Yunho marah. Ini pertama kalinya Yunho begitu marah pada seseorang. Dulu meski Yunho membenci seseorang, dia akan tetap mencoba tersenyum. Kedua orang tuanya mengajari Yunho untuk bersikap baik pada semua orang, termasuk musuh. Dengan bersikap baik, Yunho akan bisa mengenali kelemahan lawannya dan BAM! Yunho akan berhasil menguasainya.
Ketika jam istirahat berbunyi, lagi-lagi Jaejoong bertemu dengan Yunho. Anak itu tak bisa menatap Yunho, jadi dia menghindarinya. Jaejoong beralasan kalau dia takut Yunho akan terusik dengan kehadirannya. Namun Jaejoong salah.
"Kau benar-benar tak tahu terima kasih!" Yunho melangkah ke arah Jaejoong dan menunjuk wajah anak itu. Jaejoong terluka dengan tuduhan Yunho, namun bibirnya kelu untuk berkilah.
"Aku tidak pernah peduli denganmu selama ini!" Yunho masih mencerca Jaejoong, membiarkan anak itu menunduk ketakutan.
Changmin bersiap membela, namun bibirnya terkatup rapat kembali. Tatapan Yunho begitu mengintimidasi. Changmin tidak pernah bertemu dengan anak SD yang bersikap seperti Yunho. Auranya sangat tajam, bahkan meski hanya dengan tatapan. Changmin jadi ingat bagaimana keluarga Jung. Sebagian besar dari mereka adalah penguasa. Yunho juga salah satu bibitnya.
"Yun..."
"Anak gendut merepotkan sepertimu memang benar-benar membuatku marah! Setidaknya babi masih lebih berguna daripada kau!"
Jaejoong sudah sering dihina dan diolok. Bahkan kemarin dia dibully oleh Jibum dan teman-temannya. Sekarang Yunho melakukan hal yang sama, namun perasaan Jaejoong terasa sakit sejuta kali lipat. Jaejoong tidak mampu menjawab atau merespon ucapan Yunho.
"Yunho, hentikan!" Changmin mencoba menengahi.
"Jangan ikut campur, Shim Changmin!"
Eh? Bahkan Yunho tahu nama keluarga setiap anak di sekolah ini. Tidak, tidak! Yunho tahu keluarga Changmin karena Jaejoong. Kalau Changmin tidak dekat dengan Jaejoong, mungkin Yunho tidak akan pernah peduli dengannya.
"Yun..." Jaejoong siap membuka mulut, namun Yunho lebih dulu menunjuk wajah Jaejoong.
"Kau tidak akan pernah mengerti karena kau tidak memiliki teman sebelumnya. Aku tahu sekarang kenapa kau tak punya teman!"
Hentikan, Yun! Kau akan menyakiti hatinya.
"Kau bukan hanya terlalu lamban, tetapi juga sanga merepotkan. Kau tak tahu diri, tak tahu terima kasih. Setidaknya anjing lebih baik daripada kau!"
Jaejoong terkejut dengan ucapan bertubi-tubi Yunho yang menyakitkan itu. Dia hanya mencoba untuk tidak menangis sekarang. Kalau dia menangis, maka semuanya akan makin kacau. Yunho pasti akan lebih membencinya.
"Yun..."
"Aku..."
Tidak, Yunho! Jangan katakan apapun lagi! Jaejoong sudah benar-benar terluka karena ucapanmu. Kalau kau melakukannya, Jaejoong tidak akan sanggup menatapmu lagi setelah ini.
Tidak, Yunho! Tidak!
"Aku sangat..."
Jaejoong menggeleng kencang, mencoba menghalau pendengarannya sendiri agar tidak mendengarkan ucapan Yunho dengan jelas.
"Aku sangat menyesal telah mengenalmu. Aku membencimu."
Dan kalimat terakhir Yunho benar-benar membuat Jaejoong putus asa. Anak itu mendongak, menatap wajah Yunho yang terlihat marah. Yunho sudah menyinggung perasaan halus Jaejoong. Jaejoong yang dulu mereka kenal dengan anak gendut cengeng itu sangat perasa.
Kenangan-kenangan manis mulai berkelibat di ingatan Jaejoong. Bagaimana Yunho muncul sebagai teman pertamanya, Yunho yang menungguinya mengerjakan prakarya, atau Yunho yang tersenyum ketika Jaejoong berhasil memperbaiki pialanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Chubby
Fiksi PenggemarYunho kenal anak itu. Anak tembem yang menangis ketika dijahili anak-anak nakal tetangga. Yunho tahu namanya, mengenalnya, bahkan jadi teman belajarnya. Hanya saja Yunho terlalu pengecut untuk membela anak itu ketika dijahili. Yunho tidak ingin dire...