19

13.2K 993 155
                                    


"Ali, lepasin gue!" titah Prilly tegas.

Ali menggelengkan kepalanya menolak permintaan Prilly. Aya dan Baja masih setia di balik tembok untuk melihat drama live di depannya.

"Ngga Pril, gue ngga akan lepasin sebelum gue jelasin semuanya sama lo," ujar Ali.

"Penjelasan apa Li? Soal Abel?"

"Iya soal dia. Gue minta maaf sama lo. Semenjak kehadiran Abel, gue jadi lebih mementingkan Abel dibanding lo," tambah Ali sambil memegang kedua bahu Prilly.

Prilly tersenyum kecut dan menyilangkan kedua tangan nya di dada, "lantas gue harus bilang apa? Itu kan kemauan lo, hak lo. Buat apa gue melarang lo pergi sama Abel?"

Ucapan Prilly membuat Ali bingung, "kenapa lo ngomong gitu Pril? Lo ngga cinta sama gue?"

"Gue cinta sama lo, tapi gue cuma memberikan ruang buat lo sama Abel. Bukan kah dia cinta pertama lo?"

"Gue tau gue salah. Iya Abel cinta pertama gue, tapi itu dulu. Sekarang, di hati gue cuma ada nama lo Pril, ngga ada yang lain."

"Lantas gue harus percaya semua omongan lo? Gue ngga perlu ucapan, tapi yang gue perlu itu bukti."

"Bukti apa? Selama ini gue udah buktiin kalo gue cinta sama lo Pril. Abel cuma masa lalu gue."

Prilly menarik nafasnya sejenak. Lalu matanya menatap Ali dengan lekat. Mata hitam itu, alis tebal itu, bulu mata itu, dan hidung runcing itu sudah mengenalkan Prilly bagaimana rasanya jatuh cinta. Tapi dia juga yang sudah mengenalkan bagaimana pahitnya kekecewaan.

Ali membalas tatapan lekat dari Prilly. Ia melihat sorotan mata Prilly yang dipenuhi dengan kekecewaan. Ia tau, ia sudah bersalah karena lebih mengutamakan Abel dibanding kekasihnya. Dan saat ini Ali baru sadar, jika Prilly lah yang sudah memenuhi hatinya, bukan Abella Luana Aresh.

"Maaf..." lirih Ali.

"Sampai kapan lo akan meminta maaf dari gue?" tanya Prilly.

"Sampai lo mau maafin gue." Ali tersenyum hangat.

"Kalo ngga?"

"Ya harus."

"Ko maksa?"

"Karena gue pemaksa."

"Kalo gue ngga mau?"

"Gue perkosa lo!"

"Mau gue gorok?" ancam Prilly.

"Gue rela, asal lo maafin gue."

Prilly menarik nafasnya, "lo tau gue kecewa sama lo?" Ali mengangguk.

"Lo tau gue sakit hati gara-gara lo?" Ali kembali mengangguk.

"Lo tau gue sedih karena lo?" lagi-lagi Ali mengangguk.

"Lo kalo terus-terusan anggukin kepala lo, gue patahin juga leher lo ya Li!" Prilly kembali mengancam Ali dengan tatapan tajamnya.

Ali mencibir ke arah Prilly, "gue tau lo kecewa sama gue. Gue tau lo sakit hati gara-gara gue. Gue tau lo sedih karena gue. Makanya gue minta maaf sama lo."

"Apa semudah itu gue harus memaafkan lo Li? Lo tau? Gue tipe cewe yang susah jatuh cinta. Dan sekalinya gue jatuh cinta gue bakalan kasih hati gue sepenuhnya buat orang yang gue cinta. Dan orang itu adalah lo Li. Tapi karena lo juga, gue bisa tau bagaimana rasanya kecewa, sakit hati, cemburu. Gue takut kehilangan lo, gue takut lo kembali lagi sama Abel. Apa harus gue pergi dari lo? Biar lo bebas sama Abel? Dan biar lo tau bagaimana rasanya kehilangan orang yang lo cintai?"

Cerita Cinta SMA {CCS Sesi 1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang