Chapter 8 - jealousy

452 52 3
                                    

Taehyung menyandarkan punggungnya pada tembok dibelakangnya. Menikmati setiap hembusan angin pada balkon apartemennya.

Sesekali ia menyeruput segelas cokelat hangat di tangannya itu. Pikirannya melayang jauh ke suatu tempat namun raganya tentu saja masih ada ditempat itu.

Pikirannya tidak terlepas dari malam itu, beberapa hari lalu saat Jungkook datang membawa Yeri ke pesta kecil perayaan debut mereka.

Malam itu Taehyung beberapa kali berusaha untuk menekan ekspresinya. Membuat wajahnya sebiasa mungkin. Tapi sayangnya tatapannya tidak dapat lepas dari gadis itu. Kim yeri.

Taehyung ingat dengan jelas beberapa kali Yeri juga menatap kearahnya namun dengan secepat kilat pula gadis itu mengalihkan tatapannya itu. Menghindari taehyung untuk yang kesekian kalinya.

Sebuah seringaian kecil perlahan menghiasi wajah tampan Taehyung. Kemudian ia kembali meminum seteguk cokelat hangatnya.

"Aku pikir terakhir kali kita sudah berbaikan."




"Yak!"

Kim yeri tersentak seakan tertarik kembali ke dalam dunia nyatanya.

"Kau tidak mendengarku daritadi?"

Yeri mengerjapkan matanya, mulutnya kaku.

Benar.

Dia sama sekali tidak menyimak dengan baik apa yang Joy katakan dihadapannya. Pikirannya melayang entah kemana.

Joy mendengus kesal, "ah lupakan saja. Kau aneh."

"Maafkan aku Joy-ah. Aku tidak bermaksud begitu.."

"Bagaimana pun kau tidak mendengarkanku!", kali ini Joy langsung berdiri dan beranjak meninggalkan Yeri yang masih diam dan terpaku.

Kerja bagus Kim Yeri. Kau mengacaukan segalanya.

Yeri mendengus pelan, meletakkan kembali sumpitnya keatas meja dan menatap makanannya kosong.

Joy benar-benar marah padanya dan entah mengapa kakinya terlalu malas untuk berjalan dan mencegah Joy pergi dari tempat itu.

Pikirannya terlalu kosong dan buntu selama beberapa hari ini. Sejak hari dimana pesta perayaan debut BTS. Yeri tidak bisa berhenti memikirkan hal itu.

Yeri berharap saat ini Joy akan lebih tenang dan memaafkannya lain kali. Tidak saat ini, karena suasana hatinya pun sedang tidak baik.



Joy mendengus kesal sepanjang perjalanan. Mulutnya tidak berhenti mengomel sebagai ungkapan kekesalannya. Bagaimana tidak, dia sudah bercerita panjang lebar pada sahabatnya, Yeri soal Jimin yang semakin menyebalkan akhir-akhir ini.

Tapi nyatanya sahabatnya itu tidak sedikitpun mendengarkannya. Dan lagi, apa tadi? Joy tidak bermaksud benar-benar pergi dari tempat itu dan meninggalkan Yeri. Tapi dirinya sangat kesal karena tingkah aneh sahabatnya itu belakangan ini. Bahkan tingkat keanehannya melebihi park Jimin kekasihnya.

"Kenapa semua orang begitu menyebalkan! Aish!!"

Joy memukul setir didepannya dengan sedikit kasar. Walaupun begitu tetap ada sedikit rasa penyesalan. Sedikit merasa bersalah juga karena Yeri sepertinya harus kembali ke kampus sendirian.

Selama satu minggu ini Yeri tidak sama sekali menceritakan apapun pada dirinya. Joy berulang kali memancing sahabatnya itu untuk menceritakan apa yang mengganggu pikirannya. Tapi tidak sedikit pun sahabatnya itu mau membagi apa yang menjadi  bebannya.

LOVE CREAM CAKE PT.2  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang