5. Zena

4.2K 214 2
                                    

Ken pov

PROK PROK PROK'

aku menoleh saat mendengar suara tepuk tangan dari belakangku.

'DEG'

"Zena........ " gumamku pelan saat mendapati Zena dibelakangku

"Lo makin jago aja main pianonya" pujinya

"Lo kok bisa di sini?" tanyaku mengabaikan ucapannya tadi

"Ya bisa lah. Ini kan tempat umum untuk menuntut ilmu" jawabnya memutar bola mata malas

"Maksud Gue, kenapa lo bisa di Indonesia? Beberapa hari yang lalu kan lo masih di Amerika" jelasku padanya

Alzena Michelle Devana, satu-satunya sepupu yang dekat denganku. Bahkan kedekatanku dengannya melebihi kedekatan aku dan Glen yang status nya adalah adik kandungku.

"Kenapa emang kalo gue ke Indonesia? Gak seneng lo?" tanyanya sinis membuatku terkekeh

Aku mendekat kearah nya lalu memeluknya erat.

"Gue seneng banget malah kalo lo disini. Jadi gue gak kesepian" ucapku sambil mengelus rambutnya. Dia membalas pelukanku.

"Zena lo kemana aja sih gue car-" tiba-tiba Ace masuk ke ruangan ini sambil mengomel. Namun omelannya terputus karena melihat aku dan Zena berpelukan.

"Sorry gua gak tau kalo kalian lagi bermesraan" ucapnya lalu pergi.

Aku dan Zena saling menatap lalu terkekeh karena Ace yang salah paham.

"Bentar deh Zen. Lo kok kenal Ace?" tanyaku saat menyadari ternyata Zena mengenal Ace

"Oh Ace itu sahabat gue" jawabnya enteng

"Sahabat? Lo kan dari dulu di Amerika?" tanyaku bingung. Pasalnya ini adalah kali pertamanya ia ke Indonesia.

"Iya sahabat. Sahabat dari kecil malah. Ace dulu tinggal di Amerika. Terus 1 tahun lalu, dia pindah ke Indonesia karena...." ucapan Zena terhenti. Raut wajahnya berubah menjadi sedih

"Karena?" tanyaku

"Karena ayahnya meninggal" ucapnya lalu menunduk

Aku tersentak kaget saat mendengarnya. Kukira Ace masih memiliki ayah dan ibu. Ternyata dugaanku selama ini salah.

"Udah dulu ya. Gua mau nyamperin Ace dulu" ucapnya lalu pergi menyusul Ace

Aku keluar ruangan ini lalu pergi ke kelas.

---

Author pov

Ken memasuki kelas dan mendapati Farhan dan Adit sedang mengobrol.

Ken melihat ke tempat duduknya dan mendapati Zena dan Ace yang sedang mengobrol juga.

'Lo cantik kalo senyum gitu Ace' batin Ken saat tak sengaja melihat Ace tersenyum tipis.

Tak ada satupun murid di kelas ini yang menyadari bahwa sang ice queen sedang mengobrol dengan Zena yang statusnya murid baru di sekolahnya. Tak ada yang mengenal Zena di kelas ini karena Zena sekelas dengan Glen dan Ara.

Ken berjalan menghampiri Farhan dan Adit.

"Dari mana aja lo?" tanya Farhan sinis

"Jalan-jalan" jawab Ken singkat

Adit dan Farhan melanjutkan obrolan mereka sedangkan Ken memperhatikan Ace yang asik mengobrol dengan Zena.

Farhan dan Adit menghentikan obrolannya saat menyadari bahwa Ken sedari tadi melamun.
"Ken lo kenapa?" tanya Adit yang diabaikan oleh Ken

Farhan dan Adit mengikuti arah pandangan Ken lalu membelalakkan mata sempurna.

"Oh my god" ucap Adit tak percaya

"Please bilang kalo ini mimpi" ucap Farhan yang masih tak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang

Ice queen di Hidden high school sekarang sedang mengobrol bahkan tersenyum walau hanya senyum tipis.

"Gila. Ace senyumannya badai" ucap Adit terpesona dengan senyum tipis Ace

"Senyum tipis aja udah manis, apalagi kalo senyum lebar" ucap Farhan

"Mata jaga mata" sindir Ken pada kedua temannya

"Lo juga ngaca kali Ken. Lo fikir kita gak tau kalo dari tadi lo merhatiin dia" ketus Adit

Ken mengabaikan ucapan Adit dan terus memperhatikan Ace dan Zena. Adit dan Farhan juga ikut memperhatikan mereka.

Tiba-tiba bel masuk berbunyi mengejutkan Farhan,Ken,dan Adit.

"Ace gue ke kelas dulu ya. Bye" ucap Zena lalu pergi meninggalkan Ace

Ace melihat Ken, Adit dan Farhan yang memasang tampang kecewa karena tak bisa melihat senyum Ace lagi.

Ace mengendikkan bahu acuh lalu membuka buku pelajarannya setelah melihat bu Emi memasuki kelasnya.

****

Ice QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang