13

3.6K 179 7
                                    

Author pov

"Wanna join with me?" tanya Langit setelah melepaskan pelukannya membuat Ace menatapnya tak percaya. Sedangkan yang ditatap hanya mengerling jahil membalas tatapan Ace.

"Not bad" jawab Ace acuh. Kini giliran Langit yang menatap Ace tak percaya.

"Seriously? Kau menatapku dengan tatapan tak percaya tapi hanya itu jawabanmu? Oh god" tanya Langit tak percaya

"Ya. Lalu aku harus jawab apa? Haruskah aku menjawab oh my god tentu saja aku akan bergabung denganmu" jawab Ace sambil memeragakan gaya yang sangat ewh-menjijikan menurut Langit

"Sudahlah ayo kita pergi" ucap Langit menggenggam tangan Ace dan membawanya ke mobilnya

Selama perjalanan, mereka asyik bercerita ah ralat sebenarnya hanya Langit saja yang bercerita dan seperti biasa Ace selalu menjadi pendengar yang baik. Saking baiknya sampai ia tertidur karena mendengar Langit yang bercerita itu *pendengar yang baik

"Oh god Ace kau selalu tertidur setiap aku bercerita" gumam Langit kesal namun tak urung ia juga tersenyum melihat wajah damai Ace yang tertidur

'I'm sorry if i hurt her. But she deserved it' batin Langit mengusap kepala Ace pelan.

"Hei kitten. Wake up dear" ucap Langit mengguncang pelan tubuh Ace membuat Ace mau tak mau terbangun dari tidurnya

"Udah sampai ya?" tanya Ace serak

"Yep" jawab Langit singkat

Ace dan Langit berjalan memasuki gedung tinggi itu. Mereka dengan santainya memasuki ruang yang bertuliskan 'A.R.C' di pintunya.

Ace dan Langit mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan itu dan menemukan sosok yang dicarinya sedang serius membaca lembaran kertas yang terlihat penting. Sosok itu tak menyadari kehadiran Ace dan Langit yang kini sudah duduk santai di sofa yang ada diruangannya itu.

"Sibuk banget ya pak dokter?" tanya Langit santai membuat orang yang dipanggil 'pak dokter' itu mengalihkan pandangannya ke asal suara

"Oh my god. It's you La?" pekik 'pak dokter' senang dan langsung memeluk Langit

"Ugh please don't call me 'La' it's sounds like 'Lala'. And yep it's me. Your best fucking friend. Do you miss me Mr. Rian?" jawab Langit dan yapz... 'pak dokter' itu adalah Rian yang notabene nya adalah sahabat dekatnya yang tinggal di Amerika

"Oh god what do you do here?" tanya Rian mengambil tempat duduk diantara Ace dan Langit. Jadi posisi Rian berada di tengah-tengah.

"Gue memutuskan untuk tinggal disini. Gue mau jagain my kitten aja" jawab Langit mengerling jahir pada Ace

Sedangkan Ace hanya memutar bola matanya jengah.

"Gue bukan anak 5 tahun yang harus dijagain uncle nya lagi La" ucap Ace memprotes ucapan Langit yang mengatakan bahwa Langit akan menjaganya dan itu berarti Langit akan selalu mengikutinya atau menyuruh seseorang untuk mengawasinya.

"Tapi bagi gue lo tetaplah peri kecil gue dan Rian" ucap Langit santai

"That's right La" sahut Rian menyetujui ucapan Langit

"Langit or Thala okay? Not La" ucap Langit kesal

"I won't. La for Langit or Thala. That's a simple name" jawab Ace santai yang di angguki oleh Rian tanda ia menyetujui ucapan Ace

Mereka asyik berbagi cerita dan kali ini Ace tidak tertidur lagi. Mereka saling melepas rindu karena 1 tahun sudah mereka tak bertemu. Ace tahu apa sebenarnya alasan Langit datang dan memutuskan untuk tinggal di Indonesia. Ace tahu betul bahwa mulai saat ini ia harus selalu mengawasi 'dia'. Ia tak boleh lengah sedikitpun jika tak ingin 'dia' terluka. Bagaimanapun 'dia' adalah bagian dari hidupnya. Orang yang pernah mewarnai hari-harinya. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu menjaga 'dia'..... Apapun yang terjadi

****

Read :
I'm so sorry for late update. And i guess i choose to slow update for this ff. I'm so sorry before. And please don't be silent readers. Give me a voment please.... *failed puppy eyes:v

Ice QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang