Part 16. Problem

788 49 0
                                    

Typo's everywhere

Happy Reading
--------------------------

Kondisinya semakin hari semakin membaik dan hari ini juga Fe sudah bekerja seperti biasanya. Tidak ada kata 'trauma' untuk tetap menjadi seorang pramugari yang selamat dalam insiden kecelakaan. Karena setiap pekerjaan punya resiko kecelakaan masing-masing.

"Ms. Feylisa Anastasya?"

Fe yang merasa dirinya dipanggil oleh salah satu penumpang pria langsung menghampirinya dengan senyum manisnya yang setiap hari ia perlihatkan. Sudut bibirnya makin tertarik membuat senyuman bahagia saat melihat siapa penumpang pria yang memanggilnya tadi.

Pria berotak cerdas yang dulunya sering menolak cintanya saat masa SMA. Tapi entah karena karma atau apa, sekarang justru ia yang lebih mendekati Fe dan sering mengajaknya untuk dinner bersama.

Reno.

Pria itu ikut menampakan senyuman yang selalu membuat hati Fe luluh seketika dan melupakan segala kesalahan Reno yang sudah menolak cintanya berkali-kali. Dasar gadis tidak tau malu.

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Fe disertai nada candaan.

Reno pun menyuruh Fe untuk mendekat dan membisikan ajakan untuk kencan di cafè yang dulu sering dikunjungi oleh mereka berdua. Meskipun sekarang ia sudah move on dari Reno, tetap saja ajakannya itu ia terima dengan senang hati tanpa tau apa yang nantinya akan terjadi.

Dan kebetulan juga setelah ini Fe tidak ada jadwal lagi untuk melanjutkan penerbangannya. Mereka berdua akan langsung menuju cafè seperti biasa.

***

Sedari tadi ponsel milik Fe bergetar membuat ia sedikit geram dan langsung mencari ponselnya di dalam tasnya.

Alarm
Bikin makan malem buat Daniel

Seketika tubuh Fe membeku karena melupakan acaranya dengan Daniel. Malam ini juga ia akan membuat makan malam untuk Daniel karena Daniel ingin mencicipi masakan buatannya sendiri.

Gak bisa ya kebahagiaan gue rasain sepenuhnya? Selalu aja begini. Batin Fe.

Dengan sejuta keberanian yang ia punya dan keringat dingin yang terus menyelimuti telapak tangannya membuatnya semakin tidak enak untuk pamit duluan dari acara dinner sekaligus reuni kecil-kecilan antara Reno dan Fe.

"Ren?" Reno tersenyum dengan mulutnya yang masih mengucah makanannya.

"Mau pesen makanan lagi? Pesen aja, Fe" jawaban Reno semakin membuat rasa tidak enak mendominasi perasaan Fe.

Fe mengetuk-ngetukan jarinya diatas meja, "E-eh maaf sebelumnya gue juga ada janji malam ini, jadi....

"Jadi lo mau pulang duluan? Lebih penting dinner sama gue atau janji lo itu?"

"Ish gue serius,"

"Iya-iya, Fe. Yaudah gue anter pulang lagian juga gue yang salah ngajak dinner gak bikin janji dulu jadi gini deh, beda deh sekarang mah sibuk hehe" Reno mengusap bagian sudut bibirnya dengan tissue bersiap-siap untuk mengantarnya pulang.

Tapi tunggu dulu. Bagaimana kalau di basement ada Daniel yang juga baru sampai di apartementnya dan melihat Fe diantar pulang oleh Reno? Mungkin besok nama Reno sudah diumumkan di speaker-speaker karena kematiannya. Daniel sekejam itu ya. Mengerikan.

"Gue pulang sendiri aja, Ren. Lo gak usah repot-repot, gue duluan bhay!"

Fe langsung menyambar tasnya dan mencari taksi yang berlalu lalang disekitaran cafè.

Les Privat! [END] - [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang