Chapter 10. Changmin Ingin Tahu

10K 1.5K 135
                                    

            Yunho dekat dengan beberapa perempuan di sekolah dan mulai digosipkan dengan beberapa dari mereka. Sebagian besar wanita yang mendekati Yunho adalah putri pengusaha kaya yang memiliki niatan lain.

"Kau pacaran dengan Jina?"

"Bukankah kau berkencan dengan Go Ahra?"

"Tidak, aku melihatmu bersama Kim Sooyoung."

Yunho diberondong dengan pertanyaan, namun dia tak begitu peduli. Teman dekatnya memang banyak, tetapi dia tidak begitu peduli dengan mereka. Banyak orang yang menggunakan namanya untuk mencari popularitas.

"Aku tidak berpacaran dengan mereka." Yunho berucap pelan.

"Jadi? Kemarin apa yang kau lakukan dengan para perempuan?"

"Aku tidak melakukan apapun."

"Jung Yunho, kau benar-benar..." Yang lain kehabisan kata-kata. Yunho tidak akan pernah pusing dengan gosip-gosip seperti itu. Tidak akan ada orang yang berani mencari gara-gara dengan keluarga Jung.

"Padahal banyak wanita cantik yang mengelilingimu."

Yunho menaikkan alisnya.

"Lalu?"

"Apa kau tidak berpacaran dengan mereka?"

"Mereka merepotkan." Yunho terbahak.

"Kau punya segalanya, Jung Yunho. Kami semua iri padamu. Tetapi kau tidak memanfaatkannya dengan baik."

"Apa yang harus kulakukan?"

"Kami juga ingin sepertimu. Kau dikelilingi oleh wanita seperti itu."

Yunho bersiap menjawab kalau saja matanya tidak menatap seseorang yang melangkah malas di depan kelas. Yunho tersentak dan melompat dari bangkunya. Kakinya melangkah cepat, lalu menahan orang itu.

"Kau!" Yunho pernah kesal sekali dengan seseorang, dan sekarang dia mengalaminya lagi.

"Apa?" Anak itu mengerjap malas.

"Ada hal yang ingin kusampaikan, Shim Changmin."

Alis Changmin naik sekian centi.

"Ada apa, Jung Yunho?"

"Apa kau masih menghubungi Jaejoong?"

Changmin tersenyum dalam diam.

"Kenapa kau ingin tahu?"

Yunho menaikkan alisnya. Yunho kesal sekali dengan respon Changmin. Changmin juga dididik dengan keras seperti Yunho. Dia tahu bagaimana harus bersikap di depan saingan. Changmin masih punya keinginan itu meski sedikit.

Keinginan untuk menang dari Yunho.

"Aku tidak bisa menghubunginya."

Yunho tersenyum. Dia merasa menang karena berada di atas Changmin. Changmin tidak bisa menghubungi Jaejoong. Atau mungkin Changmin merahasiakannya dari Yunho?

"Kau menang kali ini, Jung Yunho." Changmin tersenyum.

Eh?

"Apa maksudmu?"

"Aku ingin mengajakmu bersaing, tetapi kau lebih dulu menang dariku."

Tunggu dulu!

"Bersaing?"

"Kita dilahirkan dan dididik dalam keluarga yang sangat menyebalkan, Jung Yunho. Kau tahu, sama sepertimu... aku juga tidak suka kalah."

Yunho bungkam.

Dia mendapatkan saingan yang lumayan berat kali ini. Changmin jelas bukan anak dari keluarga biasa. Ketika Yunho ulang tahun, orang tuanya akan menghadiahi saham. Ketika Changmin ulang tahun, orang tuanya juga melakukan hal serupa.

Hanya saja Changmin jauh lebih otoriter daripada Yunho. Changmin punya sifat itu. Ketika dia melihat Yunho dan Jaejoong bersama, Changmin menangkap sebuah kelemahan dari sisi Jung Yunho. Hanya saja sebelum Changmin berhasil mengalahkan Yunho, Jaejoong pindah. Padahal Changmin berniat untuk menjadikan Jaejoong sebagai kekuatannya.

"Jadi, kau sudah mencari tahu dimana Jaejoong?" Changmin tersenyum lebar.

"Aku tahu!"

"Kau bisa memberitahuku?"

"Tidak."

"Kenapa, Jung Yunho?"

"Cari tahu saja sendiri."

Changmin bisa mencari tahu, namun dia tidak punya waktu. Mencari tahu keberadaan Jaejoong tidak akan ada gunanya, namun dia bisa melakukan apapun untuk membuat Yunho kesal.

"Kenapa kau pelit?"

Yunho menaikkan alisnya.

"Apa yang akan kau tawarkan padaku?"

"Kenapa kau selalu membawa bisnis, Jung?"

Yunho berdecak. Dia tak suka obrolan seperti ini. Tidak menarik menurutnya. Yunho hanya ingin mencari tahu apakah Changmin dan Jaejoong masih berkomunikasi hingga saat ini. Namun ternyata mereka tidak melakukannya.

Yunho tidak penasaran lagi, namun dia masih ragu. Kalau Changmin sengaja berbohong padanya bagaimana?

"Karena kita tidak punya urusan lain selain bisnis."

"Keluarga Jung benar-benar luar biasa. Dia bisa mendidik anak mereka berpikiran ke depan bahkan ketika dia masih SMP!" Changmin menyindir.

"Aku tidak butuh pujianmu, Shim Changmin." Yunho balas menyindir.

"Aku masih ingin tahu. Kau mencari tahu dimana Jaejoong, bukan? Jung Yunho mampu melakukannya."

"Lalu?"

"Dia ada dimana?" Changmin tersenyum.

"Aku malas berdebat denganmu, Changmin!"

"Aku hanya ingin tahu dimana Jaejoong. Siapa tahu aku bisa mengunjunginya nanti ketika liburan."

Hari Yunho memanas seketika. Tahan, Yunho! Dia hanya ingin membuatmu marah. Dia ingin membuatmu kesal dengan topik ini.

"Cari tahu saja sendiri, Shim Changmin!"

"Baik, aku akan melakukannya. Padahal aku sempat terkejut dan sangat bahagia ketika kau membahas Jaejoong denganku."

"Aku malas berdebat denganmu lagi, Shim Changmin!" Yunho mendengus tak suka.

"Aku masih ingin bicara denganmu. Mau berteman denganku?"

Yunho berdecak.

"Jangan bermimpi! Aku tak berminat berteman denganmu."

"Kenapa?"

"Kau bukan orang yang bisa kujadikan teman."

"Tetapi kita bisa berbisnis, Yunho."

"Kau mengatakan padaku kalau kita masih SMP. Kenapa anak SMP seperti kita harus membahas soal bisnis?"

Changmin tergelak.

"Baik, aku tak akan membahas itu lagi denganmu. Tetapi aku sangat merindukan Jaejoong. Aku ingin menemuinya."

Yunho tidak bisa membendung emosinya lagi. Sejak tadi Changmin selalu membahas Jaejoong. Hatinya kesal setengah mati. Kenapa Changmin sangat tertarik dengan topik dan pembahasan ini?

Yunho mengeratkan rahangnya, menahan emosi yang menguar dari matanya. Changmin tahu kalau Yunho sedang emosi. Lalu satu kalimat muncul dari bibir Changmin. Kalimat itu membuat Yunho jadi geram setengah mati.

"Bukankah kau membencinya?"

TBC

Aku baru sadar kalau di scene ini si Gendut gak ada. Hehehe... Mungkin di eps. selanjutnya... :3

Lovely ChubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang