Bagian 7: BOLOS!

56 6 0
                                    

Gue slow update karena di kelas 9 ini tugas banyak bamget astoge😬

selamat membacaaa~~

*

Pagi sudah datang ketika Karin masih terlelap dalam tidurnya. Selimut tebal menutupi tubuh gadis itu sampai tersisa hanya leher dan kepalanya saja. Wajah ke-khas-an saat tidur nya sangat menggemaskan. Apalagi saat pantulan sinar matahari mengenainya.

-

-

-

Malam hari di kota tua merupakan hal paling sederhana yang bisa membuat hati Karin ingin meledup karena saking senangnya. Dibaluti rok hitam pendek diatas lutut, baju tumblr lengan pendek, dan clutch bag berwarna biru dongker cukup membuat gadis itu mempukau semua mata yang melihat dirinya. Anggun, elegan, manis, dan realistis.

"Aku mau kesana!" Teriaknya manja kepada seorang laki yang berpakaian benar-benar menawan.

Tangan laki-laki itu digenggam lembut oleh Karin, lalu Karin menariknya sambil berlari kecil untuk mencapai ke depan Museum Fatahilah.

Rambutnya menari-nari karena belaian angin malam. Rok nya menggembung-gembung ketika ia berlari. Kebahagiaan sederhana seperti ini sulit didefiniskan, sulit untuk dideskripsikan dan sangat sulit untuk dilupakan.

"Pelan-pelan Karin, nanti kamu jatuh." Ucap lelaki yang digenggam tangannya, khawatir gadis didepannya akan tersandung benda yang akan membuatnya terjatuh.

Sudah berada di depan bangunan tua bersejarah itu, Karin memejamkan matanya, kemudian memutar-mutarkan badan layaknya putri yang memakai gaun indah di musim semi.

"Kita harus foto!!!" Teriak Karin disertai senyuman lebar sehingga menampilkan deretan giginya yang mengkilau. Manis.

Lelaki itu mengeluarkan kamera digitalnya dan memulai mengambil gambar. Tapi, tiba-tiba bumi bergetar dan Karin juga ikut kemana arah bumi itu goyang.

Bangunan dibelakangnya runtuh dan sebuah bola batu besar yang ditempatkan dekat meriam ingin menimpa Karin, itu tiba dari atas. Sepertinya ini keganjilan. Ada apa ini?

Lelaki itu juga sudah menghilang gitu saja, para wisatawan juga hilang entah kemana, Karin hanya sendiri. Kemudian, dia berjalan ke tengah lapangan depan Museum Fatahilah. Berdiri sendiri disitu, semuanya terasa aneh. Semua bangunan bergeser dengan sendiri dari satu sisi ke sisi yang lain. Dan tiba-tiba..

"Karin!"

"Karin!"

-

-

-

"Huaa." Karin terbangun spontan. Ternyata itu hanyalah mimpi, mamanya membangunkan Karin dengan menggoyang-goyangkan tubuhnya.

"Kamu ga sekolah? Udah jam berapa ini?!" Bentak Reta.

Karin menoleh ke arah jam, dan astaga! Sudah pukul 7 lewat. Padahal semalam dia tidak terlalu malam pulangnya, dan saat baru pulang diantar Adrian, langsung masuk ke kamar lalu tertidur lelap. Mungkin ini terbawa suasana mimpi yang menyebabkan kesiangannya.

"Ah, bolos deh ma. Masih ngantuk." Dengan santainya, Karin membanting tubuhnya lagi ke belakang sehingga jatuh di kasurnya lagi.

"Kamu semalem emang abis darimana Karin?! Izin ke toilet tapi malah ngaret. Kamu bohong ya sama mama? Apa kamu emang sengaja ga mau ngebahas tentang pertunangan itu?" Sepertinya darah tinggi Reta sudah naik lagi.

CòrtalòveraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang