. Meleleh hayati bang, di senyumin kaya gitu. Gula kalah deh bang manisnya sama senyum abang, jangankan hayati, Dijah Yellow pun akan klepek - klepek.

"Ehem" dia berdehem membuatku kembali tersadar bahwa aku sedaritadi melototin dia

"Jasson" panggilku pelan

"Udah pesen?" tanyanya. Aku mengangguk sembari menyodorkan buku menu

"Siomay aja" ujarnya

"Kamu suka banget ya sama siomay?"

Dia tertawa "Siomay itu sejarah awal kita lagi"

Aku mengernyit bingung "Sejarah awal?"

Dia mengangguk "Pertama kali kita kenalan gara - gara siomay kan? Terus pertama kali ketemu juga makan siomay, jadi sekarang aku makan siomay aja"

Aku tertawa mendengar perkataanny, bener juga ya? Siomay menjadi Food Legend deh bagiku dan Jasson.

"Gimana kabarmu Silva?" tanyanya menatapku lekat, membuatku menjadi kikuk dan salah tingkah

"Baik" aku tersenyum

"Udah mau senyum, udah gak ngambek lagi ya?" aku tertawa

"Siapa yang ngambek sih?"

Ada jeda saat seorang pelayan menyediakan pesananan kami diatas meja. Dua piring Siomay dengan dua gelas jus alpukat. Aku dan Jasson mulai menikmati makanan dengan sesekali bersendau gurau

"Ngapain tadi Redita manggil kamu?" tanyaku ingin tahu

"Ada aja sih yang di tanyain, masalah jas Almamater. Dia minta dituker ulang, jadi aku anterin dia nuker Jas Almamater"

"Sampai dianterin segala?" aku mulai tak menyukai Redita, ini mungkin semacam cemburu. Masa iya setelah hengkangnya Yunita dari hidup Jasson harus ada cewe lain sih? Sementara kan aku yang nungguin lama 4 bulan lebih. Gak rela donk.

"Iya aku kan bertanggung jawab sama dia"

"Huh" aku mendengus jengkel mendengar jawaban Jasson. Rasanya aku pengen maskerin wajah ganteng Jasson pake bumbu kacang deh, gemyesh!

"Sekarang tanggal berapa ya Silva?"

"28 April, kenapa?"

"Menurut kamu tanggal jadian kita jadi tanggal berapa?"

"Eh?"

"Tanggal 28 April hari ini atau tanggal malam itu?" tanyanya yang sukses membuatku menganga bingung.

Sepertinya Jasson sadar bahwa otakku menjadi lumpuh seketika. Ini nih akibatnya berdekatan dengan Jasson.

"Kita hari ini jadian kan Silva? Tanggal 28 april ya? Kita resmi pacaran" ujarnya dengan senyum mengembang membuatku semakin salah tingkah

Ayeye, gue akhirnya pacaran juga dengan Jasson. Yes!

Tbc

PLAYGIRL TOBATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang