What Happened With Him?

26.8K 1.1K 0
                                    

haloo aku balik setelah seminggu hibernasi. maaf ya masih banyak typo dan kata yang ambigu. maklum penulis amatiran. sebelumnya terima kasih buat pembaca yang berkenan menengok karya ku ini. mohon kritik dan sarannya. Enjoy

“SASA, I miss you so much” teriak seseorang dari sambungan skype I-Pad ku. Terlihat sekali mimik wajahnya yang bahagia melihat ku

Aku sekarang sedang skype-an dengan kak Dennis. Masih ingat kan kakak ku yang sedang kuliah di Inggris yang pernah aku ceritakakan di awal dan Sasa itu nama panggilan sayang dari kak Dennis.

Yeah I know Sir” jawabku cekikikan

“How are you Darl?”

As you can see, I am okay and happy to see you big Bro

“How about the school? Is it okay?”

Dia sangat over-protective banget kalo menyangkut aku. Sejauh ini sih sekolah ku baik-baik saja. Kecuali...

“Sejauh ini baik-baik saja kok. Aku punya banyak teman” minus si cowok gila yang ingin merusak hariku gumam ku dalam hati

“The boys?” kata kak Deniss sambil mengedipkan mata

“Seriously? You know my problem so well”

“I am just kidding sweatheart”

Aku hanya mengerucutkan bibir mendengar gurauannya. Kami akhirnya membicarakan obrolan ringan dan yah aku sangat kangen pada kakak ku yang satu ini. Dia bilang beberapa bulan lagi akan mengunjungi ku ke sini. Akhirnya obrolan kami harus terhenti karena di Indonesia sudah malam dan aku harus tidur karena besok aku harus sekolah. Padahal aku tidak rela harus memutus sambungan ku dengan Kak Dennis. Aku masih sangat dan sangat kangen dengannya. Bayangkan saja terakhir kali aku bertemu dengan nya sekitar satu setengah tahun yang lalu. Akhirnya dia meyakinkan ku akan sering menghubungi ku ketika dia tidak sibuk. Akhirnya aku mengalah dan mulai merebahkan diriku di kasur berukuran King Size ku

‘Semoga besok jadi hari yang lebih baik’ doa ku dalam hati

Keesokan harinya aku bangun lebih pagi daripada kemarin. Jelas lebih pagi karena kemarin aku bangun jam 7. Hari ini aku bawa mobil sendiri karena kemarin siang mobil ku baru datang. Aku melesat menuju sekolah dengan new porsche cayman warna putih ku. Setelah sampai sekolah, aku memarkirkan mobil ku di depan mclaren mp4-12 c spider warna merah dan tepat saat keluar mobil, pandangan ku langsung tertuju pada cowok yang baru keluar dari mobil sport merah tersebut yang tak lain adalah cowok gila kemarin. Dia menyeringai melihat ku menatapnya.  Aku langsung membuang muka sebelum dia kegeeran setengah mati lalu bergegas pergi dari tempat terkutuk itu.

‘Ngapain sih gue ngliatin dia jadi geer banget tuh’ rutuk ku dalam hati

Aku langsung badmood gara-gara ketemu si bocah itu. Baru pertama kali ada orang yang bikin masalah sama aku. Dulu hidupku di Singapore lancar-lancar aja dan kenapa di sini kaya gini ya? Aku menghela nafas memikirkan itu.

“Heh Cla ngapain pagi-pagi muka udah di tekuk gitu?” tanya Megan sesampainya aku di depan kelas

“Ketemu orang gila di parkiran” jawabku asal lalu langsung melenggang masuk ke kelas. Aku langsung duduk di kursi panas ku.

Hari ini pelajaran dimulai dengan jam pelajaran olahraga. Kata mereka hari ini ada pengambilan nilai shooting basket. Dan untungnya ketika aku di Singapore aku lumayan bisa bermain basket jadi kalau hari ini ada pengambilan nilai kan gak malu-maluin amat. Aku sudah bersiap di lapangan menunggu giliranku di panggil. Dan kabar buruknya jam olahraga kelas ku bersamaan dengan jam olahraga kelas XI IPA 3 yang tak lain kelas si cowok gila.

My Love Will Never ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang