Author pov
"Aduhhhhh mesranya" ucap seseorang dibelakang Ace dan Rian
DEG
Ace dan Rian menolehkan kepalanya dan terkejut mendapati Langit yang sedang bersandar di pohon yang berada tak jauh dari Ace dan Rian.
"Sejak kapan lo disitu?" tanya Rian mengerutkan keningnya bingung
"Sejak beberapa detik yang lalu" jawab Langit melangkah mendekati Ace dan Rian
"Lo baru dateng?" tanya Ace saat Langit sudah duduk di sampingnya
"Iya. Kenapa?" tanya Langit
"Gak papa" jawab Ace
"Besok gue mau ke makam bokap gue, lo mau ikut La?" tanya Rian
"Boleh deh. Udah lama gue gak kesana. Sekalian gue juga mau ngunjungin makam Okta" jawab Langit
"Sorry" ucap Ace pelan sambil menundukkan kepalanya
"It's okay Ace. Ini bukan salah lo" ucap Langit tersenyum tulus pada Ace
"Tapi Okta pergi karena gue. Dia nyelamatin gue dan akhirnya dia yang pergi. Maafin gue" ucap Ace lirih
"Ace denger gue. Ini bukan kesalahan lo. Ini semua takdir Ace" ucap Langit
'Takdir yang mengharuskan dia mati di tangan orang yang dia cintai' batin Langit lirih
"Daripada sedih-sedihan gini. Mendingan kita movie marathon aja yuk" ajak Rian
Ace dan Langit mengangguk setuju lalu mereka memasuki rumah Rian. Menonton film sampai mereka tertidur dengan posisi yang sungguh elit. Ace yang tidur di sofa bed dengan perut Rian yang menjadi bantalannya, Rian yang tidur di ujung sofa bed dengan memeluk toples berisi keripik, dan Langit yang tertidur dengan mulut yang masih mengemut permen *elit banget ya posisinya😂😂
---
Ace pov
Kini aku sudah siap dengan skinny jeans dan kaos hitam berbalut jaket hitam kesayanganku. Rencananya pagi ini aku, kak Rian dan Langit ingin mengunjungi makam ayah dan Okta.
"Udah siap?" tanya kak Rian saat aku sedang menuruni tangga dengan agak tergesa-gesa
"Ntar dulu. Lo liat converse hitam gue gak? Gue lupa naruh dimana" tanyaku sambil mengobrak-abrik rak sepatu
"Ace rak sepatu lo di bawah tangga. Itu rak sepatu gue. Lo mau nyari sampe gigi lo mancung 5 meter juga gak akan ketemu karena lo nyari ditempat yang salah" jawab kak Rian yang langsung membuatku terdiam
Aku melihat ke bawah tangga dan menemukan sepatu converse yang kucari disana.
"Eh iyaya" gumamku sambil menggaruk tengkukku yang tak gatal
"HELLO I'M COMING" teriak Langit yang baru datang dengan menggenggam sebotol air mineral ditangannya
"Bisa gak sih lo gak heboh atau ngagetin orang kalo dateng?" tanya kak Rian ketus, aku hanya diam dan sibuk memakai sepatuku sambil mendengarkan ocehan mereka
"Gak bisa" jawab Langit santai
"Jadi berangkat?" tanyaku menatap mereka dengan tatapan datar andalanku
"Jadi dong" jawab mereka kompak
Kami berangkat ke bandara menggunakan mobil Langit. Dan sepanjang jalan kak Rian dan Langit tak henti-hentinya bertengkar. Yah walaupun hanya pertengkaran kecil tapi ini membuatku risih. Akhirnya aku memutuskan untuk menyumpal telingaku dengan earphone yang selalu kubawa di tasku.
Sesampainya di bandara, kami langsung menaiki pesawat kami karena sebentar lagi pesawat kami akan take off. Jika kalian bertanya mengapa kami malah ke bandara dan naik pesawat, itu karena makam ayahku dan Okta berada di tanah kelahiranku. Los angeles, Amerika Serikat. Jauh? Memang. Hitung-hitung jalan-jalan hehehe
*****
Holla i'm back
Aku update cepet deh soalnya gak tega ama yang penasaran 😂😂
Jangan lupa voment nya kawan
See you :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Queen
Teen Fiction"Menangislah kalau itu bisa ngurangin beban lo" "Pergi" "Setidaknya lo berbalik dan tatap lawan bicara lo"