14

2K 204 13
                                    


Jungkook P. O. V

Aku, menghela nafas panjang saat tengah berjalan di lorong hotel menuju kamar no. 55.
Ini, akan sangat sulit bagi ku! Berniat menemui Yuju, eh tidak! Maksud ku Yuna. Berniat menemui nya untuk mencairkan salah paham ini, tanpa meminta dia kembali pada ku. Adalah hal yang paling menyakitkan.
Semua hal yang aku alami di masa lalu, selalu hadir di mimpi ku ahir-ahir ini. Setiap aku memejamkan mata, bayangan itu langsung hadir menghantui ku. Membuat ku sangat frustasi, dan benar-benar ingin memiliki Yuna seutuhnya. Memeluk nya setiap saat, dan memberi kecupan lembut di bibir nya.
Tapi, keadaan ini tidak menginjinkan ku untuk melakukan itu semua. Ini, sangat menyiksa.

Aku, melihat kamar no. 55. Ah, ini kamar nya. Lalu, aku mengetuk pintu, dan tidak perlu waktu lama untuk menunggu seseorang membuka pintu. Karna Yerin-ssi, dengan senyuman sumringah nya yang tiba-tiba melebur saat melihat ku langsung hadir di sana. Yerin-ssi, pasti kecewa. Karna mungkin dia pikir V hyung yang datang.

"V hyung bilang dia belum mandi, "Ucap ku, menyadari kekecewaan di raut wajah Yerin-ssi.

"Ahh, hehe. "Dia hanya cengengesan.

"Boleh aku bertemu Yuju? "Pinta ku. Yang di balas dengan ekspresi penuh pertimbangan dari Yerin-ssi. "Tenang saja, aku tak akan menghianati Hyung ku, atau pun menyakiti Eunha. "Ucap ku. Mengingat Yerin sangat menghawatirkan perasaan Eunha. Setidak nya itulah, yang aku dengar dari V hyung.

"Baiklah, " Ahirnya Yerin memberi ku ruang untuk masuk ke dalam. Sementara dia menutup pintu dan menunggu di luar.

Author P. O. V

Derap langkah kaki Jungkook terdengar pelan, di ruangan yang sudah tak bercahaya itu.
Jungkook, mencari-cari saklar lampu. Agar dia bisa melihat apa yang dia pijak. Dan kemana dia harus menuju untuk bicara dengan Yuna. Jungkook meraba tembok di dekat pigura persegi di kamar hotel itu, dan ahirnya menemukan saklar yang menjadi tujuan nya.

Mata Yuju, mengernyit. Merasa silau karna lampu yang tadi sudah dia matikan, menyala kembali.

"Eonni, kenapa menyalakan lampu? Ayo tidur. "Ajak Yuju. Tanpa menoleh atau membuka matanya. Dan hanya mengira bahwa yang menyalakan lampu adalah Yerin.

"Yuju-ssi, "Jungkook mengeluarkan suara nya, yang seketika itu membuat tubuh Yuju langsung bangkit dari tempat tidur.

Yuju, menoleh . Dan mendapati Jungkook tengah memandangi nya. Yuju, tiba-tiba merasa gugup dan sekujur tubuh nya menjadi panas. Bagaimana tidak? Seorang pria ada di kamar nya sekarang. Dan perlu di garis bawahi, pria itu adalah seseorang yang Yuju cintai.

"Jungkook-ssi, "panggil Yuju. Sedikit kikuk.

"Ayo bicara, "ajak Jungkook. Dan, melangkah ke balkon kamar hotel itu. Yuju, hanya mengintil dengan pasrah. Lagi pula, ada yang ingin Yuju tanyakan pada Jungkook. Tentang kata-kata nya di Busan, sebelum kecelakaan itu terjadi.

"Jadi,? "Tanya Yuju. Penasaran juga apa yang ingin Jungkook bicara kan. Lagi pula, kenapa Jungkook bisa ada di kamar nya sebenar nya? Apa manager yang mengurus nya? Mengingat sebelum keberangkatan Gfriend ke Singapore, manager sudah menceramahi Yuju dan memaksa nya untuk segera menyelesaikan masalah dengan Jungkook.

"Aku, ingin minta maaf. "Ucap Jungkook, seraya meremas -remas penyanggah besi di balkon ltu.

"Untuk? "Yuju, kini menunduk. Ada kegelisahan di benak Yuju. Dia takut Jungkook mengatakan hal yang akan mengguncang pikiran nya. Seperti, maaf karna aku memang sengaja melupakan mu,  misalnya. Atau, maaf karna aku muak dan tak punya cara lain selain meninggalkan mu. Atau?? Hal-hal lain yang mungkin akan menyakiti Yuju. Yuju, tak sanggup jika harus menerima hal semacam itu.

"Maaf atas kesalah pahaman ini, dan maaf telah membawa mu pada skandal berat beberapa saat lalu, dan maaf atas kecelakaan yang menimpa mu di busan," Jungkook, menghela nafas nya sesaat. "Ini, "Jungkook, menunjukan buku bertuliskan Yukook yang sedari tadi di genggam nya. Membuat Yuju bereaksi berlebihan, dengan langsung merebut buku itu dan menyembunyikan nya di balik punggung.

"Ke.. Na.. Pa buku... Kenapa ini ada padamu? "Yuju bertanya gelagapan. Dia, pasti sangat kaget saat ini. Dan bertanya-tanya pastinya.

"Bukan itu masalah nya sekarang, "Jungkook kembali berucap. Lalu, menatap mata Yuju. Tatapan itu membuat Yuju, merasakan sensasi yang aneh yang membuat dadanya terasa sesak. Yuju, ingin tahu juga, apa reaksi Jungkook tentang tulisan tangan nya di buku itu. Dan, Yuju sangat ingin tahu arti dari tatapan Jungkook yang membuat dada nya sesak itu juga.

"Aku mencintai mu! "Kalimat itu yang terlontar selanjutnya dari mulut Jungkook. Membuat Yuju, hanya bisa membeku di tempat nya.

"Sejujurnya Choi Yuna, aku mengirimu surat setiap saat. Hanya surat itu tak pernah sampai, dan aku pun baru mengetahui saat menemui nenek ku kemarin. "Jungkook, menjelaskan, "tapi, apapun yang aku jelaskan sekarang tak bisa merubah apa yang sudah terjadi. Jadi, yang paling penting aku hanya ingin kau tahu aku mencintai mu, baik itu sebagai Yuju ataupun Choi Yuna. "Jungkook, lalu mengusap pundak Yuju yang masih membeku di tempat nya. "Bahagialah bersama Jimin hyung, "Ucap Jungkook. Lalu perlahan berbalik membelakangi Yuju. Melangkah gontai meninggalkan Yuju di balkon. Jujur, hati Jungkook sangat sakit. Namun, memang harus seperti ini ahirnya.

YuKook DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang