15

3.4K 189 2
                                    

Author pov

Ace berjalan santai dikoridor sekolahnya yang masih sepi. Jelas saja sekolah itu masih sepi, sekarang baru pukul 6 pagi.

Ace memasuki kelasnya dan terkejut saat mendapati Ken yang sudah duduk disebelah tempat duduknya.

"Hai" sapa Ken ramah

Ace hanya melirik Ken sekilas lalu mendudukkan tubuhnya di kursi sebelah Ken tanpa berniat membalas sapaan Ken.

"Ace, muka lo kok pucet? Lo sakit?" tanya Ken. Ada sedikit rasa khawatir dalam diri Ken.

Ace hanya menggeleng pelan lalu menenggelamkan kepalanya dilipatan tangannya diatas meja. Ken tak percaya dengan jawaban Ace. Ia menyentuh pundak Ace sehingga membuat Ace mengangkat kepalanya dan menatap Ken dengan pandangan bertanya. Ken menyentuh kening Ace dan terkejut kala mendapati tubuh Ace yang sangat panas.

"Ace lo demam. Kita ke UKS aja yuk" ajak Ken panik. Ia khawatir dengan kondisi Ace.

Ace menggelengkan kepalanya pelan lalu tak lama kemudian Ace jatuh tak sadarkan diri dan dengan sigap Ken memeluk tubuh Ace agar tak terjatuh. Ken panik dan langsung menggendong Ace ke UKS.

Saat baru keluar kelas, Ken bertemu dengan Zena
Zena membelalakkan matanya terkejut saat melihat Ace yang terpejam di gendongan Ken.

"Ken, Ace kenapa? Lo apain dia?" tanya Zena panik

"Dia pingsan. Badannya panas banget. Gue mau bawa dia ke UKS" jawab Ken

Zena mengikuti Ken ke ruang UKS. Ken meletakkan tubuh Ace dengan hati-hati ke ranjang UKS. Ia mengambil kain kompres dan baskom berisi air. Ken mengompres Ace dengan telaten. Tak menyadari kehadiran Zena yang berdiri di ambang pintu UKS.

Ken menoleh ke pintu UKS dan terkejut mendapati Zena yang menatapnya disana.

"Lo.... Suka sama Ace?" tanya Zena pelan

"Nggak. Gue cuma kasian sama dia" jawab Ken dengan ragu. Ia ragu dengan hatinya. Apa benar ia menyukai Ace?.

"Seriously? Kekhawatiran dan kepanikan lo menunjukkan bahwa lo suka sama Ace" ucap Zena membuat Ken bungkam. Bertanya-tanya dalam hati apakah ia benar-benar menyukai Ace.

"Kalo emang lo suka sama dia. Jaga dia baik-baik. Jangan pernah kecewain dia. Dia udah terlalu sering kecewa" ucap Zena lalu meninggalkan Ken dan Ace disana

Ken menatap Ace yang masih belum sadarkan diri. Ia mengelus rambut Ace pelan. Hatinya selalu berdesir setiap kali ia melihat Ace semenjak bertebrakan di koridor sekolah. Ia selalu suka melihat semua ekspresi wajah Ace saat berdebat dengannya. Hatinya menghangat kala melihat senyum Ace saat mengobrol dengan Zena. Tiba-tiba Ken tersentak saat mengingat perkataan Zena sebelum pergi. Apa benar Ace seeing dikecewakan?

'Gue akan berjuang untuk ngehapus semua rasa kecewa lo dan menggantikannya dengan senyuman lo Ace. Gue... Cinta sama lo' batin Ken yakin

Kini ia yakin dengan perasaannya. Ia sadar bahwa ia menyukai Ace, sang Ice Queen di sekolahnya. Gadis yang awalnya ia kira tak bisa berbicara karena Ace yang irit bicara. Gadis yang menolongnya saat ia di keroyok oleh preman saat ia baru menginjakkan kakinya di Indonesia. Gadis yang sudah mencuri perhatiannya saat awal bertemu di koridor sekolahnya.

Ice QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang