16

2K 180 10
                                    

•••

Jungkook sudah duduk di samping Eunha. Setelah dia memanggil nya, dan meminta ijin untuk bicara serius.

Eunha, mengepal tangan nya. Gugup. Sementara Jungkook, tengah mempersiapkan keberanian nya untuk menyampaikan sesuatu yang bagi nya penting.

"Ayo kita pacaran! "Ajak Jungkook. Mengagetkan, dan terkesan tanpa pertimbangan.

Eunha, terhenjat. Dia, tatap sosok Jungkook dengan ragu. Eunha, tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. Eunha, menatap Jungkook dalam. Menuntut sebuah penjelasan tentang apakah benar yang baru saja dia dengar.

"A.. Apa, yang baru kau katakan? "Tanya Eunha mengernyit.

Jungkook tersenyum sesaat,lalu sedikit menggeser posisi duduk nya untuk lebih dekat dengan Eunha."Kita menjadi kekasih, jika kau tidak keberatan akan suatu hal. "Ucap Jungkook lagi,.
Eunha mengerutkan kening. Ucapan Jungkook masih tidak bisa dia percayai. Mungkin,Jungkook hanya mengatakan itu agar dia dan Eunha bebas dari kamar ini.

"Keberatan tentang apa? "Tanya Eunha, penasaran. Kini, Eunha mulai berharap Jungkook sungguh -sungguh dengan ucapan nya. Tentang, mereka menjadi kekasih.

Jungkook menghembuskan nafas. Ragu -ragu untuk bicara. Namun, pikiran nya seolah mendesak agar Jungkook mengatakan nya pada Eunha.

Meski mungkin, ahirnya Jungkook akan sedikit menyesal karna menyakiti hati Eunha.

"Seseorang yang aku cintai, -"Jungkook menggantung kalimat yang membuat nafas Eunha terasa tak beraturan karna rasa penasaran.

Jungkook, menghela nafas lagi. Kini dia hadapkan tubuh nya menghadap tubuh Eunha. Jungkook, tatap mata Eunha dengan tenang namun tegas.

"Mungkin kau akan tersakiti Eunha -ah, Tapi aku mencintai Yuju. Dan meski kita bersama, aku mungkin akan sulit untuk tidak melihat ke arah Yuju. Dan, itu mungkin akan jadi masalah bagi mu. Jadi, kau mundur saja dan katakan pada V Hyung, kau tidak tertarik lagi pada ku. Dan semua nya akan kembali baik-baik saja. Jadi kau tak perlu tersakiti lebih dari ini."Jungkook, berbicara panjang lebar. Setelah dia, berhasil mengumpulkan seluruh keberanian nya.

Eunha, tiba-tiba berpaling dari hadapan Jungkook,setelah mendengar kalimat panjang lebar itu. Eunha, menghadap ke arah lain nya. Tangan Eunha terlihat gemetaran. Entah karna dia merasa syok. Atau perasaan lain nya. Yang pasti perasaan Eunha, hancur sekarang.

Jungkook, Menekan kening nya keras. Merasa bingung dengan reaksi Eunha, yang seperti ini. Jungkook, lebih suka jika Eunha berteriak memarahi nya, menampar nya, bahkan memukul nya. Karna, dengan begitu Jungkook tak akan terlalu merasa bersalah karna telah memberi harapan semu selama ini. Tapi, melihat Eunha seperti ini, malah membuat Jungkook merasa sangat brengsek.

Beberapa menit berlalu, Eunha, tetap diam tanpa suara. Dengan tangan yang masih bergetar.

"Mianhae! "Jungkook, mengusap pundak Eunha dengan sedikit rasa menyesal. Lalu, hanya duduk menunggu sampai Eunha bersedia bicara pada nya.

Eunha, meremas spray dengan kedua telapak tangan nya.

Setelah dia merasa cukup bisa mengontrol emosi . Dengan perlahan Eunha berbalik ke arah Jungkook lagi. Dan merangkul tubuh Jungkook. Menyandarkan kepalanya di dada bidang Jungkook. "Ayo pacaran! "Ucap Eunha, dengan terisak.


***


Jimin hanya membawa Yuju berputar-putar dengan mobil nya sejak tadi. Yuju bahkan bingung, sebenarnya apa maksud Jimin berputar-putar seperti ini ?

Yuju, melirik Jimin yang sepertinya sangat berkonsentrasi menyetir. Hingga tak sedikit pun bersuara sejak tadi. Bahkan tak ada waktu, untuk sekedar melirik Yuju.

YuKook DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang