Jaejoong ditarik pergi dari tempat itu. Jibum tergeletak mengerikan di sana, dengan darah di bibir dan hidung. Mungkin hidung lelaki itu patah karena tinju Jaejoong. Yunho tanggap lebih dulu dan menarik Jaejoong pergi. Meski begitu, Yunho tahu kalau Jaejoong tidak akan pernah menyerah.
"Lepaskan aku, Jung!" Jaejoong berteriak kesal. Yunho masih menyeretnya pergi, membawanya ke tempat yang lebih sepi.
"Aku akan menghancurkan lelaki itu!" Jaejoong berteriak sadis.
Yunho tak peduli. Ia masih menarik Jaejoong paksa. Tenaga Yunho tidak bisa dibandingkan dengan Jaejoong. Meski Jaejoong sudah sering baku hantam dengan orang lain, tetapi Yunho jauh lebih terstruktur. Dia mempelajari banyak gerakan dalam judo dan membuatnya kuat.
Jelas, Jaejoong bukan tandingannya!
"Kau! Aku belum selesai, Bangsat!" Jaejoong berteriak di lorong sekolah, membahana. Dia masih dendam pada Jibum. Kakak kelasnya itu berubah menyebalkan sekarang ini.
Yunho mengabaikan tatapan siswa lain. Dia hanya ingin menahan Jaejoong dari kemarahannya. Hanya saja Jaejoong makin kesal karena Yunho ikut campur dengan urusannya. Jaejoong ingin balas dendam atas apa yang sudah Jibum lakukan dulu.
"Lepaskan aku!" Jaejoong berteriak, meronta dari tarikan Yunho.
Yunho seolah menulikan telinga dan melangkah makin cepat. Dia menyeret Jaejoong hingga sampai di belakang gudang sekolah. Mereka bertatapan marah. Jaejoong marah karena Yunho ikut campur, sedangkan Yunho kesal karena Jaejoong bertengkar di sekolah. Jaejoong memang sudah berubah, tetapi Yunho tidak tahu kalau Jaejoong akan berubah jadi makin nakal seperti ini.
"Tunggulah! Aku akan menghancurkan lelaki itu!" Jaejoong meracau tak terima.
Yunho mendorong tubuh Jaejoong hingga lelaki itu hampir terjungkal ke belakang. Jaejoong yang sejak dulu susah menjaga keseimbangan akhirnya menabrak tembok di balik punggungnya.
"Apa maumu?" Yunho bertanya dingin, mengadili Jaejoong.
Jaejoong mengembuskan napas malas dan balas menatapnya.
"Mauku? Banyak mauku."
"Jangan bertingkah, Jaejoong!"
"Lalu apa urusanmu, Jung?"
Jaejoong menggeram marah. Yunho juga melakukan hal serupa. Mereka bertatapan dalam diam. Sibuk dengan pikiran masing-masing. Jaejoong kesal pada Yunho yang telah menahan kemarahannya. Awalnya Jaejoong berpendapat bahwa dia akan membalas Jibum dengan cara yang elegan dan menyakitkan, namun ternyata semua berubah. Jaejoong sudah terlanjur emosi dengan lelaki itu.
"Kau bebas melakukan apapun, tetapi kau tak akan pernah bisa bertingkah di sekolahku. Ini kekuasaanku, Jaejoong!"
Jaejoong menaikkan alisnya. Dia tersenyum sinis setelah itu.
"Begini saja, Jung! Aku akan memukul Jibum sampai dia sekarat, lalu kau suruh kepala sekolah mengeluarkanku. Bagaimana?"
Mata Yunho melotot tak percaya dengan ucapan Jaejoong. Bagaimana bisa Jaejoong menanggapi semudah itu? Yunho tahu kalau hatinya tidak cukup kuat untuk melihat Jaejoong pergi dari sekolah ini. Terlebih lagi dikeluarkan dengan tidak hormat begitu!
"Apa maumu sebenarnya? Kenapa kau melakukan semua ini?" Yunho menatap Jaejoong. Rahangnya mengatup marah.
"Kau mungkin bisa melupakan semua hal dengan cepat, Jung. Tetapi aku tidak bisa. Banyak sekali hal yang mengusikku. Aku tidak ingin membawa masalah itu ke permukaan, tetapi aku melihat wajahnya lagi. Kau mungkin tidak tahu karena tidak pernah peduli, tetapi orang yang kau lindungi itu adalah orang yang pernah melukaiku. Sekarang aku datang, aku akan menghajarnya. Aku sudah katakan kalau aku akan balas dendam." Ucapan panjang lebar Jaejoong membuat Yunho mengepalkan tangan. Yunho belum tahu masalah itu. Dia belum sempat dengar ada masalah apa antara Jaejoong dan Jibum, tetapi Yunho yakin kalau Jibum pernah menjahili Jaejoong dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Chubby
FanfictionYunho kenal anak itu. Anak tembem yang menangis ketika dijahili anak-anak nakal tetangga. Yunho tahu namanya, mengenalnya, bahkan jadi teman belajarnya. Hanya saja Yunho terlalu pengecut untuk membela anak itu ketika dijahili. Yunho tidak ingin dire...