"TAHAN! Kuda-kuda yang kuat! Siap?"
"SIAP!"
"LARI!"
Rama-pun berlari kearah yang ditunjuk oleh instrukturnya, arah yang berkebalikan dengan hembusan angin. Dan tidak butuh waktu lama, momentum gerak larinya kedepan segera ternegasikan dengan gaya tarik dari sisi belakangnya.
Tubuh Rama yang awalnya condong kedepan, sesaat kemudian berbalik tertarik ke belakang, dan setelah kecepatan larinya berkurang drastis, kini justru tubuhnya tertarik ke belakang.
Beberapa meter dibelakangnya, terlihat jelas sebuah payung parabolik warna hijau olive mengembang, dan hembusan angin memberikannya tenaga untuk berbalik menarik tubuh yang terikat dengan ransel container-nya.
Canopy berbahan low-porousity nylon berdiameter lebih dari 10 meter itu menjadi layar yang menangkap begitu banyak aliran udara, ditambah arah angin yang menghembus canopy yang didesain menahan beban hingga 160kg itu, menjadikan tubuh Rama bagaikan batang kecil yang terseret.
Sekuat tenaga dicobanya untuk memperkecil ukuran lebar bukaan canopy, namun angin masih belum berpihak kepada Rama. Hembusannya bahkan semakin kuat sejalan waktu Rama terseret. Dipaksanya tubuh untuk berguling, sehingga yang awalnya ia terseret dalam kondisi telentang, menjadi tiarap, sehingga ia bisa melihat jelas bagaimana kondisi canopy beserta posisi suspension lines-nya.
Sedikit demi sedikit digenggamnya kabel-kabel suspensi, sehingga ia bisa perlahan menggulung payungnya. Dua menit sejak ia mulai menggulung, seluruh parasutnya telah tersimpan dalam kantong sementara, siap untuk dibawanya lagi ke hanggar Sathar 72, tempat mereka akan praktek melipat payung lagi.
Rama berjalan ke holding point, tempat para rekan-rekannya yang sudah selesai praktek tadi duduk menunggu, tanpa menyadari satu rekannya berjalan menjejeri.
"Sertar Rama, hebat kamu ya, terseretnya tidak sampai jauh", jelas yang berbicara dengannya adalah seorang taruni. Masalahnya sejauh ini, hanya ada satu taruni yang berani untuk berbicara dengannya secara langsung.
"Kan sudah diberikan di materi bina kelas, Sertar Jenny", jawab Rama, sambil melepaskan chin strap helm Protec-nya. "walau tetap saja, aku masih bingung gimana para jumper itu bisa menggulung payung dengan posisi berdiri atau berlutut, tanpa harus terseret dulu.
"Kayaknya teknikmu sudah benar deh, tinggal bagaimana caranya membalik momentum terseret jadi menahan", jawab Jenny lagi, "jangan kaget ya, hampir semua angkatan kita selalu ngeliatin Kamu"
"Kok bisa?", tanya Rama heran.
"Ya iya lah, habis bina kelas, praktek pertama, Kamu sudah bisa nahan tidak terseret jauh kok"
"masa segitu jaraknya Kamu bilang tidak jauh?"
"TARUNAAAAAA... TARUNAAAAAAAAA... TOLOOOOOOOOOOOOOOOONNGGGG"
Rama menoleh ke sumber suara, hanya mendapati salah satu rekan tarunanya terseret payungnya hingga puluhan meter, bahkan kini sudah hampir seperempat panjang runway rumput itu.
"BALIK TUBUHMU DAN TAHAN DENGAN KAKI!", teriak seorang instruktur sambil berlari mengejar taruna yang terseret dan semakin cepat tadi.
"Nah, lihat kan?", tanya Sertar Jenny, seolah menyindir Rama yang dianggapnya sok merendah tadi.
Mereka lanjut berjalan ke holding point, dimana sudah ramai para taruna yang selesai berlatih dan sedang istirahat.
![](https://img.wattpad.com/cover/92159290-288-k191510.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayap Tanah Air - Kepakan Pertama
Adventure==="Archer Flight, you are cleared for take-off, over" "roger, Tower. Archer Flight is moving for take-off. Good afternoon, Iswahjudi Tower" "Archer Flight Airborne" Sayap Tanah Air : Kepakan Pertama Fajar hari sang Elang // Dawn of the Eagle