Yunho mencoba meminta maaf untuk semua yang telah dia lakukan pada Jaejoong. Jaejoong masih enggan melihatnya. Setelah lelah dengan tingkah Yunho kemarin, Jaejoong mengancam akan bunuh diri. Jaejoong mengancam akan menggigit lidahnya sendiri kalau Yunho masih menahannya di sana. Meski begitu Yunho masih belum menyerah. Dia masih ingin menahan Jaejoong di sisinya.
"Kenapa kau menghindariku?" Yunho tak terima. Tingkah Jaejoong bukannya makin berubah, namun tetap saja begitu. Jaejoong masih mencoba menghindarinya. Jaejoong masih enggan menatapnya.
"Aku lelah melihatmu!"
"Kenapa lelah?"
"Kau memuakkan, Jung!"
Yunho menghela napas. Meminta maaf pada Jaejoong tidak semudah itu. Jaejoong bukan lagi yang dulu. Jaejoong tidak lagi pemaaf. Remaja yang kini sudah tumbuh jadi lelaki menawan itu mulai jauh dari jangkauan Yunho dan tak mudah diraih.
"Jaejoong, aku benar-benar tulus padamu. Aku ingin meminta maaf."
Jaejoong tidak tahan lagi dengan ucapan Yunho. Kakinya melangkah malas ke arah Yunho dan menunjuk wajah lelaki itu. Ekspresinya jadi muak dan ogah. Yunho tak sadar dengan makna ekspresi Jaejoong. Dia hanya tahu kalau Jaejoong enggan memaafkannya.
"Dengan apa lagi aku harus meminta maaf, Jaejoong?"
"Jangan menemuiku lagi!"
"Tidak bisa. Semakin aku menjauh, kau akan semakin membenciku."
"Kau sudah tahu jawabannya, Jung."
"Karena itulah aku akan selalu menempelimu." Yunho menaikkan alisnya. Sudah beberapa bulan ini Yunho mendekati Jaejoong. Beberapa orang mulai memperhatikan mereka, terlebih Jaejoong. Jaejoong jadi lebih terkenal sekarang. Beberapa orang mulai tertarik padanya.
Jaejoong muak sekali kalau Yunho menempel begitu. Jaejoong muak. Dia selalu menghindari Yunho. Yunho tak menyerah. Hingga lulus SMA, Yunho masih mengejar Jaejoong. Yunho selalu meminta maaf pada Jaejoong, meski Jaejoong selalu dingin dan mengusirnya.
Awalnya Jaejoong tidak ingin meneruskan pendidikannya. Dia hanya ingin bekerja dan tinggal sendiri. Jaejoong ingin mandiri tanpa bergantung dengan uang kedua orang tuanya. Hanya saja ibunya tidak mengizinkan Jaejoong bekerja. Ibunya memaksa Jaejoong kuliah.
"Aku tidak akan melakukannya, Eomma." Jaejoong berkata dingin.
"Jaejoong..."
"Kenapa Eomma selalu memaksaku?"
"Ini demi kebaikanmu."
"Aku tidak akan melakukannya."
"Jaejoong..."
Mereka bungkam. Jaejoong tidak suka kalau harus dipaksa. Sejak kecil hingga sekarang ibunya selalu mengatur pendidikannya. Sekarang semuanya sudah berubah. Jaejoong tidak akan pernah peduli dengan keputusan orang tuanya.
"Eomma sudah terlalu ikut campur dengan hidupku."
"Jaejoong..."
"Tetapi Eomma sama sekali tak peduli denganku."
"Eomma sangat peduli padamu, Jae. Karena itulah..."
"Tidak, Eomma tidak akan memaksaku kalau memang peduli. Aku muak, aku lelah dengan semua keputusan kalian!" Jaejoong sudah tidak tahan lagi. Semua masalah seolah tumpah begitu saja. Dimulai dari lelaki bermarga Jung yang senang sekali mengganggu itu, dan sekarang di rumah juga demikian.
Jaejoong tertekan.
"Eomma tidak akan memaksamu, Jaejoong. Tetapi... Eomma akan menawarimu sesuatu. Kau bisa bekerja, tetapi kau harus tetap kuliah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Chubby
FanfictionYunho kenal anak itu. Anak tembem yang menangis ketika dijahili anak-anak nakal tetangga. Yunho tahu namanya, mengenalnya, bahkan jadi teman belajarnya. Hanya saja Yunho terlalu pengecut untuk membela anak itu ketika dijahili. Yunho tidak ingin dire...