21

11.3K 1K 183
                                    

"Oh My Gooooddddd!!!!!"

Suara teriakan dari seorang wanita mengalihkan semua siswa-siswi di kantin itu. Baja pun ikut melihat siapa yang berteriak. Wajah Baja langsung berubah tegang ketika wanita itu menghampiri dirinya.

Baja langsung melepaskan tangan nya yang sedang menahan tubuh Abel. Dan seketika Abel terjatuh ke lantai. Hal itu sontak membuat penghuni kantin tertawa. Abel berdiri sambil memanyunkan bibirnya.

Kini wanita yang berteriak tadi menghampiri Baja dan Abel dengan wajahnya yang datar. Namun terlihat sekali sorotan tajam dari wanita itu.

"Apa lo liat-liat gue kaya gitu?" tanya Abel judes.

"Masalah buat lo?" tanya wanita itu balik.

"Ini cuma salah faham aja ko. Gue sama Abel ngga ngapa-ngapain." Baja mencoba menjelaskan apa yang terjadi.

"Gue percaya sama lo Ja. Tapi gue ngga percaya sama cewe di depan gue!"

"Maksud lo apa bilang kaya gitu? Inget ya gue sahabat Baja dan Ali. Dan lo siapa? Cuma cewek yang baru di pacari Ali. Siapa yang lebih dulu kenal sama mereka? Lo atau gue?" Abel menajamkan sorotan matanya.

"Gue tau, gue kenal mereka belum lama. Tapi setidaknya gue masih punya otak dibanding lo!"

"Pril, udah Pril. Jangan ladenin dia," lerai baja.

Ya, yang berteriak tadi adalah Prilly. Saat Prilly dan Aya hendak ke kantin, Aya ijin ke toilet sebentar dan menyuruh Prilly untuk pergi lebih dulu ke kantin. Dan saat Prilly sampai di kantin, matanya disuguhkan pemandangan yang tidak enak.

"Gue udah sabar ya Ja hadapin sahabat lo ini," tunjuk Prilly pada Abel sedangkan Abel hanya mendengus kasar, "tapi kali ini gue ngga bisa tingal diam Ja. Dia boleh rebut perhatian Ali dari gue! Tapi gue ngga akan pernah biarin dia mengambil perhatian lo dan menyakiti sahabat gue!"

"Eh asal lo tau aja ya, gue sama Ali dan Baja itu dari dulu udah sama-sama! Wajar dong gue manja sama mereka. Lo nya aja yang kegatelan sama Ali!"

"Jaga mulut lo ya Bel, lo pikir lo siapa hah?!"

"Pril udah ah, malu diliat orang." Baja menarik tangan Prilly berusaha menghindari Abel.

"Baja lo mau kemana sih?" Abel menarik tangan Baja.

Baja dan Prilly menoleh ke arah Abel, "lepasin tangan lo Bel, malu sama yang lain."

"Ngga, gue ngga akan lepasin tangan lo."

"Lepasin tangan lo dari cowok gue sekarang!!"

Kini perhatian semuanya tertuju pada satu suara itu. Suara Aya mampu menahan Abek yang menarik tangan Baja. Aya menghampiri Baja, Prilly dan Abel.

"Lepasin tangan lo! Apa lo budeg?" ulang Aya.

"Lo siapa beraninya nyuruh-nyuruh gue?" tanya Abel.

"Gue cewek nya Baja. Mau apa lo? Mau berantem sama gue? Ayoook gue ladenin sampai taun depan!" Aya memasang wajahnya garang.

"Ayo, siapa takut? Lo berdua udah menyita perhatian kedua sahabat gue!"

Baja menghela nafasnya, "gue dan Ali punya kehidupan sendiri, dan ngga selamanya harus memperhatikan lo Bel."

Prilly tersenyum kecut sambil menyilangkan kedua tangan nya di dada. Mereka tidak peduli tatapan-tatapan aneh yang sedang melihat pertengkaran mereka.

"Kenapa lo berubah sih semenjak bertemu mereka? Lo sadar kan gue ini siapa hah?"

"Gue sadar ko. Tapi lo harus ngerti, kita udah dewasa dan punya kehidupan masing-masing," jawab Baja masih menahan kesabaran nya.

"Lo denger kan apa yang dibilang cowok gue apa?"

Cerita Cinta SMA {CCS Sesi 1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang