22

3.8K 156 0
                                    

Author pov

"STOP IT!!" bentak Langit menarik tangan Ace hingga Ace kini berdiri dihadapan Langit

Ace yang ditarik hanya menaikkan sebelah alisnya dan terus menatap manik mata Langit.

"Hentikan sandiwara lo Ace" ucap Langit dingin membuat Ace tersenyum kecut menatap kosong ke arah makam ayahnya

"Menangislah Ace. Jangan paksa diri lo untuk terlihat bahagia kalo itu justru nyakitin diri lo sendiri" ucap Rian lembut membawa Ace ke pelukan hangatnya

"Sorry sorry sorry sorry sorry sorry sorry sorry sorry sorry sorry sorry sorry sor-" Ace terus menggumamkan kata itu sambil menatap makam ayahnya

"Ssshhhh ini bukan salah lo" ucap Rian memotong gumaman Ace

"Ini takdir" sanggah Rian cepat saat Ace baru hendak mengeluarkan suaranya

Ace memeluk Rian dengan erat dan menangis sejadi-jadinya. Langit dan Rian yang mendengar isak tangis Ace merasa bagai disayat pisau.

"Kak" panggil Ace saat tangisnya sudah mereda

"Hmm?" sahut Rian mengusap kepala Ace

"Mau ice cream" ucap Ace menunjukkan cengiran

"Okay c'mon" ucap Langit menarik tangan Rian dan Ace dengan semangat

Kini mereka bertiga sudah berada di kedai ice cream yang berada tak jauh dari apart Ace.

"Kenapa lo selalu milih tempat di dekat jendela?" tanya Langit saat pelayan yang mencatat pesanan mereka sudah pergi

"Karena gue suka" jawab Ace menatap orang-orang yang sibuk berlalu-lalang di luar kedai

"Hujan" gumam Ace pelan saat tetes demi tetes air hujan turun membasahi apapun yang menghalanginya

"Ada apa dengan hujan?" tanya Langit bingung melihat binar kebahagiaan di mata Ace

"Ace cinta hujan" jawab Rian singkat menatap Ace yang masih Setia memandangi rintikan hujan

"Kenapa?" tanya Langit lagi

"Terlalu banyak kenangan yang Ace miliki tentang hujan" jawab Rian

"Ace mau pulang nanti malam" ucap Ace menatap Rian dan Langit bergantian

"Besok aja lah Ace" ucap Langit malas

"Yaudah kalo lo maunya besok. Intinya gue mau pulang nanti malam. Titik" ucap Ace tegas membuat Langit terpaksa menyetujuinya

"Yaudah kita balik ke apartnya sekarang aja. Packing dulu kita" ucap Rian yang langsung disetujui oleh Ace dan Langit

Ace dan Langit menunggu di depan kedai. Rian sedang membayar pesanan mereka.

"Yuk" ajak Rian saat sudah berada di sebelah Ace

"C'mon" ucap Ace senang lalu langsung berjalan dengan santainya di bawah guyuran hujan

"Angel" gumam Langit pelan namun masih bisa didengar oleh Rian

"Yeah.... She's my angel" balas Rian menatap Ace yang terlihat sangat bahagia bermain dengan hujan

"Kak Rian, Lala pooh ayo lomba lari" tantang Ace

"Ayo. Siapa takut" balas Langit

Mereka menghabiskan waktu dengan bersenang-senang dibawah guyuran hujan. Hingga matahari terbenam, barulah mereka menyudahi acara main hujan nya.

---

Kini Ace, Rian dan Langit sudah duduk manis didalam pesawat. 25 menit lagi, pesawat akan take off namun mereka memilih untuk menunggu didalam pesawat. Mengapa mereka bisa bebas keluar-masuk pesawat? Karena pesawat itu merupakan pesawat pribadi Rian yang sengaja di dititipkan di bandara ini untuk di fungsikan layaknya pesawat biasa.

Ice QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang