6

13.4K 1K 23
                                    

Seperti biasanya, Prilly dan Aya bersiap berangkat ke sekolah. Keributan-keributan kecil pasti selalu menemani mereka sebelum berangkat ke sekolah.

Mereka berdua berjalan ke pintu dan mengunci rumahnya. Lalu berjalan mendekati mobil yang akan mengantarkan mereka ke sekolah.

Namun belum sempat Prilly dan Aya menaiki mobilnya. Suara klakson membuat keduanya menoleh secara bersamaan.

Disana terlihat Ali dan Baja yang menaiki motor Ninja. Ali dengan motor ninja berwarna hitam dan Baja dengan Ninja berwarna putih.

"Aaaahhh pangeran inces dateng. Mau jemput inces ya?" Aya menghampiri Baja.

"Naik," perintah Baja singkat.

"Eh cungkring, ngapa lo naik motor si Baja? Lah gue berangkat sama siapa?"

"Kan ada si ulet keket Pril, noh liat dia udah nunggu lo," balas Aya. Sementara Prilly mengerucutkan bibirnya sebal.

"Pegangan," titah Baja.

"Pegangan? Maksudnya meluk kang Jaja dari belakang gitu? Aah so sweet, " pekik Aya girang dan langsung memeluk Baja erat.

"Alah modus lo kebo cungkring!" ledek Prilly.

"Sirik aje lu! Kaga ikhlas bener liat sahabat lo seneng dikit," cibir Aya.

"Serah lo dah kebo cungkring!" ucap Prilly sebal sambil bersedekap dada. Dan Ali hanya tersenyum melihat adu mulut dari Prilly dan Aya.

"Udah ah gue duluan, yu Kang Jaja kita meluncur," kata Aya dan terus melingkarkan tangan nya di perut Baja.

"Hmmm, pegangan," balas Baja sambil memegang tangan Aya. Dan Aya langsung tersenyum riang.

Prilly mendengus ketika motor Baja menghilang. Kini tinggal dirinya dan Ali yang belum berangkat.

"Ayo kurcan, lo mau dihukum gara-gara telat ke sekolah?" tanya Ali.

"Terus gue harus naik motor lo?"

"Iya lah baby. Masa naik odong-odong."

"Mending naik odong-odong daripada naik motor sama elu!" geram Prilly.

Ali melepaskan helm yang di kenakan nya. Lalu menatap Prilly dengan tatapan tajam dan menusuk.

Anying, kenapa dia liatin gue begitu? Kenapa juga jantung gue malah main drum begini?

"Ngga usah liatin gue gitu yank. Gue ngarti, gue paham kok gue emang ganteng," kata Ali pede.

"Heleh, eneg gue denger nya."

"Udah cepet naik, atau lo mau gue gendong?"

"Bawel lo." Prilly menghentakan kakinya kesal dan menaiki motor Ali.

Tapi motor Ali tetap diam dan tidak maju.

"Eh toke belang, kenapa kaga maju-maju nih motor? Lo sengaja ya mau bikin kita telat ke sekolah?"

"Tadi motor nya bisikin gue sesuatu, Pril."

"Hah? Maksud lo?"

"Iya jadi, dia kaga mau maju kalo lo ngga meluk gue," kata Ali padahal itu sebagian dari modusan si ulet keket.

Prilly menoyor kepala Ali yang tertutup helm. "Lo mah modus. Udah cepetan maju kaga lo?"

"Peluk dulu," rengek Ali.

"Kaga mau."

"Peluk!"

"Ngga!"

"Peluk!"

Cerita Cinta SMA {CCS Sesi 1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang