#24 - Are You Fine?

5.1K 312 2
                                    

Malam ini adalah malam yang membahagiakan bagi Keno. Bagaimana tidak, hari ini cowok berlesung pipi kanan itu ulang tahun. Meski tidak dirayakan besar-besaran, namun acara yang diadakan Eza cukup memberi kesan seru dan menyenangkan. Party kecil ini dirayakan dibelakang rumah megah keluarga Keno. Beserta keluarga Pina yang ikut melengkapi acara barbeque tersebut.

Taman yang hanya dihiasi dengan beberapa lampu berwarna serta bunga-bunga mekar, lalu beberapa meja makan dan kursi di setiap sisinya. Keno nampak begitu bersemangat ditemani sang mama, Eza, juga sang papa, Dion-meniup lilin dengan panjatan doa. Disertai dengan tepukan tangan dari semuanya, Keno berucap terimakasih. Lalu saat pemotongan kue pertamanya, Keno memberikannya pada Eza. Dikecupnya kening anak tunggalnya itu, lalu semua kembali bersorak saat Keno disuraki oleh Beni dan kawan-kawan. Bukan apa-apa, masalahnya malu, cowok diumur 17 tahun masih dikecup keningnya macam anak kecil.

Iya, jadi selain ada dua keluarga disini. Ada pula beberapa teman dekat Keno yang diundang, seperti Beni, Piko, Sam, Janet, Sarah, dan tentu saja pacar barunya, Ria.

"Potongan kedua dong Ken. Asek.." Seru Pina meledek dari arah belakang, rambutnya dielus oleh Rangga saat lelaki itu ikutan tersenyum menggoda keponakannya, Keno.

Keno mencari keberadaan Ria yang rupanya sudah memasang wajah merah, berdiri diantara Sam dan Janet. Keno memberanikan diri, diberinya kue itu pada pacarnya. Tak pelak semua temannya tersenyum menggoda, kecuali Eza dan Dion yang masih menatap bingung Keno. Cowok itu memang belum mempublikasikan jadiannya dengan Ria pada mama dan papanya, sehingga membuat Ria menolak menerima kue itu karena gak enak.

Sambil merangkul pundak Ria, Keno menggiring gadis dengan dress pink itu berjalan mendekat kearah Dion dan Eza. "Pah, Mah, kenalin. Ini pacar Keno, namanya Ria." Senyum Keno memamerkan Ria kepada kedua orang tuanya.

Ria menyalami kedua orang tersebut sambil senyum, memasang wajah malu-malunya. Lalu dibalas oleh usapan halus dikepalanya oleh Dion. "Cantik, pinter kamu milih." Ujar Dion membuat Ria makin malu-nalu, Pina yang tadinya anteng langsung berlari kearah lelaki itu.

"Cantik mana om sama aku?" Ujar Pina dengan wajah serius. Sedangkan Ria sendiri merasa tersaingi dalam beberapa detik, Keno yang melihat juga nampak memberikan kodean aneh pada Pina, sebelum akhirnya Pina cengengesan, nyengir kuda tanpa dosa. "Bercanda ding." Sambil menggandeng tangan Ria yang wajahnya sudah semi cemberut.

"Karena sekarang Keno udah punya pacar. Jadi pasti yang lebih cantik Ria. Yakan om?" Senyum Pina dibalas dengan anggukan mantap oleh Dion.

"Teteplah cantikan tante." Seru Eza kemudian membuat yang muda tertawa tertahan ditempatnya.

Rangga tanpa aba-aba langsung maju, mendekat kearah mereka. "Kamu itu terlalu percaya diri Za." Kata Rangga lempeng, membuat lengannya disikut Pina pelan. Yang lain jadi ikut terkekeh. Belum lagi Melody yang berhust ria, suaminya itu memang kadang bikin malu. Sudah tua masih saja suka berantem. Dan itu membuat Melody hanya bisa geleng-geleng kepala.

Semua jadi larut dalam perbincangan dan keseruan masing-masing. Keluarga Keno dan Pina berkumpul di halaman tengah, sedangkan yang muda berkumpul di tempat barbeque, berada diujung halaman.

"Gila keluarga kalian deket banget ya." Ujar Sam pada Keno dan Pina yang dibalas hanya senyum.

"Iyalah deket. Kan Keno sama Pina sepupuan." Sahut Janet sibuk memberi saus pada sosis yang baru saja ia bakar. Ia tidak melihat ke Sam.

Sam, Piko dan Sarah menoleh ke Janet dengan tatapan tidak percaya, sedangkan yang lain cuma bisa tepuk jidat. Janet ini memang suka ceplas-ceplos. Kalau tidak kesebar diseluruh antero sekolah ya syukur. Jika begini tamat sudah, besok masuk sekolah, gosip Keno dan Pina sepupuan sudah pasti akan berhamburan dimana-mana. Pina menghela nafas saat tatapan Sam mengintimidasinya untuk mendapat jawaban.

FIRST SIGHT [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang