Chapter 18

1.8K 209 0
                                    

Hari semakin malam, cuaca yang tadinya cerah pun kini telah berubah mulai meneteskan air hujan. Ia memberanikan diri untuk menelefon rumah Ara. Entah kenapa ia begitu khawatir dengannya sekarang.

"Yeoboseyo, bibi bisa bicara dengan Ara dari tadi aku telfon hp-nya tidak aktif bibi?" Ucap Tae.

"Ara? Bukankah dia pergi bersamamu Tae? Soalnya Ara belum pulang dari tadi, bibi kira Ara sedang pergi denganmu sehabis pulang sekolah tadi."

"Tidak bibi, tadi aku pergi duluan karena ada urusan mendadak jadi aku tidak pulang bersama Ara."

"Apa!!!! Jadi kamu sekarang tidak bersama Ara? Omo !!! Ara kamu dimana nak sekarang?"

"Bibi jangan kawatir ya? Aku akan cari Ara sekarang."

"Baiklah Tae,  tapi jangan lupa kasih kabar pada bibi ya Tae. Bibi sangat khawatir dengannya, apalagi di luar sedang hujan lebat dan hari mulai gelap."

"Baik bibi."

Tae kemudian segera mengambil kunci mobilnya dan bergegas mencari gadis kecilnya itu. Matanya terus menerus menelusuri jalanan yang sepi tertutupi hujan.

"Ara, dimana kamu sekarang? Kenapa kau tak menghubungiku." Gumamnya sambil mengacak rambutnya frustasi. Di tatapnya layar handphonenya namun tidak ada notif apapun dari Ara.

Di carinya hingga keseluruh tempat dimana ia dan Ara pernah kunjungi bersama. Hingga pada akhirnya Tae menemukan seseorang sedang kehujanan di pinggir Sungai Han, dan ia yakin bahwa itu adalah Ara. Segera ia keluar menghampiri gadis itu dan dipeluknya erat.

"Kau kemana saja Ara? Kemana saja kau? Ada apa?  Kenapa kau hujan-hujanan disini, nanti kau bisa sakit Ara, ayo kita pergi!" Tae memandang Ara penuh kekhawatiran tanpa memperdulikan dirinya yang kini juga ke hujanan.

"Pergi Tae!0" Kata Ara samar-samar ditengah hujan deras.

Samar-samar Tae mendengarnya. "Apa?"

"Pergi, tinggalkan aku sendirian disini Tae."

Dilihatnya wajah Ara yang menunduk menyebunyikan sesuatu yang ia tak ketahui. "Kenapa? Tidak, aku tidak akan meninggalkanmu disini sendirian."

"Aku mohon Tae tinggalkanku sendiri disini."

"Tidak. Aku tidak akan meninggalkanmu sendirian disini. Ayo kita pulang, nanti kamu bisa sakit!" Tangan Tae pun menarik tangan Ara mengajaknya pergi namun dengan sigap Ara melepas tangannya.

"Tae, tinggalkan aku sendiri!" Nada bicara Ara pun semakin tinggi.

"Ara,ada apa denganmu sekarang?" Seketika badan Ara terjatuh ke tanah. Seluruh tubuhnya bergetar, ia hanya menunduk menyembunyikan kesedihannya.

"Pergi Tae, aku mohon pergi dari sini. Aku tidak ingin melihatmu disini. Pergi Tae aku mohon!"

Tanpa ragu Tae membawa Ara ke dalam pelukannya. Tubuh kecil itu kini sudah berada di dalam dada bidangnya. "Tenanglah Ara."

"Pergi lah Tae, tinggalkan aku sendiri. Pergi!! Aku tidak ingin melihatmu,aku tidak ingin terus menerus terjebak disini Tae. Bahagialah dengannya jika itu bisa membuatmu bahagia. Tapi aku mohon tinggalkan aku Tae, bawa semua perasaan ini. Aku mohon!!" Suara Ara semakin melemah namun Tae masih mendengar jelas apa yang baru saja ia dengar. Ia hanya memeluk erat gadis itu menenangkannya. Namun tiba-tiba saja ia merasa tubuh Ara semakin melemah. Dan benar saja gadis itu kini tak sadarkan diri.

"Ara, bangun!!! Ara ayo bangun, sebenarnya apa yang terjadi denganmu Ara? Kenapa aku harus pergi Ara? Ara bangunlah!! Aku disini Ara,aku tidak akan pergi. Cepat bangun Ara aku mohon!!!"

Maaf ya, Kalau ceritanya agak gimana gitu.
Tetep tinggalin jejaknya ya. Terutama untuk commentnya jangan lupa ya. 😊😊😊😊😙😙😙

Promise (Kim Taehyung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang