Aku memandang indahnya danau yang pinggirnya rumput hijau di depan ku ini dengan bahagia. Aku bahagia karena aku melihat pemandangan ini dengan orang yang sangat aku cintai "Bian tau nggak aku sayang sama kamu" kataku sambil menengadah memandangnya.
Dia hanya tersenyum seperti biasanya dan mengangguk kecil. Aku sangat tau dia tidak hanya mengungkapkan rasa sayangnya dengan ucapan-ucapan yang gombal. Dia hanya mengungkapkan kata sakral itu beberapa kali.
"Kalau aku pergi gimana donk?" Dia mengelus rambutku lembut
"Kamu mau aku sedih karena kamu ninggalin aku" jawabku melotot kepadanya
"Jangan sedih,kamu harus kuat apapun yang terjadi" selepas dia mengucapkan hal itu dia bangkit berdiri. Dia tersenyum sangat manis kepadaku. Dia berjalan menjauh dan tubuhku bagai beku melihatnya pergi di tengah kabut. Tidak dia tidak boleh pergi, dia tidak boleh.
Ketika dia lenyap tak terlihat lagi tubuhku rasanya lemas seketika."BIAAAAAAN" aku langsung terduduk dan merasakan keringat mengalir di wajahku
"Ya ampun non, non mimpi buruk?" Bik surti memijit-mijit lengan ku khawatir.
Kenapa mimpi itu hadir lagi? kenapa aku masih ketakutan seperti ini? Ya ampun aku bingung harus bagaimana.
" Non kok nglamun sih,bukannya hari ini masuk sekolah?"
"Hmm jam berapa sih bik?" tanyaku di sela-sela lamunanku
"Sudah jam 7 non"
Baru jam 7 ya. APA?? JAM 7
Aku langsung berlari kamar mandi untuk mandi dan bersiap-siap. Bagaimana ini masak hari pertama langsung telat. Gara-gara mimpi itu aku lupa kalau hari ini hari pertama masuk sekolah
Oh my God, my first impression
Hari ini aku tidak memakai mobil ku sendiri karena aku belum tau jalan. Jadi hari ini aku di antar pak Rusdi ke sekolah. Aku langsung berlari keluar menghampiri pak Rusdi. Untung tadi Bik Surti memberi ku bekal roti ketika mau berangkat alhasil aku harus sarapan di mobil. Sampai kesekolah aku berlari menuju ruang kepala sekolah. Tidak banyak murid yang berkeliaran disini karena jam segini pasti sudah masuk. Oh iya jam berapa ya? JAM 08.12.
MATI AKU
Aku langsung berlari menerjang apapun yang ada didepanku menghiraukan yang memandang kagum atau malah aneh ketika melihatku. Aku akhirnya menemukan ruang kepala sekolah. Pak kepala sekolah yang kuketahui namanya pak Rohmad ini langsung mengajak ku keliling sekolah untuk melihat-lihat isi sekolah. Dia seperti tour guide yang sangat professional, bahkan aku heran kenapa dia tidak jadi tour guide saja tapi malah menjadi kepala sekolah. Setelah acara tournya beres aku disuruh pergi ke kelas XI IPA 1 yang kuyakini adalah kelas Megan karena yah kalian tau sendiri kan alasannya.
Aku sudah didepan pintu kelas itu dan langsung mengetok pintu. Ibu guru itu menatap ku dan langsung menghampiri ku lalu menyuruh ku masuk
Terdengar suara-suara ribut ketika aku masuk kelas dan semua mata tertuju aku. Yah dibilang aku sebagai pusat perhatian karena aku kan murid baru yang cantik. Geer
Megan juga tersenyum sangat bahagia melihat kedatanganku
"Anak-anak hari ini kita kedatangan murid baru. Tolong bantu dia ya. Silahkan perkenalkan dirimu" Ibu guru itu menatap ku dan tersenyum
"Perkenalkan nama saya Clarissa Forleria Wilson, Mohon bantuannya semua" aku membungkukkan badanku
"Apa ada pertanyaan?" ibu guru memandang murid-murid didepannya yang akan jadi teman sekelasku
"Dulu sekolah di mana?" tanya seorang laki-laki berambut kering di dekat jendela
"Aku sebelum ini Homeschooling selama 6 bulan" jawabku
"Kenapa" tanyanya lagi
"Gak apa-apa kok. Waktu itu saya ingin menghabiskan banyak waktu dirumah" ucapku sambil tersenyum kepadanya
"Sudah punya pacar belum?" aku tersenyum mendengar pertanyaan salah seorang murid laki-laki yang duduk di paling belakang
"Kamu itu ya Aldo" ibu guru memolototi anak yang bernama Aldo itu. Aku hanya geleng-geleng kepala.
"Nah Clarissa, kamu bisa duduk disana" tunjuk bu guru tepat di bangku kosong di belakang Megan
Aku menggangguk dan berjalan menuju bangku itu
"Kenalin aku April" ucap gadis di sebelah ku sambil mengulurkan tangan dengan tersenyum ramah
"Hai aku Clarissa, salam kenal ya" aku tersenyum membalas uluran tangannya
Aku menghabiskan pelajaran bu guru yang kuketahui namanya bu Andin ini dengan semangat. Banyak murid yang memperkenalkan diri di sela-sela pelajaran. Aku mulai merasakan sekolah formal lagi yang dulu aku tinggalkan selama 6 bulan. Aku bahkan dengan cepat punya teman akrab selain Megan yang tak lain adalah April dan Dhita-teman sebangku Megan-.
Akhirnya pelajaran berakhir dan kami berempat memutuskan untuk pergi ke kantin. Dalam perjalanan ke kantin tak henti semua mata memandangi kami terlebih lagi laki-laki. Aku hanya mengacuhkan dan tak ambil pusing. Mungkin mereka mengagumi ketiga teman ku yang menurut ku cantik. Sesampainya dikantin kami mengambil tempat duduk dan memesan makanan. Aku menikmati makanan sambil mengobrol dengan keempat sahabat ku. aku baru sadar semua orang menatap ku dengan tatapan penasaran
"Eh ngapain sih mereka mandangi kita kaya gitu" bisikku ke mereka bertiga
"Loe itu sadar gak sih kalo yang dipandangi itu elo" April berucap memandangiku
"Me? Any problems with my face?" tanyaku sambil meraba wajah ku kalau-kalau ada kotoran
"Ya ampun loe itu cantik Clarissa" Sahut Megan sambil memakan makannya
Oke aku tau aku cantik. Tapi emang perlu yang ngliatin aku kaya tawanan gini
"Lagian banyak kok yang lebih cantik" jawabku tak mau kalah
"Gak sih, menurut gue loe yang paling cantik bahkan dibandingin si Vina" Timpal Apri
"Siapa itu Vin... aku belum selesai bicara ketika pandanganku jatuh ke seseorang
"Uhuk uhuk"
DIA?? DIA SEKOLAH DISINI. OH MY GOD. It's Horrible
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Will Never Change
Teen FictionClarissa Forleria Wilson seorang gadis SMA yang sedang masa pemulihan trauma akibat sebuah kecelakaan yang menewaskan kekasihnya akhirnya dipindahkan orang tuanya ke Indonesia. Clarissa tidak tahu dibalik kepindahannya itu ada rencana yang disembuny...