18

3.3K 153 5
                                    

Author pov

Kini Ace sedang tiduran ditepi kolam belakang rumah Rian dengan paha Rian yang menjadi bantalannya.

"Bintangnya Indah ya" ucap Ace menatap langit Indah bertabur Bintang

"Iya. Tapi lebih Indah lo" balas Rian mengusap kepala Ace

"Gombal" cibir Ace

"Seriusan deh gue. Lo itu jauh lebih Indah dari bintang-bintang itu" ucap Rian

"Tapi sayang, bintang hanya terlihat indah kalo dilihat dari jauh. Kalo dilihat dari dekat, gak ada keindahannya sama sekali. Sama kayak gue, mereka berfikir bahwa hidup gue sempurna tanpa kekurangan apapun. Tapi nyatanya jauh dari kata sempurna" ucap Ace tersenyum kecut

"It's okay. Biarkan mereka berkata sesuai dengan apa yang mereka lihat. Biarkan mereka menyuarakan pendapat mereka. Selagi mereka gak ganggu ketenangan lo, gak usah dengerin semua ucapan mereka. Inget Ace, lo gak sendiri. Masih ada gue yang akan selalu ada buat lo" ucap Rian masih terus mengusap kepala Ace

"Thank's ya kak. Lo selalu ada buat gue. Dan....maafin gue yang gak bisa selalu ada buat lo. Mungkin suatu saat nanti gue akan pergi dan gak akan bisa lagi terus berada disisi lo" ucap Ace duduk disamping Rian

"Hush ngomong apa sih? Lo akan selalu disini Ace. Lo gak akan pergi kemana-mana" ucap Rian kesal namun Ace menangkap nada ketakutan dibalik kekesalan Rian

"Realize please. It's never be better. Bahkan kemo yang gue jalanin selama inipun gak membuahkan hasil kan?. Please kak, gue mau bahagia tanpa harus bolak-balik masuk rumah sakit. Biarkan gue menikmati sisa waktu gue dengan orang-orang yang gue sayang. Please... " ucap Ace lirih

"Gue gak mau kehilangan lo Ace. Gue gak mau itu terjadi" lirih Rian memeluk Ace erat. Air matanya meluncur tanpa aba-aba menjatuhi pipinya. Hatinya hancur mendengar ucapan Ace. Ini yang selama ini ia takutkan. Ace menyerah dengan keadaan. Ia tak mau kehilangan adik tersayangnya.

"Gue juga gak mau ninggalin lo kak. Tapi lo tau kan semua usaha kita sia-sia. Gue gak akan bisa sembuh. Waktu gue gak lama lagi kak. Sebentar lagi gue akan..... Gue akan mati kak. Gue sekarat. Gue gak guna" ucap Ace memeluk erat Rian. Air matanya mengalir deras menjatuhi pipinya.

"Ssssttttt kita lewati ini sama-sama ya. Lo gak sendiri Ace. Gue akan terus berusaha buat nyembuhin lo. Gue yakin lo bisa sembuh Ace. Gue yakin lo gak akan pergi Ace. Lo akan tetap disini, disisi gue. Selamanya" ucap Rian semakin memelankan suaranya

Ace hanya mengangguk pelan. Rian melepas pelukannya lalu mengusap pipi Ace untuk menghapus air mata Ace.

"Don't cry princess" bisik Rian lirih membuat Ace menyunggingkan senyumnya

"Nah gitu dong. Kan cantik. Lo itu malaikat yang dikirim tuhan untuk gue dan ayah" ucap Rian

"Jadi kangen ayah. Besok kita ngunjungin makam ayah yuk" ajak Ace menyenderkan kepalanya di pundak Rian

"Yuk. Udah lama kita gak berkunjung juga kan" ucap Rian

"Aduhhhhh mesranya" ucap seseorang dibelakang Ace dan Rian

DEG

******
Holla i'm back. Nah itu kira-kira siapa ya orang yang dibelakang Ace dan Rian. Ada yang tau? Tebak hayoooo😂😂

Jangan lupa Voment ya kawan
See you :*

Ice QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang