Takdir..
Satu kata yang tidak dapat ditebak siapapun makhluk hidup di dunia ini. Siapa di dunia ini yang bisa menebak arti bahkan menjelaskan isi takdir itu sendiri?
Takdir selalu melakukan sesuatu yang tidak terduga dan sesuka hatinya saja. Datang dan pergi tanpa meminta ijin dari sang pemilik kehidupan.
Seolah semuanya memang sudah tercatata di suatu tempat bahwa suatu saat akan terjadi. Bahkan kita melangkah satu langkah saja hari ini pun sudah termasuk takdir.
Gila bukan?
Sama seperti sekarang ini. Yeri harus duduk sambil meremas jari-jarinya yang tak terlihat di bawah meja. Ingin saja sejak tadi dia berlari keluar dari tempat itu daripada harus duduk berhadapan dengan seseorang yang sangan dihindarinya selama ini.
Takdir memang jahat, membiarkannya membuka kembali kenangan yang sudah dia coba tutup selama ini.
"Minum yang banyak, biar kau cepat tinggi eoh!"
Lelaki dihadapannya dengan senyuman lebar seolah-olah hanya dia orang paling bahagia di dunia ini, mengulurkan tangan kepada adik kecilnya itu dan memberikan usapan lembut pada kepalanya.
"Tentu! Aku akan menjadi tampan dan tinggi seperti hyung!" Balas adiknya. Polos.
"Yeon Woo-ya cepat habiskan susumu! Kita pulang!" Dengan cepat dia bangkit berdiri. Rasanya dia tidak sanggup lagi menjadi objek tatapan lelaki di depannya.
Tapi dengan cepat pula tangan besar itu menggenggam pergelangan tangannya dan memintanya dengan sangat untuk tinggal sebentar lagi saja.
"Kumohon.." lirihnya.
Sekuat tenaga Yeri memejamkan matanya untuk mencoba menjernihkan pikirannya selama beberapa saat. Mata lelaki itu adalah hal yang harus dihindarinya.
"Kenapa kau datang kemari?" Tanya Yeri. Setidaknya dia harus berbasa-basi sedikit bukan?
Aish! Yeon woo lama sekali menghabiskan susunya! Batinnya.
"Kemari kemana? Ke Minimarket ini? Ahhh.. hyung menyuruhku membeli beberapa minuman." Jawabnya santai.
"Aku sedang tidak bercanda, Jungkook-ssi.."
Entah kenapa hati Jungkook, lelaki itu. Terasa nyeri saat gadis di hadpaannya itu menambahkan embel-embel ssi seolah mereka adalah orang asing yang baru saja bertemu.
"Baiklah, aku kemari mencarimu." Jawabnya jujur. Sekali lagi yeri menghembuskan napasnya lalu memberanikan diri menatap lurus pada 'mantan' kekasihnya itu.
"Tidak ada yang perlu kubicarakan padamu. Jadi pulanglah!"
Yeri berdiri dan segera menarik tangan yeon woo adiknya itu yang sejak tadi polos menatap mereka berdua.
"Ah noona! Sakit!" Yeon woo merengek karena tangannya digenggam terlalu kuat oleh kakaknya itu.
Seakan kehilangan akal sehatnya, yang Yeri tahu hanyalah sesegera mungkin pergi dari tempat itu dan tidak bertatap muka dengan Jungkook.
Jungkook juga reflek berdiri dan ingin mencegahnya sekali lagi. Tapi Yeri terus mempercepat langkahnya tanpa mempedulikan sedikit pun adiknya yang sedang menangis karena tangannya terasa sakit itu.
"Hey!" Sentak jungkook cepat! Yeri menghentikan langkahnya tanpa berkata apapun.
"Kenapa kau menjadi sekasar ini! Kau lihat, dia menangis!" Bentak jungkook padanya. Sekilas dia melirik Yeon Woo yang menangis di samping tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE CREAM CAKE PT.2 [COMPLETED]
ФанфикThis is sequel of Love Cream Cake❤️ Kim Taehyung, Jeon Jungkook, Kim yeri. Apakah mereka akan terus terjebak dalam permainan cinta segitiga itu terus menerus?