"Aku akan mencintaimu selamanya. Hanya kau..."
Jaejoong masih mendengarkan. Ucapan Yunho benar-benar serius kali ini. Wajahnya jauh terlihat mantap, namun kesedihan terukir di sana. Jaejoong mulai menerima. Hatinya menghangat seketika. Dia tidak tahu kalau Yunho akan mengejarnya sejauh ini. Sebuah kenyataan terhampar di depan Jaejoong. Terima atau tidak, itu pilihannya.
"Kenapa kau melakukan ini?"
"Kenapa? Aku mencintaimu."
Ekspresi Jaejoong berubah. Dia ingin tahu alasan terbesar seorang Jung Yunho mengejarnya dan mengatakan cinta seperti itu. Jaejoong harus tahu alasan di balik semua ucapan Jung Yunho. Kenapa harus mencintainya? Banyak wanita cantik di luar sana. Jaejoong bukan siapa-siapa. Dia hanya bagian dari masa lalu Yunho. Anak dari keluarga yang sudah bercerai. Anak yang putus asa dan ingin mati.
"Kau adalah duniaku, Jae."
Alasan macam apa itu, Yunho?
"Kau mungkin bukan alasanku bertahan hidup, tetapi aku menemukan satu lagi alasanku bahagia di dunia ini. Karena kau."
Yunho ingin mengatakan banyak hal, namun dia tak mampu melakukannya. Dia hanya tidak ingin Jaejoong makin menjauh. Yunho tidak akan memaksa Jaejoong, namun dia akan menunjukkan betapa dia mencintai lelaki menawan itu. Kalau Jaejoong menolak dan membuangnya suatu hari nanti, Yunho pasti akan hancur.
"Itu klise sekali, Jung."
"Apa kau tahu bagaimana gilanya aku ketika melihatmu terluka, Jaejoong? Untuk selanjutnya, kau tidak boleh melakukannya lagi. Kalau kau marah, datanglah padaku! Aku akan menerima apa pun yang kau lakukan. Jadikan aku pelampiasanmu, Jae! Tetapi kau tidak diizinkan untuk melukai dirimu lagi."
"Kenapa?"
"Kau ingin merampas duniaku lagi?"
"Lalu apa yang harus kulakukan? Bagaimana kalau aku marah dan tak sudi melihatmu lagi? Bagaimana aku bisa melampiaskan semua rasa marahku?"
"Akan kusuruh seseorang untuk menggantikanku."
"Kau gila!"
"Memang. Aku memang gila karenamu, tahu!"
Keduanya bungkam. Jaejoong mengatakan kalau dia butuh waktu untuk memikirkan banyak hal. Yunho mengatakan kalau dia akan membuktikan cintanya perlahan. Yunho akan menunjukkan pada Jaejoong kalau dia sangat mencintainya.
"Dari awal kau sudah gila, Jung."
"Aku jadi lebih gila tanpamu."
"Kau memuakkan!"
"Kau sungguh menawan."
"Hentikan! Itu menjijikkan!" Jaejoong berdecih geli. Tenaganya terkumpul begitu saja hanya karena keberadaan Yunho. Selama ini mereka jarang bicara dengan nada setenang ini. Jaejoong selalu marah, Yunho selalu posesif. Keduanya seakan saling berlawanan. Sekarang Jaejoong tidak lagi bertingkah menyebalkan seperti itu. Dia jadi lebih menyenangkan ketika tenang.
"Jae..."
"Hm?"
"Aku akan membuktikan betapa besarnya cintaku padamu."
"Aku merinding geli karenamu, Jung!"
"Aku tak peduli! Kau terlalu sering membuatku marah. Kau selalu bercanda dengan orang lain, sementara denganku? Kau selalu dingin."
"Aku masih dendam padamu, Yun..." Jaejoong tersenyum miris. Yunho mengerjap. Yun. Panggilan itu sudah lama tak dia dengar dari Jaejoong. Panggilan masa lalu yang membuat Yunho jatuh cinta.
"Dendam kenapa?"
"Kau tidak ingat apa yang kau lakukan dulu, Jung?" Ah, Jaejoong kembali memanggil Yunho dengan sebutan itu lagi.
"Kau tahu, dulu aku naif sekali. Aku benci melihatmu bersama Shim Changmin. Benci sekali!"
"Kau yang terlalu jauh. Aku tak bisa menggapaimu dulu. Banyak orang yang berkumpul di sekitarmu."
"Lalu?"
"Aku tak ingin jadi pengganggu."
"Kau tahu, waktu itu aku malah mengira kau yang menjauh dariku. Aku emosi, lalu mengatakan kalimat yang menyakitkan padamu, Jae."
