Btw, yang di mulmed
Itu Adit
---"Sorry gue gak sengaja." Kata cewek itu sedikit terlihat kaget.
Adit melirik cewek itu dengan senyum sekilas, lalu membungkuk ingin mengambil kalengnya, setelah ia berhasil menggenggam kaleng itu. Adit berjalan mendekat ke arah cewek yang diyakini sebagai cewek yang sama yang Adit temui kemarin di caffee bersama Apet-si keriting.
Cewek itu memang benar adalah Pina.
Pina diam, dia tidak berusaha meneruskan jalannya. Dia hanya menunggu apa yang akan dilakukan cowok didepannya yang sekarang sedang berjalan menuju kearahnya dengan menggenggam kuat kaleng fanta bengkok ditangannya. Pina menggigit bibir pinknya, topinya digeser kebawah karena tidak ingin melihat reaksi cowok itu yang kemungkinan akan marah padanya.
Tidak lama, Adit sampai didepan Pina. Dan apa yang cowok itu lakukan adalah, dia menyodorkan kaleng itu pada Pina.
Beberapa siswi yang berada dikoridor dalam jelas melirik kejadian cowok ganteng yang asalnya entah dari mana berhadapan dengan Pina, si cewek pecicilan yang seantero sekolah yakini bahwa cewek itu adalah pacar Keno.
Pina mendongak, manaikkan sebelah alisnya meski tidak terlihat karena tertutupi oleh topi. Dia melihat cowok itu dari ujung rambut sampai ke kaki. Ada apa dengan cowok didepannya ini, sungguh aneh sekali menurut Pina. Bukannya Pina sombong karena tidak menyapa cowok yang sekarang berada tepat didepannya ini, meski sudah berkenalan-lebih tepatnya cuma salaman, Pina sungguh tidak se-frontal itu sok kenal lalu menyapa. Pina tau cowok itu mempunyai nama Adit, iya, hal itu ia ketahui dari Beni. Dan bagaimana bisa cowok yang diketahui bersekolah di SMA tetangga bisa masuk ke lingkungan sekolahnya, belum lagi dia memakai baju bebas, yang benar saja.
Adit menyodorkan lagi kaleng itu, maksudnya adalah Pina harus mengambilnya, sekarang!
Tanpa babibu lagi, entah sudah berapa detik mereka saling berpandangan. Pina langsung mengambil kaleng itu dari tangan Adit.
Tanpa berkata apa-apa lagi, Adit balik badan, langsung meninggalkan Pina yang cengoh karena tidak mengerti apa maksud dari pemberian kaleng tersebut.
"Gak jelas banget." Gumam Pina sembari membuang kaleng itu ke tong sampah yang tepat sekali berada disamping kirinya.
Adit menoleh seketika, "kamu bilang apa?"
Kamu? Pina cepat-cepat menggeleng. "Sorry." Katanya lekas pergi kesisi kanan, melewati koridor yang lain tanpa menghiraukan Adit lagi.
---
Disepanjang perjalanan menuju kelasnya, Pina dipusingkan oleh Adit yang tiba-tiba muncul di sekolahnya. Perasaan baru kemarin dia ketemuan dengannya -maksudnya dengan Beni- dengan seragam yang berbeda, sekarang Adit tiba-tiba sudah ada di sekolahnya dengan pakaian tanpa seragam. Dan sepertinya Adit adalah murid pindahan.
Gak mungkin. Batin Pina, mencoba menerka-nerka apa yang kemungkinan akan terjadi.
Pina akhirnya sampai di kelas, 11 IPA 2. Kelas yang sudah ramai dengan celotehan kawan-kawannya yang setiap mau upacara pasti riweh. Beberapa dari mereka melihat kearah Pina yang melepas topi putihnya sambil duduk dibangku paling belakang.
Pina meliriki teman-temannya yang memandangnya dengan aneh.
"Apa lo pada liat-liat!" Ketus Pina menatap tajam ke beberapa teman sekelasnya.
Mereka dengan serempak menggeleng, lalu memutar kepalanya ke bagian lain. Sedangkan satu dari mereka, seorang cewek modis berambut lurus panjang mendatanginya dengan tatapan banyak tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST SIGHT [COMPLETE]
Novela JuvenilCinta pada pandangan pertama? Omong kosong! Tapi, siapa yang percaya kalau akhirnya pertemuan pertama mereka menjadi sebuah takdir untuk terus bertemu. *beberapa part di private, just follow, and open part Warning!! Terdapat umpatan kasar didalam c...