10

13.1K 934 59
                                    


"Nih buat lo!" Ali menyerahkan sesuatu yang ada di kedua tangan nya kepada Prilly.

"Maksudnya ini apaan?" tanya Prilly heran.

"Itu buat lo baby. Jadi mulai detik ini lo jadi pacar gue," jawab Ali.

"Apaaaaa?!" Prilly terpekik.

Aya dan Baja saling berpandangan. Jadi Ali pergi selama itu hanya untuk mencari sesuatu untuk menjadikan Prilly sebagai pacarnya?

"Heh ulet keket, otak lo geser ya?" tanya Aya.

"Kaga, siapa yang otaknya geser?" ucap Ali tak acuh.

"Lo lah siapa lagi!"

"Apa sih Ay? Lo berisik amat!" omel Ali.

"Ya lo itu bego atau oon? Masa iya nembak Prilly pake MARTABAK TELOR sama BUNGA KERTAS?" tanya Aya sekali lagi menekan kata martabak telor dan bunga kertas.

Camkan Martabak Telor sama Bunga Kertas, no Cokelat no Bunga Mawar.

"Elah yang penting gue kasih sesuatu sama ayang bep gue. Ko lo rempong amat sih?" omel Ali. Dan Prilly hanya diam menatap martabak dan bunga pemberian Ali.

"Yang kerenan dikit kek, cokelat kek, Mawar kek atau apa."

"Heh belalang aer, serah gue lah. Lagian martabak telor lebih murah dibanding cokelat. Yang penting bisa dimakan." Ali mencibir ke arah Aya.

"Lo dapet bunga kertas itu darimana?" kali ini Baja bertanya.

"Gue metik di kebun orang Ja, mayan lah. Beruntung yang punya kaga ada, jadi gue bebas metik tuh bunga." Ali melebarkan senyuman nya ke arah Baja.

Prilly yang mendengar hal itu pun menatap Ali penuh arti, "jadi maksud lo ini bunga hasil nyuri di kebun orang?!"

"Gue udah ijin ko yank," jawab Ali tanpa rasa bersalah.

"Ijin gimana? Kata lo tadi yang punya kaga ada," sahut Aya.

"Yang penting gue udah ijin, Pak minta bunga nya ya buat cewek gue, udah kelar kan masalahnya."

Prilly meremas bunga kertas yang di pegang di tangan kirinya.

"Makan tuh bunga!!!" geram Prilly sambil melempar bunga itu ke wajah Ali.

"Yank ko ngambek sih? Elah gue udah cape-cape petikin itu bunga buat lo!" teriak Ali saat melihat Prilly meninggalkan nya dan masuk ke area pasar malam.

"Bego akut!" sahut Aya.

"Idiot!" timpal Baja.

Lalu Aya dan Baja menyusul Prilly dan meninggalkan Ali sendiri dengan wajah yang bingung.

"Lah salahnya dimana coba? Kan kata si belalang aer kalo mau nembak cewe harus kasih bunga atau makanan. Kan bener yang gue lakuin?" tanya Ali pada dirinya sendiri.

"Cewe susah ditebak maunya apa. Cewe selalu benar dan Ali selalu cakep!" ujarnya dengan pede.

***

Sedari tadi Prilly mendiamkan Ali. Berbeda dengan Aya dan Baja yang terlihat bahagia.

"Jaa... Sstt sttt," panggil Ali.

Baja menoleh, "apa?"

"Ko ayang bep gue ngambek ya? Kan gue udah lakuin saran nya si belalang aer," bisik Ali.

"Mana ada cewe yang di tembak ama cowo pake bunga hasil nyuri," tambah Baja.

"Kan gue udah minta ijin Ja."

Cerita Cinta SMA {CCS Sesi 1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang