Aaaaaaaaahhh lega. Well hari ini hari yang mendebarkan bagi author. Tapi akhirnya lolos juga. *jingkrakjingkrak. Horeee horeee Alhamdullilah..hihi. Maaf ya banyak ngomong masalahnya author nya lagi seneng gila. Nah nah ini dia part buat semua readers ku. I love you readers..muaaahhh
Aku melajukan mobil ku keluar dari pelataran sekolah. Hari ini aku membawa mobil sendiri. Sejak Raffa menunjukkan tempat rahasianya, hidupku penuh dengan senyum. Aku tak berhenti tersenyum ketika sesuatu berhubungan dengan Raffa. Bahkan aku menerima kebaikannya dengan tangan terbuka. Tapi satu hal yanng belum aku ungkapkan. Aku belum mengungkapkan kalau aku sudah jatuh cinta pada Raffa tunangan ku sendiri. Ah aku tak percaya ini, aku jatuh cinta pada Raffa. Dan masalah tentang Vinna seakan hilang tak berbekas. Namun tetap saja aku masih takut.
Tiba-tiba pandanganku tertuju pada gang kecil. Disana ada seorang perempuan yang berpakaian sama seperti ku sedang di ganggu 3 preman. Dia ketakutan. Jiwa empati ku muncul seketika. Kuparkirkan mobil ku di tepi gang lalu menuju TKP. Aku merasa tidak asing dengan sosok ini. Dia Vinna
“Lepasin dia.” ucapku menantang ketiga preman di hadapan ku
Mereka bertiga tertawa terbahak-bahak mendengar gertakanku. Mereka pikir ini lucu apa?
Aku segera menarik Vinna kebelakang tubuh ku. Tubuhnya bergetar. Dia ketakutan. Aku segera menggandengnya menuju mobil ku melihat dia shock. Aku tidak tega. Ketika aku berbalik tangan ku sudah di cekal oleh preman di belakang ku. Segera ku jauhkan Vinna dari gerombolan preman sialan di depanku ini.
“Lepasin tangan gue, atau gue bikin loe semua nyesel.” aku menggertakkan gigi ku menahan amarah yang memuncak
Kulihat mereka malah tertawa. Tak ku sia-siakan kesempatan ini. Aku langsung menghajar mereka bertiga. Kalian macam-macam dengan Clarissa dan ini lah akibatnya. Setelah beberapa saat mereka tak berkutik saat ku tendang tulang kering mereka. Mereka kesakitan dan aku langsung berlari membawa Vinna menuju mobil ku. Kulajukan mobil ku ke cafe langgananku di dekat sini. Aku tahu dia butuh minuman hangat untuk menenangakn dirinya.
Sampai di sana kami hanya diam belum mau memulai pembicaraan. Vinna juga masih berkonsentrasi dengan minumannya.
“Makasih ya.” ucapnya
Aku tersenyum ramah menyambut ucapan terima kasihnya. “Gak masalah kok.”
“Kamu baik, aku percaya kamu memang terbaik untuk Raffa.” ucapnya lagi
Kok tiba-tiba sampai masalah Raffa sih? Apa di jidat ku tertulis jelas kalau aku merindukan Raffa? gezz
“Belum tentu.”
“Aku tahu kok, cara mandang dia sudah berbeda. Dia sepertinya sangat menyayangi mu.”
Aku belum yakin. Dia saja belum sekalipun bilang kalau dia menyukai ku.
“Tapi kalian kan dulu..”
“Iya tapi sekarang keadaan berbeda, aku sudah milik Deo sekarang dan kamu sudah menjadi tunangan Raffa.”
Hei Dari mana dia tahu kalau aku tunangan Raffa. Hanya sahabat ku dan keluarga ku yang tahu.Oh iya aku sampai lupa kalau Mas Deo juga keluarga ku. Tapi bukannkah Mas Deo tidak datang dalam acara pertunangan ku. Pasti ini ulah Mommy. Kadang aku bingung menghadapi sikap cerewet Mommy.
“Pasti Mas Deo yang bilang?”
Dia tersenyum. Sangat manis. Pantas kedua laki-laki itu menyukainya.
“Oh ya mau kan kita berteman?” katanya lalu mengulurkan tangannya
Berteman? Yah tentu saja
Well ini bukan hal yang buruk bukan berteman dengan masa lalu orang yang kau cintai. Aku membalas uluran tangannya lalu tersenyum “Berteman.”
![](https://img.wattpad.com/cover/11180342-288-k427840.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Will Never Change
Teen FictionClarissa Forleria Wilson seorang gadis SMA yang sedang masa pemulihan trauma akibat sebuah kecelakaan yang menewaskan kekasihnya akhirnya dipindahkan orang tuanya ke Indonesia. Clarissa tidak tahu dibalik kepindahannya itu ada rencana yang disembuny...