MELAYANG

206 24 0
                                    

He flew faster than the phoenix in his flight when he dressed his body in the feathers of a vulture – Mu'min ibn Said, 886 Masehi

===


Yogyakarta, April 2024

Ksatrian Akademi Angkatan Udara


***

Allah-lah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang Dia kehendaki, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila Dia menurunkannya kepada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki tiba-tiba mereka bergembira.

(QS. Ar-Ruum:48)

***


"Nah, demikianlah sesungguhnya, dalam Al-Qur'an, Allah telah menjelaskan teori penerbangan. Kalian sebagai para calon perwira TNI Angkatan Udara, harus tanggap, tanggon, trengginas, dan juga, harus religius. Kalau bukan bertaqwa kepada Allah sebagai yang mengajarkan berbagai ilmu melalui kitab suci-Nya, maka mau kepada siapa lagi kalian bertaqwa? Kepada mahluk yang bahkan tidak jelas asal muasal dan kemampuannya?"

"Para Taruna, hendaknya tidak pernah jauh dari Al-Qur'an. Disini ada syariat, disini ada kaidah, disini ada teknologi", ucap seorang ustadz saat memberikan ceramah singkat didepan para Taruna Akademi Angkatan Udara.

Hari ini Beliau tidak membahas masalah hukum agama, tetapi justru membacakan beberapa ayat yang bisa ditafsirkan sebagai dasar ilmu pelajaran para taruna selama menempuh pendidikan di akademi ini.


Tentunya, pembahasan ini sangat menarik minat dan perhatian dari para taruna. Hilang sudah wajah-wajah mengantuk yang tadi terlihat saat memasuki waktu Shalat Dhuhur berjamaah, digantikan dengan wajah-wajah penuh antusiasme.

Sedangkan bagi Rama, antusiasme-nya untuk mempelajari kajian ayat Al-Qur'an yang disampaikan hari ini, tidak lain karena besok, akan menjadi hari pertama baginya serta rekan-rekan taruna AAU tingkat II lainnya untuk menjalani praktek terbang layang, setelah satu bulan sudah mereka jalani dengan bina kelas.

---


"Selamat pagi, para Karbol sekalian"

"PAGI-PAGI-PAGI, LUAR BIASA!", ucap enam orang taruna tingkat II itu menjawab sapaan dari salah satu instruktur terbang layang.

"Selamat datang di latihan terbang layang. Saya percaya, rekan-rekan saya di bina kelas pasti sudah memberi kalian pemahaman yang cukup. Untuk sortie pertama hari ini, saya tidak muluk-muluk, kalian bisa melayang 30 menit saja, itu sudah cukup buat saya", ujar instruktur.

"Kendaraan kalian hari ini, adalah glider yang kita punya, DG-1001 buatan DG Flugzeugbau, Jerman. Glider ini tidak canggih, kalau kalian bandingkan dengan F-16, tapi sebelum kalian mimpi bisa menerbangkan F-16, buktikan dulu kalian bisa mendarat dengan glider secara sempurna"

"Sortie pertama, Sertar Wahyu dalam glider, Sertar Jerry dalam tow plane, Sertar Subhan lakukan pre-flight check pada tow plane dan Sertar Andre pre-flight check glider. Sertar Jenny dan Sertar Rama, kalian sebagai pengamat. Pegang radio HT untuk memantau komunikasi. Pada akhir hari ini, kalian berenam masing-masing sudah akan merasakan sensasi menggunakan glider untuk pertama kalinya"

Sayap Tanah Air - Kepakan PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang