9

11.9K 943 82
                                    


Prilly dan Aya saling berpandangan. Benarkah Ali mengajaknya kesini? Ke Pasar Malam yang banyak dikunjungi anak-anak yang dibawa oleh keluarganya. Walaupun ada juga anak muda seperti mereka.

"Lo kaga salah Ay? Si Ali ngajak kita kesini?" tanya Prilly sambil menyenggol lengan Aya.

"Elaah, bener ko. Si ulet keket yang kirim alamatnya Pril."

"Terus mana tuh si Ali sama si Baja?"

"Lah mana gue tau. Emang gue emaknya," gerutu Ay.

"Kan kata lo tadi si ulet keket dah dimari, kenapa batang idungnya aja kaga keliatan sih Ay?"

"Gue bilang kaga tau Prilly cantik. Kurcaci kesayangan gue," jawab Aya gemas.

"Ya udah kita tunggu disini aja dah."

Prilly dan Aya menunggu di dekat loket pembelian tiket. Tapi tidak ada tanda-tanda kehadiran Ali dan Baja.

"Njirr lama banget sih tuh toke belang!"

"Elah sabar Pril bentar lagi juga nongol."

Dan benar saja tak lama kemudian Ali dan Baja terlihat menghampiri mereka berdua.

"Hay baby. Udah lama ya menunggu pangeran ganteng ini?"

"Ck... Pede banget sih lo ulet keket," jawab Aya.

"Siapa yang negur lo belalang aer? Gue negur bidadari gue," tukas Ali.

"Ngapain lo ngajakin kita kesini?" tanya Prilly.

Aya melirik Baja dari ekor matanya. Baja merasa aneh dengan sikap Aya. Kali ini Aya tidak genit seperti biasanya. Apa ada yang salah dengan nya? Pikir Baja.

"Emang salah yank? Kita disini seneng-seneng sayang."

"Apaan siih? Bisa kaga sih lo ngga usah sayang-sayangan. Pacar juga bukan."

"Ya udah mulai detik ini kita pacaran," ucap Ali tegas. Mata Prilly dan Aya membulat mendengar pernyataan Ali.

"Weyy uler keket. Lo itu ngga romantis banget. Dimana-mana cowo yang ngajak pacaran tuh ngasih bunga kek, coklat kek, dinner romantis kek atau apa. Lah ini begitu doang," sahut Aya.

"Tau nih, sumpah ya Li. Lo cowo yang ngga romantis yang pernah gue temuin."

"Dia bego dalam urusan tembak menambak cewe, Pril," kata Baja sambil terus melirik Aya.

"Alaah yang penting ujungnya pacaran. Ngapa lo berdua yang pada ribet?" Ali mengerutkan kedua alisnya.

Prilly tersenyum kecil tanpa sadar. Sebenernya hatinya bahagia mendengar pernyataan Ali, tapi you know lah, gengsi nya terlalu gede. Cinta tapi gengsi tuh begitu.

"Emang siapa yang mau jadi pacar lo?" tanya Prilly.

"Tuh denger, lagian mana ada cewe mau jadi pacar lo kalo begitu caranya," tambah Aya diikuti anggukan dari Baja.

"Lo berdua ribet amat sih. Ya udah kalian bertiga tunggu dulu disini, jangan masuk dulu kesono. Awas lo pada ninggalin gue?!" Ali mengepalkan tangannya di depan Aya dan Baja sambil menatap tajam.

"Elaah, jangan lama-lama!" pekik Aya saat Ali sudah meninggalkan mereka.

"Ay," panggil Baja lalu mendekat ke arah Aya.

"Hm..."

Prilly menyenggol lengan Aya dan berbisik, "heh tumben bener lo cuek sama si Baja? Kenapa?"

"Lo diem aja dah Pril. Kaga usah banyak komen lu," balas Aya tak kalah berbisik.

"Ay," panggil Baja sekali lagi.

Cerita Cinta SMA {CCS Sesi 1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang