2

20.7K 1.1K 42
                                    

Di Rumah

Dara tengah sibuk memasak makan malam di dapur. Sedangkan Aya? Sepertinya sedang melamun. Karena sedari tadi ia tidak bersuara.

"Ay, makan malam nya udah siap," panggil Dara.

Tapi tak ada sahutan dari Aya.

"Keboo sawaaahh!" teriak Dara lagi dari dapur.

Tapi sepertinya lagi-lagi Aya tidak mendengar teriakan sahabatnya itu. Karena merasa tak ada balasan dari Aya, akhirnya Dara menghampiri Aya.

"Ya Allah, pantesan aja gue teriakin kaga dibales sama lu, lu nya bengong cem orang banyak hutang," gerutu Dara.

Namun tetap saja Aya hanya diam sambil menopang dagu dan tersenyum entah ke arah mana.

"Waah sarap niih sobat gue," kata Dara dan langsung menarik nafas sedalam-dalamnya, "Tolooong toloong, lontong lontoong kebakaran lontonggg!!" teriak Dara tepat di telinga Aya.

"Wooo kebakaran dimana? Dimana?" Aya langsung berdiri dari duduknya dan berlari mencari sesuatu yang terbakar.

Sedangkan Dara tertawa terbahak di belakang Aya, "Kebakaran tuh di Jonggol."

Aya berhenti dan berbalik menghadap Dara, "Daraaaa! Cebong parit, toke sawah, upil semut, sialan lo!"

"Makanya, jangan bengong mulu lo. Jangan-jangan lo kesambet setan Taman ye Ay?"

"Sue lo. Mana ada setan mau deketin gue. Yang ada setan takut sama gue."

"Ya iyalah setan takut sama lo, kan lo emaknya setan." Dara kembali tertawa melihat sahabatnya memasang wajah sebal. Yah seperti macan yang siap menerkam mangsanya.

"Lo ye, kalo bukan sahabat gue udah gue bejek-bejek tuh muka," protes Aya.

"Ya lo juga sih, ngapain coba lo melamun kaya gitu? Gue panggilin ngga ada jawaban dari lo."

"Adududuh Dara yang cantik, yang imut, yang lucu tapi ngeselin. Lo ngga tau apa kalo hati gue lagi berkembang-kembang?" Dara menatap Aya bingung.

"Berbunga-bunga Ay, elah dasar kodok laut," balas Dara.

"Terserah gue, mulut-mulut gue, protes ae lu!"

"Oke serah lu dah. Emangnya lo kenapa sih?"

Aya memasang muka nya dengan puppy eyes dan menyatukan kedua telapak tangannya.

"Ra, rasa-rasanya gue jatuh Cinta," ujar Aya dengan mata berbinar.

"Oh," jawab Dara singkat.

"Ko oh doang sih, kepo ke lo. Nanya ke gue jatuh Cinta sama siapa."

Dara memutar bola matanya malas, "Ya udah, emang lo jatuh Cinta sama siapa sih Ay?"

"Sama cowo tadi Ra. Yang ngga sengaja ketemu pas lari pagi."

"Oh sama si Ali?"

"Bukan dia, tapi satu nya. Siapa sih namanya ya? Pokonya dia dipanggil 'Ja' sama si Ali."

"Oh Jaja Miharja," ceplos Dara.

"Ulala, masa cowo cool kaya dia namanya Jaja Miharja. Kaga keren banget," omel Aya.

"Mau Jaja, mau Jali,mau Jaka bodo amat. Lagian ko lo bisa langsung jatuh cinta sama dia? Kenal aja belum."

"Cinta Pandangan Pertama Ra, elah lo sih terlalu cuek sama cowo."

Dara menaikam bahunya malas lalu mengambil nasi goreng yang sudah dibuatnya tadi untuk dimakan bersama dengan Aya. Baru sampai di ruang keluarga, ia mendengar suara orang bernyanyi. Siapa lagi kalo bukan sahabatnya.

Cerita Cinta SMA {CCS Sesi 1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang