Sudah sepekan Prilly dan Aya kenal dengan Ali dan Baja. Dan setiap harinya Ali selalu menggoda Prilly dan tak jarang Prilly akan mengamuk pada Ali.
Tidak kalah berbeda dengan Ali dan Prilly, Aya juga selalu mengekori Baja. Awalnya Baja sedikit risih namun lama-lama ia pasrah juga. Pernah sekali Ali dan Baja mengunjungi rumah Prilly.
Mereka tau rumah Prilly darimana? Darimana lagi kalau bukan dari si inces bala-bala, si Misda yang populer di sekolahnya alias Aya. Seperti sekarang, Ali dan Baja berkunjung ke rumah Prilly.
"Ngapain sih lo kesini?" tanya Prilly sebal melihat Ali ikut duduk di samping nya.
"Gue yang undang mereka Pril," sahut Aya.
"Eluuuuu!!! Ngapain coba undang-undang toke belang ini kesini?" sindir Prilly pada Ali.
"Lo marah-marah mulu, cepet tua lo."
"Lo doain gue cepet tua, Li?"
"Apaan sih kalian ribut mulu? Liat nih gue sama kang Jaja adem ayem." Aya gelendotan cem anak kucing di lengan Baja.
"Tiati badan lo gatel Ja, ditempelin kebo sawah," sahut Prilly.
"Ini juga udah gatel, Pril," jawab Baja.
Ya, setidaknya setelah kenal dengan Prilly dan Aya, Baja sudah sedikit bisa berinteraksi dengan mereka. Walau ekspresi datarnya masih menghiasi wajah tampannya.
"Ja, jauh-jauh dari belalang aer."
"Ih lo bedua kompakan bener ngehina gue. Ngambek nih ngambek," seru Aya memanyunkan bibirnya.
"Bodo!!" balas Prilly dan Ali serempak.
"Ciye kompakan ciye," goda Aya.
"Heh toke belang, ngapa lo ikut-ikutan gue sih?"
"Berarti kita jodo,"
"Najong tralala trilili. Au aah gue masak dulu, kalian pada laper kaga?"
"Laper Pril," jawab Aya.
"Lapar," sahut Baja.
"Gue juga yank, suami lo laper. Aseek istri idaman bener dah."
"Sarap lo Li. Kalian tunggu disini aja ya."
Prilly berjalan ke dapur dan meninggalkan ketiga sahabatnya. Kenapa dibilang sahabat? Karena Ali dan Aya yang memaksa Prilly untuk mencetuskan kepada semua orang bahwa mereka bersahabat.
Padahal sih Aya dan Ali ada maunya. Keduanya bersekongkol demi mendapatkan teman mereka. Aya mendapatkan Baja, sedangkan Ali mendapatkan Prilly.
Ali yang terlihat bosan melihat Aya terus menggoda Baja, akhirnya memutuskan menonton TV. Ia beralih dari sofa dan duduk di karpet.
Saat ia menyalakan TV, matanya berbinar melihat siaran kesukaannya. Dan Aya pun tak kalah berbinar dan langsung menghampiri Ali dan ikut menonton. Lalu Baja? Ia asik mendengarkan musik lewat headset nya.
"Lu suka nonton ini Li?" tanya Aya.
"Iyalah Ay, ini tuh siaran berbobot. Dan banyak pelajarannya."
"Bener Li, gue setuju sama pendapat lu."
"Laah terus judul dari sinema pintu taubat sekarang paan yak? Udah tengah-tengah tuh sinetron nya," keluh Ali.
"Njirr Li, tuuh di sudut kanan atas ada judulnya. Sinema Pintu Taubat: Hidayah Si Tukang Tikung," tunjuk Aya pada sudut kanan TV nya.
"Waa gue tau nih kemana arah ceritanya. Pasti ngerebut pacar temen nya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Cinta SMA {CCS Sesi 1}
Fanfic(18++) Dua orang sahabat cewe yang sudah bersahabat sedari kecil bertemu dengan dua orang cowo yang juga bersahabat dan bersaudara. Kedua sahabat cewe itu mempunyai sifat yang bertolak belakang, begitu pun juga kedua cowo tersebut. Lalu keduanya d...