"Babi gendut, menjijikkan... apa lagi yang kau katakan padaku dulu?" Jaejoong menatap Yunho serius. Yunho sakit hati hanya karena membayangkan tingkahnya sendiri dulu.
"Maafkan aku! Aku tak bermaksud mengatakannya dulu. Aku terlalu kesal dan... cemburu."
"Sekarang apa kau akan mengatakannya lagi?"
Yunho menggeleng kencang.
"Aku ingin kau mengatakan itu lagi, Yun. Meski kau berkata kasar, dulu kau tidak pernah melukaiku. Sekarang hanya dengan melihatmu saja aku bisa sakit."
Yunho merengkuh Jaejoong sekali lagi. Hatinya benar-benar merasa diadili. Jaejoong yang sekarang mungkin terlihat kuat, namun dalamnya lebih rapuh dibanding yang dulu. Yunho sanggup merengkuh Jaejoong seperti ini selamanya. Yunho tidak akan pernah melepaskan Jaejoong lagi. Itu adalah tekad seorang Jung Yunho terhadap lelaki menawan di depannya.
***
Setelah Jaejoong keluar dari rumah sakit dan menjalani hidupnya dengan baik, Yunho masih mendekatinya. Yunho masih mengawasinya, menemaninya sesekali ketika Jaejoong bosan. Ikatan itu tercipta begitu saja, menggantikan ikatan beberapa tahun lalu yang sempat terkikis karena ucapan kasar Yunho. Hubungan mereka baik-baik saja hingga akhirnya mereka lulus dari perguruan tinggi.
Seperti yang sudah direncanakan sebelumnya, Yunho meneruskan usaha keluarga. Dia sudah memutuskan untuk jadi pengusaha sukses, lebih sukses daripada ayahnya. Yunho melakukan itu hanya karena sebuah alasan.
"Aku akan membuktikan padamu kalau aku bisa berdiri di tempat yang paling tinggi. Aku akan berdiri di sana untuk melindungimu. Aku akan jadi lelaki yang bisa diandalkan. Aku akan menghapus segala kecemasan dan kekhawatiran dalam hidupmu, Jaejoong. Akan kubuat kau bahagia."
Dan di waktu yang sama Jaejoong juga menghilang.
Benar-benar menghilang. Yunho tahu kalau sekarang Jaejoong menghilang untuk menggapai mimpinya. Jaejoong tidak ingin diraih untuk saat ini. Masa depan yang mereka idamkan memang berbeda, namun Yunho akan mempertemukan kedua hal itu.
Sebenarnya Jaejoong tidak melarikan diri dari Yunho. Dia hanya pergi setelah lulus dari jurusan fashion design-nya ke luar negeri. Jaejoong tidak memberitahu Yunho kemana tujuannya, namun Yunho percaya kalau Jaejoong tidak akan menghilang. Jaejoong hanya pergi sebentar untuk meraih mimpi.
Lelaki menawan itu bekerja dari bawah sebagai pekerja biasa pada perusahaan fashion. Meski sudah terbiasa dengan kehidupan serba berkecukupan, namun Jaejoong tidak protes kali ini. Dia senang karena merasakan perjuangan sekeras ini. Dia akan berjuang dan berdiri di puncak sebagai lelaki yang pantas. Pantas... untuk Jung Yunho.
Keduanya sama-sama saling berusaha dan berjuang keras untuk mencapai mimpinya. Meski begitu rasa cinta masih mengakar kuat di hati masing-masing. Yunho masih menyimpan Jaejoong sebagai lelaki yang sangat dia cintai, sekaligus sebagai alasan bahagianya.
Jaejoong pun begitu!
Dia akan berjuang dan menunggu Yunho. Beberapa kali Jaejoong melihat wajah Yunho di majalah bisnis. Yunho semakin tampan hari demi hari. Mungkin Jaejoong merasa kejam karena tidak mengatakan apa pun soal kepergiannya, namun dia percaya. Yunho pasti menunggunya dan memahami alasan Jaejoong pergi.
Di sana Yunho merindu. Bahkan ketika ada wawancara eksklusif dengan sebuah majalah bisnis, Yunho mengatakan sesuatu. Untuk Jaejoong.
"Aku akan membuktikan pada seseorang yang ada di suatu tempat. Aku akan berdiri di puncak dan akan kubawa dia kembali pulang. Tunggu saja, aku akan menjemputnya!"
Dan Jaejoong sangat percaya dengan itu!
TBC
Kurang 2 chap lagi... Ini sampe chap 25...
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Chubby
FanfictionYunho kenal anak itu. Anak tembem yang menangis ketika dijahili anak-anak nakal tetangga. Yunho tahu namanya, mengenalnya, bahkan jadi teman belajarnya. Hanya saja Yunho terlalu pengecut untuk membela anak itu ketika dijahili. Yunho tidak ingin dire...