Sepeninggal Ali dan Abel, Prilly dan yang lainnya sibuk menyelesaikan tugas dari sekolahnya. Empat jam sudah mereka berkutat dengan buku pelajaran dan buku tulis. Akhirnya semua tugas mereka selesai, kecuali tugas milik Ali.
"Akhirnya selesai juga nih tugas, lagian si botak, si gembrot, si cungkring ngasih tugas kelewatan banget," keluh Ay.
Baja mengusap pucuk kepala Ay, "jangan gitu, ngga baik. Minum dulu gih."
Aya mengangguk, sementara Prilly membereskan buku-bukunya.
"Pril, lo ngga apa-apa kan?" tanya Aya khawatir.
"Seperti yang lo liat Ay, gue baik-baik aja." Prilly tersenyum namun Aya tau senyuman Prilly senyuman palsu.
"Ngga usah menutupi rasa sakit lo Pril. Gue tau apa yang lo rasain," ucap Baja.
"Iya Pril, kita tau apa yang lo rasain. Gue ngerti gimana perasaan lo," tambah Aya.
Prilly menyenderkan punggung nya di kaki sofa, "gue takut Ay, Ja. Gue takut kehilangan Ali."
"Emang ya si ulet keket minta gue hajar, lagian itu si Abel ngga tau kondisi banget!!"
"Udah Ay, lo ngga perlu emosi gitu. Kan lo tau sendiri si Abel cinta pertama Ali," tukas Prilly.
"Apa yang dibilang Ay bener Pril, harusnya Ali bisa lebih tegas sama Abel, bukan terus-terusan manjain dia," tambah Baja.
"Lo tau kan Ay, gimana gue terhadap cowo? Baru kali ini gue merasakan rasanya sayang sama cowo, dan itu cuma sama Ali."
Aya mengangguk membenarkan perkataan Prilly. Sedangkan Baja hanya menghela nafasnya. Ali memang sudah keterlaluan.
"Biar gue hajar nanti si ulet keket, lo tenang aja Pril."
"Gue minta maaf ya Pril," ucap Baja tulus.
"Kenapa lo yang minta maaf Ja? Ini bukan salah lo ko." Prilly membenarkan posisi duduknya.
Mata Prilly terpejam lalu terbuka kembali. Di rumah Ali terasa sepi, biasanya Ali akan melakukan hal-hal konyol yang bisa membuat Prilly greget. Tapi sekarang Prilly merasa hampa.
"Lo jangan khawatir Pril, gue yakin ko Ali sayang sama lo. Dia cuma lagi kangen sama Abel doang, ntar juga balik lagi ke lo," kata Baja menenangkan Prilly.
"Semoga apa yang lo bilang itu bener Ja," balas Prilly diiringi senyuman terpaksa nya.
"Tenang aje Pril, kalo si ulet keket macem-macem gue jadiin dia perkedel." Aya langsung memperagakan jurus silatnya.
Seketika Prilly dan Baja tertawa melihat tingkah Aya. Di saat Prilly dirundung sepi, masih ada Aya yang mampu membuat Prilly terhibur.
"Heh itu jurus apaan sih? Baru liat gue jurus begituan," tanya Prilly.
"Ini tuh jurus ayam menangkap cacing," jawab Aya pasti.
"Ayam ko gerakan tangan nya ditekuk kaya ular mau matuk?" kali ini Baja yang bertanya.
"Iya begitu lah pokonya, yang jelas kalo si ulet keket macem-macem gue bakalan bikin dia nangis oli berjam-jam."
"Dasar pea lo Ay," ledek Prilly.
Baja terkekeh melihat Aya memanyunkan bibirnya, lalu Baja mencium bibir Aya secepat kilat. Aya langsung terdiam, sementara Prilly meolongo.
Muka Aya berubah merah setelah mendapat ciuman kilat dari Baja. Dan Prilly menutup mulutnya. Baja hanya tertawa melihat ekspresi kaget dari kekasih dan sahabatnya itu.
"Kang Jajaaaaaaa!!! Ih kebiasaan!!" omel Aya lalu mencubit kecil pinggang Baja.
"Heh Baja hitam, kalo lo mau mesra-mesraan jangan depan gue. Mau gue blender tuh mulut? Main nyosor aja," Prilly ikut mengomentari aksi Baja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Cinta SMA {CCS Sesi 1}
Fanfiction(18++) Dua orang sahabat cewe yang sudah bersahabat sedari kecil bertemu dengan dua orang cowo yang juga bersahabat dan bersaudara. Kedua sahabat cewe itu mempunyai sifat yang bertolak belakang, begitu pun juga kedua cowo tersebut. Lalu keduanya d...