24

16K 1K 133
                                    

"Ali...." teriak Aya.

Aya dan Baja kini berada di rumah Ali. dan untungnya Abel sedang tidak ada di rumah. Sepulang sekolah, Aya dan Baja langsung menuju ke rumah Ali. Dan Baja sebelumnya mengubungi Ali karena hari ini Ali tidak masuk sekolah.

Ali langsung turun dari lantai atas ketika mendengar suara yang memanggilnya. Dilihatnya Aya dan Baja yang sudah duduk di sofa sambil menatap ke arahnya.

"Ngga usah teriak kaya gitu, gue ngga budeg," omel Ali.

"Biarin," jawab Aya.

"Ngapain lo berdua kesini? Tumben banget. Bukannya kalian udah ngga mau menginjakan kaki di rumah gue?"

"Jadi lo ngga suka kita kesini?"

"Santai aja kali buk, sensi amat sih lo," cibir Ali.

"Karena emang lo selalu buat amarah gue naik!"

"Ja, bini lo lagi PMS ya? Serem amat."

Baja hanya menanggapinya dengan tatapan dingin. Ali langsung duduk di sofa dan berhadapan dengan Aya dan Baja.

"Ada sesuatu yang harus kita kasih tau ke lo," kata Aya serius.

"Emang lo bisa serius?"

"Cebong lu! Gue juga bisa serius kali." Aya melempar bantal ke arah Ali.

"Ay, udah dulu. Sekarang lebih baik kita kasih tau Ali." Baja mengingatkan Aya.

"Ada apa sih?" tanya Ali penasaran.

"Sebelumnya gue pengen tanya sama lo," ucap Aya.

"Sesudahnya gue jawab pertanyaan lo," kata Ali.

"Lo bisa ngga sih serius dikit." Aya menatap Ali tajam.

"Iya-iya, bawel lo."

"Apa lo masih percaya sama Abel? Apa lo belum percaya kalo Abel ingin merusak hubungan lo sama Prilly?"

"Kenapa lo masih bahas itu? Gue percaya sama Abel, dia sahabat gue. Dia ngga mungkin mau merusak hubungan gue sama Prilly," sanggah Ali cepat.

"Dan sayang nya lo salah besar," sahut Baja.

Ali langsung menatap ke arah Baja, "kenapa lo ngomong kaya gitu? Dia sahabat kita Ja. Lo ngga bisa judge dia kaya gitu."

"Tapi kenyataannya emang seperti itu."

"Lantas apa kalian berdua punya bukti? Gue butuh bukti sebelum gue mempercayai perkataan kalian.

Aya dan Baja tersenyum dan memandang Ali. Kemudian Aya mengeluarkan ponselnya dan tangan nya bergerak mencari aplikasi rekaman suara. Setelahnya Aya menyerahkan rekaman itu kepada Ali.

"Apa ini?"

"Sebaiknya lo dengar baik-baik isi rekaman itu," titah Baja.

Ali langsung memutar rekaman itu. dan terdengar dua suara wanita yang sangat familiar. Ia mendengarkan isi rekaman itu baik-baik. Tangannya sudah mengepal dan rahangnya sudah mengeras. Ia mendengar suara Abel dan Aya dari rekaman itu.

"Jadi selama ini---" Ali tidak melanjutkan kalimatnya.

"Sekarang lo tau siapa yang benar dan siapa yang salah?" Aya bertanya pada Ali yang sedang menahan amarahnya.

"Kenapa lo baru kasih tau gue?"

"Hellow, gue sama Baja udah kasih tau lo dari kemarin-kemarin. Tapi lo terus aja bela si belek itu. Bahkan Prilly aja udah coba jelasin sama lo tapi hasilnya tetap sama kan," jawab Aya.

Cerita Cinta SMA {CCS Sesi 1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang