Malam itu menjadi malam yang begitu bersejarah bagi ketujuh laki-laki yang sedang menari dan menyanyi di atas sebuah panggung yang sangat megah itu.
Dentuman musik dan suara teriakan benar-benar tiada henti selama beberapa jam berlangsungnya konser tersebut. Bahkan tidak ada satu pun kursi yang tidak terisi di tempat itu.
Pada saat sesi berbicara, mereka semua bahkan sempat menumpahkan air mata. Tidak menyangka dengan apa yang sudah mereka capai selama ini. Tidak menyangka jika tempat itu akan terisi penuh dengan semua teriakan para fans mereka. ARMY.
Malam itu mereka berusaha menampilkan semaksimal mungkin semua lagu yang mereka bawakan. Tidak peduli keringat bahkan sudah membasahi wajah dan tubuh mereka. Karena inilah hasil kerja keras mereka semua selama ini.
Mereka dapat berdiri di atas panggung megah. Dengan suara teriakan histeris seluruh penggemar. Bagaikan sebuah mimpi bukan?
Setelah mengucapkan salam perpisahan, akhirnya mereka semua berjalan keluar panggung dan itu menandakan berakhirnya konser mereka hari ini.
•
•
•
"Wahhhh aku tidak menyangka kita sudah melakukannya!" Seru Hoseok bersemangat."Aku bahkan tidak dapat menghilangkan suara semua Army di dalam kepalaku." Jimin tertawa sambil memegangi kepalanya.
"Kerja bagus semuanya!" Namjoon selaku leader, menepuk satu persatu bahu teman-temannya itu.
Matanya masih terlihat sembab karena banyak menangis di atas panggung tadi. Syukurlah dia tidak menggunakan riasan mata yang terlalu tebal, jika tidak mungkin semuanya akan luntur.
"Aniya, hyung kaulah yang paling berusaha keras mengatur kita semua." Taehyung menepuk dan merangkul Namjoon pelan.
Namjoon kembali terharu dan tersenyum. Bangga karena mereka sudah melangkah sejauh itu bersama.
"Bagaimana pun, itu adalah usaha kita semua. Mari kita berusaha lebih keras lagi kedepannya! Hwaiting!"
"Ne HWAITING!"
Terdengar suara tepuk tangan yang sangat kencang dari seorang pria yang berjalan masuk menuju ke ruangan ganti mereka.
"Eoh, PD-Nim!" Namjoon membungkukkan kepalanya dalam dan langsung diikuti yang lainnya.
"Kerja bagus, aku sangat bangga kepada kalian semua." Puji PD-nim.
"Gamsahamnida PD-Nim!" Seru mereka semua.
Semua orang di ruangan itu tertawa gembira karena hasil kerja keras mereka mendapatkan pujian luar biasa dari semua orang terutama lelaki yang begitu mereka hormati itu.
"Seperti yang telah kujanjikan, kalian akan liburan setelah ini. Jadi manfaatkan dengan baik, arrasseo?"
"NE!"
Seluruh member langsung terkagum mendengar kata liburan. Ada perasaan bergejolak ingin meledak setelah sekian lama tidak mendengar kata itu.
Begitu PD-nim keluar dari ruangan itu diikuti beberapa staff pendampingnya, semua member BTS langsung melonjak kegirangan. Bahkan Jimin dan Hoseok saling berpelukan saking senangnya. Mereka tidak menyangka liburan sudah di depan mata.
Namun di antara ketujuh lelaki itu ada salah satu dari mereka yang juga sangat tidak sabar untuk segera mencari orang yang ingin sekali ditemuinya.
Jeon Jungkook. Senyumannya tidak secerah member lainnya. Diam-diam di dalam kepalanya ia mulai menyusun suatu rencana.
"Hey, aku perlu bicara denganmu."
Jungkook tersentak kaget saat seseorang menepuk pundaknya. Taehyung, sudah berdiri di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE CREAM CAKE PT.2 [COMPLETED]
FanfictionThis is sequel of Love Cream Cake❤️ Kim Taehyung, Jeon Jungkook, Kim yeri. Apakah mereka akan terus terjebak dalam permainan cinta segitiga itu terus menerus?