Chapter 13

2K 240 3
                                        

"Bagaimana kamu suka?" Kata Tae tiba-tiba.

....

Aku mengangguk menjawab pertanyaannya sambil menatap kelangit melihat lampion yang sangat indah. Dan tiba-tiba kedua tangan tae menggenggam tanganku yang membuatku reflek menoleh kearahnya. Tae pun menghadapkan badanku dengan kedua tangannya untuk menghadapnya. Jantungku semakin tak karuan sekarang. Keringat dingin terus bercucuran sekarang.

"Lee Ara."

"Ada sesuatu yang aku ingin katakan padau malam ini. Aku harap kamu bisa menerima ini semua Ara, karena aku tidak bisa terus-menerus berbohong padamu dan berpura-pura aku baru mengenalmu." Aku hanya bisa diam mendengarkannya tanpa bosa mengeluarkan sepatah kata apapun.

"Sebenarnya teman laki-laki masa kecilmu itu adalah..... aku. Aku adalah orang yang membuatmu seperti ini Ara." Aku sangat terkejut dengan apa yang Tae katakan baru saja. Aku pun melepaskan genggaman tanganku dari tangannya.

"Bagaimana bisa. Kenapa kamu baru memberi tahuku sekarang kenapa tidak dari dulu saat kita pertama bertemu dulu atau saat makan malam pertama dirumahku." Nada bicaraku sedikit naik saat itu. Aku berniat meninggalkannya namun sebelum aku melangkah tanganku di genggam Tae.

"Aku mohon maafkan aku. Aku tidak bermaksud membohongimu. Aku bisa jelaskan ini semua."

" Aku tidak mengerti kenapa kamu membohongiku dan berpura-pura tidak tahu Tae. Padahal selama ini kamu tahu semuanya kalau aku setiap hari mencarinya berharap aku bisa bertemu dengannya. Menceritakan semua kepadanya,karena dia berarti bagiku Tae. Dan sekarang ternyata orang yang aku cari selama ini bersamaku disini. Dan dia malah diam seperti semua tidak ada apa-apa. Aku masih tidak mengerti apa yang kau fikirkan Tae." Aku menunduk dan berusaha melepaskan tanganku. Namun genggaman Tae sangat kuat,sehingga aku tidak bisa melepas tanganku.

Aku masih membelakangi Tae, berharap dengan begitu Tae tidak melihatku yang kini sudah tidak kuat menahan air mata yang sedari tadi ingin keluar.

"Aku mohon maafkan aku karena aku tidak memberi tahumu dari dulu. Aku malah menyembunyikannya. Tapi aku lakukan itu semua karena aku tidak ingin melihatmu sakit saat mengingatnya Ara. Aku tidak ingin melihatmu kenapa-kenapa. Aku mohon maafkan aku. Aku tidak bisa jauh lagi darimu aku takut kehilanganmu lagi. Aku benar-benar sangat merindukanmu. Aku mohon jangan pergi dariku." Suara Tae dengan sedikit gemetar. Tae memelukku dari belakang,menenggelamkan kepalanya dipundakku. Aku bisa merasakan air matanya kini turun bersamaan dengan air mataku. Aku semakin terisak saat mendengar semuanya terutama saat melihat Tae menangis seperti itu.

Setelah tangisan kami mereda, tangan Tae membalikkan badanku menghadapnya. Kedua tangannya kemudian menghapus air mataku yang tak berhenti menangis. Tanpa sekatah pun Tae kemudian memelukku mencoba menenangkanku. Aku merasakan air mata Tae kini jatuh kembali, akupun melepaskan pelukan Tae.

Tae pun menunduk dihadapanku menyembunyikan air matanya. Air mataku pun tiba-tiba menetes kembali saat melihat Tae mengeluarkan air matanya kembali. Tanganku pun mengangkat wajah Tae dan kemudian mengusap pelan air matanya. Mata kamipun saling bertemu.

"Aku juga merindukanmu Tae sangat merindukanmu. Meskipun aku tidak ingat seperti apa masa kecil kita dulu. Dan kau tidak menceritakannya dari awal, namun sejujurnya aku senang Tae karena lelaki itu adalah kamu."

"Maafkan aku Ara, aku memang bodoh karena menutupi semuanya darimu. Aku mohon jangan tinggalkan aku lagi dan jangan menangis lagi, aku tidak bisa melihatmu menangis karenaku. Aku mohon maafkan aku Ara."

Aku pun memeluk erat Tae tak ingin kehilangannya lagi. Tae pun membalas pelukanku. Kami saling berpelukan dipinggir Sungai Han dibawah lampu lampion yang sudah beterbangan.




Jadi pada nangis gini ya semuanya.
Ummm. 😭😭😭😭

Promise (Kim Taehyung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang