Blurb ::
Anatha Miko Sartorius. Ia tengah berada di Rumah Sakit. Berada di ruang ICU.
Miko sedang menatap iba kepada gadis di depannya.
"Freya... kita sahabat kan?"
Gadis itu sedari tadi masih diam tak bergeming, mendengar pertanyaan itu.
Tanpa sadar, setetes air mata jatuh dari pelupuk mata cowok itu. Tapi, buru-buru ia menghapusnya. Ia tidak mau terlihat lemah di depan Freya.
"Kenapa lo nggak pernah bilang tentang ini ke gue?"
Gadis di depannya terbaring lemah di atas kasur rumah sakit. Matanya tertutup, wajahnya pucat, kulitnya juga dingin. Terpasang beberapa alat medis di tubuh mungilnya itu. Terdengar pula suara dari alat pendeteksi detak jantung. Ya, ia sedang koma.
"Gue sayang sama lo..." ucap Miko lirih.
"Papa lo cariin lo terus, Frey. Sampai kapan lo ada di sini terus? Lo nggak capek tidur terus?"
Miko menghela napas.
Beberapa detik setelah itu, Miko melihat pergerakan pada tangan Freya dan di ikuti pergerakan pada matanya.
Jujur Miko ingin setiap hari membuat seorang Aldara Freya Puspitaloka tersenyum dan tertawa sepanjang hari. Bahkan selamanya. []
***
Enjoy!
Bagian konflik yang rada enggak jelas :v
Maafkan :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Trouble Maker [COMPLETED]
Teen Fiction"Semua orang menjauh dari ku. Tak ada yang mau berteman denganku." [Aldara Freya Puspitaloka] "Aku ingin melihat senyumnya yang indah. Aku ingin melihatnya tertawa dan ceria lagi sepanjang hari." [Anatha Miko Sartorius] ---------- "Lo itu PEMBUNUH...