TIGA PULUH DUA :: End

8K 279 66
                                    

Di balik segala ujian selalu ada kedewasaan pada tiap sisinya. Di balik sebuah kesedihan, selalu ada kebahagiaan menanti di ujung penantian.



🍃

Suasana kamar ini masih sama seperti terakhir kali Miko mengunjunginya. Tidak ada yang berbeda, foto-foto, piano, rak novel dan DVD favoritnya masih sama(hanya ada beberapa tambahan lainnya).

Yang berbeda adalah, tidak ada sang pemilik kamar di sini. Ia berada jauh darinya sekarang, menyisakan papanya seorang diri di sini. Iya, Freya meninggalkan semuanya. Meninggalkan semua kenangan kelamnya disini.

Miko berjalan mendekati sebuah kotak berbentuk persegi. Tangannya terulur untuk mengambil sebuah buku berwarna merah muda disana. Buku yang pernah ia baca secara diam-diam dari pemiliknya. Iya, itu adalah buku diary milik Freya. Gadis itu memberikannya kepada Miko, begitupun juga barang-barang lainnya yang seharusnya Miko ketahui. Seperti, gambar sketsa wajah Miko yang sedang tersenyum, sedang menulis, sedang memotret, sedang memangku gitar dan lainnya. Tapi, ia masih saja tertarik dengan buku diary itu. Lalu, ia membuka asal dan menemukan sebuah puisi yang sempat ia baca beberapa tahun lalu. Di halaman itu terdapat beberapa kelopak mawar yang sudah mengering.

________________

Satu ...

Dua ...

Tiga ...

Empat ...

Satu per satu kelopak mawar ini terlepas dari tangkainya dan jatuh ke bawah karena layu.

Sama halnya sepertiku. Sedikit demi sedikit pertahananku roboh karena sebuah alasan yang sama sekali tidak dapat aku terima. Semua orang menggunjingku, seolah aku adalah binatang jalang yang pantas di buang.

Aku menangis, setiap hari, ketika malam telah tiba. Ketika tidak ada seorang pun yang akan mendengarnya. Ketika tidak ada seorangpun yang akan mempedulikannya. Hanya ada keheningan dan kekosongan di setiap sisi hidupku. Oh God, please! Aku butuh bantuan-Mu untuk melawan semua rasa ini. Aku butuh seseorang yang bisa menemaniku di saat aku sedang menangis dan menahan semua rasa sakit ini.

Jakarta, 20 Desember 2016.

_______________

Tulisannya menyentuh hati Miko. Mungkinkah Freya semenderita itu?

Tangannya kembali membuka asal halaman buku diary itu. Dan menemukan sebuah diary yang belum pernah ia baca.

________________

Mungkin pertemuan kita bukan sebuah kebetulan, tapi pertemuan kita adalah takdir.

Mungkin Tuhan memang sudah mengabulkan doaku, dengan membuat takdirku untuk bertemu denganmu. Kamu benar-benar bisa membuatku lebih di hargai. Semuanya terasa lebih berwarna sekarang. Kamu selalu saja bertanya tentang keadaanku setiap saat. Membuatku tertawa dan tersenyum hanya karena mengingatnya.

Tidak butuh waktu lama, cinta itu mulai tumbuh di hatiku. Aku selalu bertanya kepada malam "Malam, apakah cinta itu juga tumbuh di hatinya?" Seolah menjawab pertanyaanku angin malam berhembus menerpa kulit wajahku, lalu mengingatkanku pada dirimu. Apakah itu pertanda bahwa cinta itu juga tumbuh di hatimu?

Semoga saja, itu yang terjadi.

Jakarta, 27 Januari 2017.

_______________

Mungkin di tanggal itu pula, ia juga merasakan hal yang sama seperti yang di tuliskan oleh Freya di bukunya ini. Entahlah, yang pasti perasaan itu tumbuh tanpa sepengetahuannya. Ia merasa ingin dekat dengan gadis itu. Ia menghela napas, benarkah semua itu?

Halaman ini akan menjadi halaman favoritnya. Maka dari itu ia melipat sudut bagian atasnya agar ia bisa selalu membuka itu sepanjang waktu.

Sudah sejak tiga tahun belakangan ini, Freya meninggalkan semuanya untuk mengejar impian dan cita-citanya. Ke sebuah negara yang katanya menjadi impian semua orang yaitu Paris. Ia mengambil program study Sastra Bahasa di salah satu Universitas ternama di Prancis. Alasannya memilih Prancis adalah, karena negara itu penuh dengan seni, salah satu hal yang juga Freya sukai, ia juga akan belajar tentang seni di sana. Terutama seni lukis, sembari menyelesaikan Sastra Bahasanya di sana.

Sejujurnya mereka berdua belum resmi terikat dalam sebuah hubungan bernama; Pacaran.

Mereka baru saja lulus tiga tahun yang lalu, itu berarti umur mereka sudah menginjak angka 20 tahun. Mereka bukan remaja lagi, mereka bukan remaja yang labil. Mungkin Miko akan selangkah lebih maju untuk menjadikan Freya lebih dari sekadar pacarnya. Menikah misalnya?

Mungkin Rudi juga sudah merestui hubungan mereka berdua. Mungkin saja. []



THE END

Kyaaaaa! Akhirnya selesai juga, udah ending weiii!!!

Dan maafkan karena aku sudah bohong😂aku langsung update yeay :*

Dan Freya nggak jadi metong wkwkwk 😂

Sori nih, aku buat endingnya rada gantung gitu. Gantung yekan? Ini tuh kode kalau kelean ngga ngerti😆

Jadi, APAKAH ADA YANG MAU SEQUEL???!!!

PLISSS JAWAB AKU... 😀

Trouble Maker [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang