22

12.9K 1.1K 158
                                    

Hallo penggemar ulat keket dan belalang aer...

Niih kelanjutannya.. Yang kemaren udah ngga sabar pengen tau lanjutannya ini yaa...

Gue ngetik part ini sambil dengerin lagunya Agnes Mo - Sebuah Rasa..
Semoga kalian ngga pada baper ya...
Karena lanjutannya emang ngga bikin baper hehe...

Happy reading guys..
Tantan...

***

Setelah pertengkaran nya dengan Ali tempo hari, kini Prilly berubah menjadi pribadi yang pendiam. Bahkan ketika bertemu Ali di sekolah tadi, ia hanya melirik nya sekilas dan berpindah tempat duduk yang asalnya bersama Baja, kini menjadi bersama Riko. Sementara Ali, ia seperti bingung dengan perubahan sikap Prilly. Setiap Ali ingin menanyakan apa yang terjadi dengan Prilly, Prilly hanya menghindar.

Ali seperti orang bego yang tidak tau kesalahan apa yang sudah ia lakukan. Setuju?

Perubahan sikap dari Prilly membuat Aya sempat khawatir. Biasanya Prilly selalu mengoceh karena kemalasan Aya. Tapi kali ini berbeda. Prilly justru cuek dengan apa yang dilakukan Aya. Hal ini tentu saja diketahui oleh Baja. Aya dan Baja sama-sama bingung menghadapi sikap Prilly yang seperti ini.

"Pril, ayolah jangan kaya gini dong. Mana Prilly yang gue kenal?" tanya Aya lirih.

Prilly hanya mendelik dan tersenyum kecil, "gue masih Prilly yang lo kenal Ay."

"Tapi lo sekarang jadi pendiem kaya gini."

"Benar apa yang dikatakan Aya Pril. Lo berubah semenjak kejadian tempo hari dengan Ali," sahut Baja.

"Gua baik-baik aja. Kalian ngga usah khawatir."

"Lo ngga bisa bohongi kita berdua Pril. Ini semua gara-gara si ulet keket," geram Aya.

"Udahlah Ay, lo ngga usah kaya gitu. Gue baik-baik aja beneran deh," tukas Prilly.

"No, gue ngga akan pernah bisa lo bohongi Pril."

"Sorry ya Pril, gara-gara Abel dateng ke Indo, hubungan lo sama Ali jadi berantakan kaya gini." Baja menatap Prilly penuh sesal.

"Ngga Ja, ini semua bukan salah lo ko. Mungkin emang jalan nya udah kaya gini."

Aya berdiri dan berjalan menuju dapur. Membawa 3 gelas jus jeruk dan beberapa cemilan.

"Sekarang lo tinggal dimana Ja? Setelah lo keluar dari rumah Ali?" tanya Prilly.

"Gue pindah ke apartemen yang dibeliin bokap gue Pril," jawab Baja.

Aya langsung duduk kembali di dekat Baja, "terus itu si belek gimana yank?"

"Dia masih di rumah Ali. Karena mamanya Abel menitipkan Abel sama Ali dan gue."

"Kalo kaya gitu, kenapa lo malah keluar dari rumah Ali?" tanya Prilly sekali lagi.

"Gue udah muak sama tingkah laku si Abel. Semua yang diinginin sama dia harus dituruti. Kalo ngga, dia bakalan marah. Dan juga gue males kalo tiap hari selalu ribut sama Ali."

"Maaf Ja. Pasti ada sangkut pautnya sama gue," ucap Prilly parau.

"Ko malah lo yang minta maaf sih Pril?" Aya menatap Prilly bingung.

"Lo ngga seharusnya minta maaf. Yang salah bukan lo. Lagipula gue ngga suka sama cowo yang bisanya cuma bikin cewek sakit hati. Ali terlalu buta karena cinta nya pada Abel," jelas Baja membuat Prilly tertunduk. Aya menyenggol lengan Baja memberi tau atas ucapan nya barusan.

"Yank, jangan bahas cinta pertama Ali," bisik Aya. Seketika Baja langsung tersadar.

"Aaah sorry Pril gue ngga maksud bicara kaya gitu," ujar Baja.

Cerita Cinta SMA {CCS Sesi 1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang