Chapter 17

1.8K 196 0
                                    

"Hai. Kenalkan namaku Park Sina. Senang bertemu kalian. Aku harap bisa berteman dengan kalian semua."

"Baiklah Sina,sekarang silahkan duduk di sana."

"Ne, Khamsamnimida." 

Kini gadis yang bernama Park Sina itu sudah duduk di sebelah kanan Tae. Gadis itu sesekali menoleh ke arah Tae seperti seseorang yang tak ingin memalingkan wajahnya dari wajah Tae. Memang aku akui wajah Tae sangat tampan,sehingga tidak jarang gadis-gadis di sekolah ini terpukau melihat Tae.

"Tae, ayo kita pergi ke kantin." Ajak gadis itu saat bel istirahat baru saja berbunyi.

"Pergilah, temani dia aku yakin dia belum tau dimana kantin berada!" Kataku mengerti apa yang ingin Tae katakan saat ia menoleh ke arahku.

"Tidak aku tidak ingin pergi. Aku ingin disini dengannya. Kau kan bisa pergi sendiri,kenapa mengajakku."

"Ayolah Tae,temani aku! Aku mohon!!" Ajak Sina lagi.

"Pergilah Tae, aku tidak apa-apa kok!"

"Aku tidak akan pergi kalau kau tidak ikut. Jadi ayo kita pergi bersama!"

"Maaf Tae, aku ada urusan sebentar. Pergilah dulu nanti aku menyusul ok!" Kataku beralasan lagi. Karena aku tau sebenarnya gadis itu tidak menyukai saat aku bersama Tae. Jadi aku memutuskan untuk membiarkan mereka.

"Baiklah, tapi cepatlah menyusul ok!" Aku hanya menganggukkan kepalaku meberi jawaban kepadanya. Dan setelah itu Tae dan Sina pergi. Namun sebelum Sina pergi tanpa sepengetahuan Tae, Sina memintaku untuk menemuinya nanti pulang sekolah di rooftop sekolah.

----000----

"Akhirnya kau datang juga." Kata Sina saat ia mengetahui kedatanganku.

Benar,aku memutuskan untuk menemuinya pulang sekolah ini. Karena aku penasaran dengan apa yang ingin dia katakan kepadaku.

"Apa yang ingin kau katakan padaku."

"Hey, kenap harus buru-buru sih Ara?"

"Kenapa kau menyuruhku kemari?"

"Sebenarnya tidak ada masalah sih! To the point aja ya? aku memintamu untuk menjahui Tae mulai sekarang."

"Kenapa? Apa urusannya denganmu? Itu kan hak siapa saja untuk berteman dengannya, lagian kau siapanya Tae menyuruhku menjauhinya?" Kataku sinis kepadanya.

"Sekarang kau sudah tau kan aku siapa? jadi mulai sekarang jauhi Tae atau aku akan melakukan hal-hal yang bisa menyakitimu. Aku peringatkan sekali lagi jauhi Tae! Dia hanya milikku dan dia hanya mencintaiku sampai sekarang. Dan, dia hanya menjadikanmu pelampiasannya saja saat aku pergi. Jadi, pergilah menjauh dari Taeku." Gadis itu mendorongku sampai aku terjatuh dan kemudian dia pergi.

Ara menatap punggung gadis itu yang lama kelamaan mulai menghilang. Ia masih tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.Kakinya tak kuat lagi untuk menompangnya berdiri. Pandangannya semakin buram, butiran bening itu pun mulai berjatuhan. Badannya semakin lama semakin bergetar menahan isakkannya yang semakin menjadi-jadi. Ia mencoba menyembunyikannya dengan kedua tangannya dan sesekali menghapus air matanya dengan kasar mencoba menguatkan diri bahwa yang gadis itu bicarakan tadi semuanya bohong.

Promise (Kim Taehyung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang