AIRBORNE

3.7K 101 11
                                    

Lanud Iswahjudi – Hanggar Skadron Udara 15

Maospati, 1 Januari 2029

14.00 WIB

Empat orang berpakaian flight-suit nomex warna oranye dan flight vest serta harness berwarna olive drab berjalan keluar dari pintu locker room. Beriringan mereka berjalan sambil masing-masing mengempit helm putih diketiak kiri mereka. Sambil terus berjalan tegap, mereka menuju meja staf hanggar untuk menyampaikan surat tugas mereka.


---

Baru saja mereka keluar dari Briefing Room Skadron Udara 15, setelah sebelumnya Komandan Skadron mereka, Letkol Pnb. Waskito Budi memberikan Mission Briefing untuk penerbangan hari itu.

"Latihan hari ini Air Interdiction dan Ground attack. Rute penerbangan kalian dari Iswahjudi, bearing 105, 110 Nautical Miles kearah AWR(*1) Pandanwangi, hunting target air-to-air, status target Bogey(*2). Setelah itu, arahkan ke bearing 045, 70 Nautical Miles kearah Pasuruan, masuk skenario pendukung pendaratan Marinir, 4 buah sasaran darat, eksekusi dengan Mark-82, setelah Success confirmed, ambil jalur memutar bearing 270, lewat sebelah selatan Sidoarjo dan kembali ke Iswahjudi. Koordinat target sudah disiapkan dalam komputer pesawat", ucap Danskadron sambil tangannya menunjuk mengikuti arah panah yang tergambar dalam peta taktis yang diproyeksikan ke layar.

"Flight Leader adalah Eagle 07, sekaligus WSO(*3) untuk Eagle 09, Wingman adalah Eagle 11 menjadi Pilot, Eagle 14 WSO. Sebagai Commander, Eagle 07 boleh mengajukan perubahan taktik, laporkan sebelum pelaksanaan, mission control and approval ada di Eagle 00."

"Yes, Sir", jawab Letda Pnb. Rama Prastomo.

"Dan sebagai reward atas prestasimu dalam beberapa latihan terakhir, Eagle 07...", Danskadron menghentikan ucapannya sejenak, menarik fokus dari keempat penerbang muda dihadapannya ini, "... Nama flight kalian adalah Archer Flight, Leader menggunakan callsign Archer-One, Wingman adalah Archer-Two".

"Haha... congrats, Ram, you've earned it!", puji ketiga rekannya yang lain.

"Ada Pertanyaan?", tanya Danskadron, yang sekaligus menjadi Mission Controller untuk penerbangan hari itu.

---


Sesampai didepan meja staf, petugas yang sedang piket lantas berdiri dan memberi hormat kepada keempat perwira penerbang tadi.

"Siap!", ucap Bintara yang berjaga di meja piket hanggar tersebut, "Eagle 07 dan Eagle 09, pesawat yang digunakan TT-5015. Eagle 11 dan Eagle 14, menggunakan TT-5013".

"Siap, terima kasih informasinya", sambut Letnan Dua Penerbang Rama Prastomo, sambil tangannya mengambil pulpen yang disediakan diatas meja piket itu, lantas memeriksa beberapa lembar dokumen. Satu lembar pertama adalah lembar penggunaan pesawat tempur, sedangkan beberapa halaman dibelakangnya berisi dokumen history perawatan masing-masing pesawat. Tidak perlu terlalu lama bagi Rama untuk membaca dokumen perawatan pesawat, karena memang dua pesawat yang akan mereka gunakan itu sudah cukup familiar untuknya. Ia sendiri sudah beberapa kali penugasan menggunakan pesawat itu.

perwira penerbang yang berparas tampan, tubuh tegap, dan cukup tinggi. Di lengan kiri-nya terdapat dua buah patch berwarna hijau. Patch pertama adalah nickname-nya, bertuliskan ARCHER, sedangkan di patch kedua adalah callsign-nya, tertulis EAGLE 07, akhirnya membubuhkan tanda tangannya pada lembaran tugas tersebut.

Sayap Tanah Air - Kepakan PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang