"Don't go Please. You can't treat me like this" aku sesenggukan menatap tanah merah di depan ku
Aku merasakan bahu ku dielus oleh wanita paruh baya yang mencoba untuk menenangkan aku "Let him go sweetheart. He will sad if you're like this" Mommy mengusap pundak ku
Aku terlalu kacau untuk peduli dengan keadaan sekitarku. Aku merasa badan ku menggigil dan lemas sedangkan aku tidak bisa berpikir jernih, semua orang tidak tau apa yang kurasakan. Aku mencoba bangkit dari tempat ini. Aku merasa tidak kuat menopang berat badanku dan langsung terhuyung jatuh, samar-samar aku mendengar orang-orang disekitarku meneriaki nama ku dan semuanya menggelap
"Arrgh that's nightmare again" aku memijat pelipisku yang basah akan keringat. Sudah seminggu ini aku bermimpi yang sama. Aku berjalan menuju meja belajarku dan membuka laci yang didalamnya. Terdapat sebuah foto seorang laki-laki dan perempuan yang tak lain adalah aku yang tersenyum sangat lebar seakan-akan semua akan terasa indah selamanya
"Do you miss me Bi? I can't through this time without thinking about you" gumamku menatap photo di tangan ku dengan nanar
Tak terasa air mata ku jatuh membasahi pipiku. Aku ingat betul dia selalu membuat tertawa dan selalu membuat ku bahagia. Dia mengajari ku banyak hal dan juga cinta. Dia satu-satunya pria yang membuat ku merasakan cinta. Tapi sayang dia sudah pergi membawa serta cinta itu. Tapi tak ku pungkiri puing-puing itu masih tertera jelas dihati dan pikiranku. Fabiano Anthony. Aku tersenyum ketika nama itu terngiang di benakku
Aku tersadar dari lamunanku ketika kudengar sesorang mengetuk pintuku. Buru-buru ku letakkan photo itu di laci agar tidak ketahuan dan menghapus air mata ku
"Kamu mengingatnya lagi sayang" Mommy mengusap puncak kepalaku
Aku berbalik dan tersenyum. Aku tau Mommy selalu sedih ketika aku bersedih karenanya
"He must be sad because he see you like this"
Aku hanya menghela nafas akan pernyataan Mommy. Mommy selalu mengatakan hal itu ketika aku sedang sedih memikirkanya " Kamu gak bisa gitu terus Sweetheart" Mommy mengusap mengusap pipiku yang dengan lembut
"Eh iya, Mommy sejak kapan pulang dari Belanda?" aku mencoba mengalihkan pembicaraan
"Baru sejam yang lalu sayang" Mommy cekikikan atas jawabannya sendiri
Nah lho kenapa nih Mommy cekikikan gak jelas
"Pasti ada apa-apanya kan biasanya gak langsung ke kamar Clariss" aku mengerutkan keningku karena bingung atas sikap Mommy
"Mommy punya kabar bagus Sayang"
"Tell me Mom" ucapku penasaran
"Mom and Dad will send you to Indonesia" Mommy tersenyum sangat lebar melihat ekpresi mukaku yang melongo mendengar ucapannya
"Oh God, Why? I don't have any reasons to move from Singapore Mom!" gerutuku sebal
"New atmosphere Darl, nanti kamu bisa masuk sekolah dengan normal sayang" Mommy tertawa dan mengambil duduk di tepi tempat tidurku
Selama 6 bulan ini aku memang Homeschooling. Tapi masak iya kurang bentar lagi lulus dipindahin
"Jangan-jangan Mommy mau ngusir aku ya" aku menyipitkan mata memandang Mommy yang duduk di tepi ranjang ku
"Oh God,kamu itu"
Aku hanya mengerucutkan bibirku mendengar ucapan Mommy
"Oh iya Mommy dan Daddy sudah mendaftarkan kamu di sekolah yang baru yang cocok dan kamu bisa pulang ke Indonesia seminggu lagi"
What? Too fast
"What? Are you kidding me mom? It's too fast mom" rengekku tak percaya
"Ini malah terlalu lama, kamu sudah menghabiskan setahun sejak itu dengan tidak ada kemajuan. Kamu stuck sayang dan mengertilah ini demi kebaikan kamu"
"Mom" rengekku sambil bergelayut di lengannya dengan memasang tampang memelas
"Okay siapin barang-barang kamu nanti Mommy kirim duluan ke Indonesia" Mommy tersenyum dan keluar dari kamar
What?
yeeee..ini cerita pertamaku semua. semoga kalian para readers sudi membaca,komen atau ngevote. aku mohon kasih saran atas kekurangan cerita ini. Makasih semua :)
![](https://img.wattpad.com/cover/11180342-288-k427840.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Will Never Change
Teen FictionClarissa Forleria Wilson seorang gadis SMA yang sedang masa pemulihan trauma akibat sebuah kecelakaan yang menewaskan kekasihnya akhirnya dipindahkan orang tuanya ke Indonesia. Clarissa tidak tahu dibalik kepindahannya itu ada rencana yang disembuny...