V - Nasya's Wedding

1.6K 29 3
                                    

Hai, balik lagi sama gue para peselancar wattpad! Ini kisah lanjutan Asha dan Fatah. Di chapter 5 ini, kita akan balik lagi ke masa dewasanya Asha. Jangan pada bingung, yah! Cerita ini gue buat dengan alur yang maju mundur, bukan sekedar flash back seperti kebanyakan cerita. Mohon maaf ya kalau ini jauh dari sempurna, gue cuma berusaha menyajikan sesuatu yang sedikit berbeda. Sampaikan kesan dan pesan kalian melalui comment, kalau kalian berbaik hati, dengan senang hati gue menerima vote. Demi cinta Asha dan Fatah, vote dan comment kalian akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan cerita ini.

Selamat membaca ya!! I Love You, Readers!

5. Chapter 5 : Nasya’s Wedding

Siang itu, Asha bersama Nara dan Delia sedang menunggu pesawat boarding di Bandara Soekarno-Hatta. Mereka hendak terbang menuju Malang, mengunjungi Nasya, salah satu sahabat baik mereka juga saat SMA. Selesai SMA, Nasya bersama keluarganya hijrah ke kota apel tersebut. Sebetulnya, ini bukan kunjungan biasa. Melainkan dalam rangka memenuhi undangan pernikahan Nasya dan calon suaminya Bayu yang dikirim sebulan yang lalu.

“Gak ada yang ketinggalan, kan?” tanya Delia.

Asha menggeleng. “Gak ada kok. Insya Allah semuanya udah siap. Gimana, Ra?” tanyanya pada Nara.

“Udah kok. Kado kita buat Nasya juga udah ada di koper.” ucap Nara dengan yakin.

Pengumuman keberangkatan pesawat menuju Malang telah disiarkan. Mereka segera melangkah masuk menuju pesawat yang akan mereka tumpangi.

“Yuk, berangkat! Jangan sampe telat.” ujar Asha sambil tersenyum sambil menggandeng tangan kedua sahabatnya itu.

***

Nasya telah menunggu ketiga sahabatnya di Bandara Abdurrahman Sholeh, Malang. Tadi pagi, Asha telah mengabarinya, memintanya untuk menjemput mereka di Bandara sekitar pukul 12.45 WIB. Tak lama, mereka melihat ketiga sahabatnya itu datang membawa koper-koper mereka. Nasya begitu senang melihat pemandangan itu. Akhirnya, setelah empat tahun tidak bertemu, mereka bisa bertemu lagi.

Asha, Nara dan Delia melepaskan koper-koper mereka kemudian menghambur ke dalam pelukan Nasya. Lama tak saling berjumpa, rasanya rindu di antara mereka begitu membahana. Nasya mulai berkaca-kaca, menyambut kedatangan tiga tamu istimewa yang begitu di nantinya.

Delia menghapus peluh yang perlahan turun membasahi wajah oriental Nasya. “Yah, masa calon penganten cengeng gini? Jangan nangis, ah. Harusnya kan seneng ketemu sahabat lama.” ujarnya lembut.

Asha dan Nara mencubit pipi Nasya yang terlihat lebih tirus. “Huh, lo kok sekarang tambah kurus sih? Padahal kan dulu aja badan lo udah kecil banget.” gumam Nara menggerutu.

Mendengar ucapan Nara, membuat Nasya berhenti menangis. Tawanya pecah sesaat. “Ah, lo semua sahabat baik gue. Gue kangen banget sama kalian. Gue seneng banget kalian mau dateng ke acara pernikahan gue. Oh iya, kita langsung ke mobil yuk. Bayu udah nunggu di mobil.” ujar Nasya seraya berjalan menuju ke parkiran.

Mereka memasuki sebuah mobil Nissan Juke warna abu-abu. Di dalamnya, ada seorang lelaki tampan dengan wajah khas Jawa-nya yang berperawakan tinggi besar. Oh, jadi ini Bayu? Serasilah sama Nasya. Batin Asha sambil memperhatikan lelaki di kursi kemudi.

Nasya duduk di sebelah kursi kemudi. Dan di bagian belakang Asha bersama Nara dan Delia duduk manis. “Oh ya, kenalin ini Bayu, calon suami gue. Dan Kak Bay, ini sahabat-sahabat aku. Ini Asha, Nara juga Delia.” Nasya memperkenalkan ketiganya sambil menunjuk satu persatu.

“Oh, jadi kalian tamu spesial yang ditunggu Nasya? Kenalin ya, saya Bayu.” ujar calon suami Nasya tersebut ramah.

“Halo juga Kak Bayu. Oh iya Sya, nanti gimana nih pembagian tugasnya?” ujar Asha bertanya.

Come and Back!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang