4. Owl

4.5K 221 0
                                    

Author pov

Ken melihat seekor snowy owl yang memasuki balkon rumah yang berhadapan dengan rumahnya.

'DEG'

' Owl itu kan yang kemarin malam nolong Gue . Kok dia bisa disini? Apa cewek itu tinggal di komplek ini?' batin Ken

Ken berusaha keras untuk mengingat wajah perempuan yang kemarin malam menolongnya.

Satu nama terlintas dalam fikirannya.

"Ace" gumam Ken pelan. Ken tidak begitu mengingat wajah perempuan itu, namun hati kecilnya mengatakan bahwa Ace lah yang menolongnya kemarin malam.

Akhirnya Ken memutuskan untuk tidur dan menanyakan pada Ace besok pagi.

Ken pov

"Ken bangun udah jam 6.45" ucap mamaku sambil membuka tirai jendela di kamarku

Aku menyipitkan mataku karena sinar matahari yang menyilaukan mataku. Lalu mengambil handuk dan mandi untuk bersiap ke sekolah.

Aku menuruni tangga dengan pakaian yang sudah rapi.

"Pagi ma, pa" sapaku tanpa menyapa adikku. Masa bodoh lah dengan dia.

"Cuma mama sama papa aja nih yang disapa?" tanya adikku

"Menurut lo aja gimana" jawabku acuh lalu memakan sarapanku dengan tenang. Mama dan papa yang melihat sikap cuekku hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan.
"Ma, pa aku berangkat ya" ucapku berpamitan lalu mulai menaiki mobil kesayanganku

Hanya butuh waktu 20 menit untuk kesekolahku karena jarak sekolah dengan rumahku tidak terlalu jauh.

Aku memarkirkan mobilku lalu berjalan santai ke kelasku. Banyak wanita centil yang menyapaku namun aku hanya mengabaikan mereka dan terus berjalan ke kelas.

Aku memasuki kelasku dan melihat Farhan dan Adit yang sedang memainkan ponselnya masing-masing. Aku juga melihat Ace yang sedang serius membaca buku sambil mendengarkan musik dari earphone yang terhubung dengan ponselnya.

"Ace Gue mau nanya sesuatu sama lo" ucapku saat telah duduk di sebelahnya

Ace hanya menaikkan sebelah alisnya lalu melepaskan earphonenya.

"Apa lo yang nolong Gue waktu itu?" tanyaku

Kulihat Ace menegang lalu tak lama dia lansung menormalkan ekspresi wajahnya kembali.

"Bukan" ucapnya singkat

Walaupun dia mengatakan bahwa dia bukan perempuan yang menolongku waktu itu, tapi aku merasa dia bohong. Hati kecilku mengatakan bahwa Ace yang menolongku. Tapi...... Ace bilang bukan dia. Entahlah aku bingung.

Bel masuk berbunyi lalu bu Vanya memasuki kelasku. Aku dan anak-anak langsung mengikuti pelajaran dengan tenang.

---

Author pov

Ace sedang membereskan bukunya. Hanya tinggal Ace, Ken, Farhan dan Adit yang masih dikelas karena bel istirahat sudah berbunyi 10 menit yang lalu.

Keadaan kelas sangat hening, tiba-tiba Ara memasuki kelas Ace lalu dengan santai lalu berjalan menghampiri Ace yang menatapnya bingung.

"di tunggu Rian diparkiran" ucap Ara singkat pada Ace

Ace langsung berjalan ke parkiran untuk menemui Rian.

Ken, Farhan dan Adit menatap Ara bingung. Karena Ace yang langsung menuruti perkataan Ara.

"Lo kenal Ace?" tanya Farhan

'Kenal banget malah' batin Ara

"Iya" jawab Ara

"Kok bisa?" tanya Adit dengan tampang polosnya

"Ya bisa lah. Emang kenapa sih?" ucap Ara

"Ya aneh aja. Ace yang biasanya cuek dan cuma nurut sama perkataan guru kok bisa nurut sama perkataan lo dengan gampang" jelas Adit masih dengan tampang polos

'Karena gue kakak kembar Ace' batin Ara lagi

Ara hanya mengedikkan bahu acuh da melihat ke arah Ken dengan malu-malu

"Hai Ken. Nama gue Ara" ucap Ara

"Udah tau nama gue kan. Jadi gue gak perlu sebutin nama gue lagi. Udah dulu ya gue ada urusan " ucap Ken dingin lalu pergi meninggalkan mereka

"KEN TUNGGUIN GUE NYET" teriak Adit heboh sambil mengejar Ken yang sudah cukup jauh

"Ra Gue tinggal dulu ya. Bye" ucap Farhan pada Ara lalu menyusul Adit dan Ken

Ara mendengus kesal karena sikap dingin Ken padanya. Ara keluar kelas sambil menghentakkan kakinya kesal.

"Lah muka lo kenapa Ra? Kusut amat kayak baju belum di setrika" ledek Glen saat Ara baru saja duduk disebelahnya

"Gak papa" ucap Ara ketus

Glen hanya menggelengkan kepalanya heran lalu melanjutkan makannya yang sempat tertunda karena kedatangan Ara.

Glen berusia 1 tahun lebih muda dari Ara, namun karena Glen memasuki SD saat dia berusia 6 tahun, jadi ia setingkat dengan Ara, Ken, dan Ace.

Ken pov

Aku berjalan santai menyusuri koridor sekolahku diikuti oleh Adit dan Farhan dibelakangku.

"Lo mau kemana sih Ken?" tanya Farhan

"Udah lo berdua ke kantin aja sana. Gue mau keliling sekolah ini. Kemarin kan gue gak sempat ngelilingin ini sekolah" jawabku santai.

Farhan dan Adit langsung pergi dan meninggalkanku sendiri. Aku hanya mengedikkan bahu acuh lalu lanjut berkeliling. Aku menemukan Taman kecil dibelakang sekolahku.

Aku berhenti didepan pintu coklat yang berada di belakang sekolah ini. Karena penasaran, aku membuka pintu itu dan menemukan drum, gitar, grand piano, dan beberapa alat musik lainnya yang dipenuhi dengan debu. Sepertinya ini ruang musik yang sudah tak terpakai.

Aku menghampiri grand piano dan membersihkannya dari debu. Setelah cukup bersih, aku menekan tuts nya dan ternyata masih bisa dimainkan.

Aku menekan tuts nya menyanyikan salah satu lagu favoritku.

' What would I do without your smart mouth
Drawing me in, and you kicking me out
You've got my head spinning, no kidding, I can't pin you down
What's going on in that beautiful mind
I’m on your magical mystery ride
And I’m so dizzy, don’t know what hit me, but I’ll be alright

My head’s under water
But I’m breathing fine
You’re crazy and I’m out of my mind

'Cause all of me
Loves all of you
Love your curves and all your edges
All your perfect imperfections
Give your all to me
I’ll give my all to you
You’re my end and my beginning
Even when I lose I’m winning
'Cause I give you all, all of me
And you give me all, all of you'

(All of me - john legend)

'PROK PROK PROK'

aku menoleh saat mendengar suara tepuk tangan dari belakangku.

'DEG'

"Zena........ "

****

Ice QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang