14

14.9K 941 63
                                    


Hari ini hari kedua mereka libur sekolah. Ali mengajak Prilly, Aya dan Baja untuk ke Villa nya yang berada di Puncak. Tentu saja hal itu disambut gembira oleh mereka.

Mereka mengendarai mobil Ali untuk menuju ke Villa. Ali menyetir dan Prilly duduk di belakang bersama Aya. Sedangkan Baja berada di samping kemudi.

"Gue pusing Pril," keluh Aya.

"Lo mabok darat Ay?" tanya Ali sambil fokus menyetir.

"Kaga juga, tapi ya kadang suka pusing kalo liburan naik mobil."

"Lo tiduran aja Ay, biar ngga terlalu pusing," titah Prilly.

"Pril, lo pindah ke depan. Gue pindah ke belakang," sahut Baja.

Ali menepikan mobilnya sebentar, lalu Baja dan Prilly bertukar posisi.

"Masih pusing?" tanya Baja setelah ia duduk di dekat Aya.

"Iya..." jawab Aya singkat.

"Manja banget sih lo Ay," ucap Ali.

"Berisik!" omel Baja.

"Iye dah yang bini nya lagi sakit."

"Ali ih, udah fokus aja nyetir," ucap Prilly.

"Gue pijitin ya Ay, sekarang lo tidur aja. Nanti kalo udah sampai gue bangunin," ucap Baja dan memijit lembut pelipis Aya. Sedangkan Aya hanya mengangguk.

Cukup lama perjalanan mereka, akhirnya mobil mereka telah sampai di Villa. Ali membangunkan Prilly yang tertidur di mobil. Begitu juga Aya yang dibangunkan oleh Baja.

Ali menyuruh Prilly dan Aya untuk masuk terlebih dahulu. Dan barang-barang mereka akan dimasukan oleh Ali dan Baja. Karena di Villa itu tidak ada pembantu. Hanya ada tukang kebun dan juga satpam.

Pembantu sebenarnya ada, cuma akan pulang di kala sore hari seperti ini. Jadi di villa itu hanya ada mereka berempat dan juga satpam.

Prilly yang kelelahan langsung tertidur di sofa, sedangkan Aya terlihat asik menonton TV dan sudah terlihat segar. Tak lama kekasih mereka datang dan menghampiri mereka.

Ali tampak mengusap pipi Prilly, dan Baja merangkul Aya dari samping. Seperti keluarga harmonis.

"Kamar lo berdua di atas sebelah kanan," ucap Ali menunjuk Aya dan Baja.

"Uhuk... Uhukkk omay omay omay?" tanya Aya.

"Makan nya yang bener sayang," sahut Baja sambil menyerahkan minum kepada Aya.

"Omay omay, noh tukang somay di luar kaga ada dimari," sahut Ali.

"Anjuuu lu. Tadi maksud lo kamar kita berdua ada di atas sebelah kanan? Maksud lo gue sama Baja tidur sekamar?" Ali mengangguk menjawab pertanyaan Aya.

"Lah terus gue sama lo gitu Li?" tanya Prilly dan menoleh ke arah samping nya. Dan disitu Ali tersenyum.

"Iya ayang bebz, kita sekamar." Ali nyengir sambil memasang wajahnya yang misterius.

"Iyalah lo pengen tidur bareng si Prilly, gue tau apa yang ada di otak lo ulet keket," tukas Aya.

"Sayang, kita ke kamar aja. Gue cape." Baja menarik tangan Aya dan langsung menaiki tangga menuju kamar mereka.

Sementara Ali dan Prilly masih berdiam diri di ruang keluarga. Tak lama keduanya sama-sama berdiri dan menuju kamar mereka.

Aya yang saat ini sekamar berdua dengan Baja hanya terdiam melihat Baja membuka baju nya dan menampilkan dada nya yang kekar. Aya hanya menahan salivanya melihat tubuh seksi kekasihnya itu.

Cerita Cinta SMA {CCS Sesi 1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang